2. I'm here,Mark

3.9K 544 31
                                    

💚JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT💚

Bagian Dua ; I'm here,Mark

🖤

Sepulang dari kafe , Mark dan aku segera menuju apartemen. Aku bersyukur sekali karena kali ini marah Mark masih di kontrol─nggak kayak biasanya.

Mark memarkirkan mobil di basement gedung apartement. Dan sekarang aku dan Mark lagi jalan dilorong menuju apartement nomor 088 - apartemenku.

Mark menggenggam tanganku semenjak turun dari mobil tadi. Kadang aku sampai kepikiran, apa Mark tidak bosan dengan telapak tanganku ini?

"Cla" Mark memanggilku seraya memasukkan password─kunci pintu apartemen.

"Iya?"

"Daritadi kenapa gak ngomong? Aku kangen nih"

Mark menoleh ke arahku setelah kami masuk ke apartement dan pintu tertutup. Aku tersenyum pada Mark, lalu menyentuh pipinya.

"Sekarang masih kangen?" tanyaku. Mark memegang tanganku yang menyentuh pipinya. Mark memejamkan matanya dan mencium telapak tanganku seraya tersenyum.

" Do you really ask that, Cla? "

🖤

Malamnya aku menemani Mark untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Oiya, apa aku sudah memberi tahu kalian kalau Mark Eisig itu kuliah dijurusan hukum dan aku dijurusan farmasi?

Mark sekarang juga lagi buka usaha kecil-kecilan─toko buah dan toko musik.

Makanya Mark berani minta tunangan sama aku ke Papa. Awalnya aku kira Papa sama Mama tidak memberi izin buat aku dan Mark bertunangan. Tapi entah gimana cara Mark ngomong sama Papa dan Mama, mereka langsung ngasih lampu hijau buat hubungan aku sama Mark.

"Kamu lapar,Mark?" tanyaku. Mark mengalihkan pandangannya dari laptopnya ke aku. "Nggak, aku pengen air putih aja"

Huh, Mark kalau udah sama tugasnya suka lupa ngisi perut. Bilangnya aja nggak, padahal pasti laper. Gak masuk akal kalau dia nggak laper sekarang.

"Yakin,Mark?" tanyaku sekali lagi.

"Iya" Mark kembali fokus pada laptop.

"Makan dikit aja ya? Nanti kamu sakit"

"Nggak,Cla. Aku mau air putih aja"

"Mark, kamu tuh terakhir mak-"

"CLARETTA, AKU PENGEN AIR PUTIH AJA. NGERTI NGGAK SIH?!" Mark memukul meja.

Astaga! Aku buat kesalahan lagi. Mark sekarang menatapku tajam dengan tangannya yang terkepal diatas meja.

Lantas, aku tersenyum dan mengelus-elus tangannya. "Iya, aku ambilin ya... kamu lanjut nugas aja" ujarku, lalu segera menuju dapur untuk mengambilkan Mark minum.

Udah biasa untuk seorang Claretta Jasmeen menghadapi Mark Eisig jika seperti tadi. Makanya aku tidak terlalu panik atau...takut.

Aku sudah pernah bilang, aku tidak takut pada Mark─karena aku tahu, Mark menyayangiku.

"Ini,Mark. Minum dulu" kataku kepada Mark setelah kembali dari dapur dan menyodorkan segelas air putih.

Mark langsung mengambilnya. Namun Mark langsung menaruh gelas yang berisikan airputih itu ke meja tanpa meminumnya. Matanya kembali fokus pada laptop. Ia tidak menatapku sama sekali.

Hm, sepertinya Mark tidak sadar. Dia menyakiti hatiku. Aku hanya tersenyum, lalu mengusap pundak Mark.

"Kalau kamu udah ngantuk, kamu langsung tidur aja ya? Jangan begadang mulu" aku mengecup puncak kepalanya. "Aku ke kamar dulu, mau tidur. Gak apa-apa kan?" Mark mengangguk.

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang