11. HNNGG

2.5K 363 34
                                    

Bagian Sebeleas : HNNGG

"Cla,tolong potong bawangnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cla,tolong potong bawangnya ya..."

"Siap, Ma..."

Aku segera melaksanakan perintah dari Mama, mengambil bawang dikeranjang khusus tempat bahan makanan yang akan di masak. Setelah melepas rindu dengan orangtuaku, Mama mengajakku ke dapur untuk memasak Nasi Goreng. Makanan yang dari Indonesia―negara kelahiranku.

Ah. Papa dan Mama orang korea asli kok. Hanya saja aku lahir ketika Papa dan Mama masih di Indonesia untuk bekerja.

Setelah mengupas kulit bawang dan mencucinya, aku segera memotong tipis-tipis sesuai yang diajarkan Mama.Selama memasak tak ada topik penting yang manjadi bahan omongan kami. Hanya seputar kuliah dan bisnis Mark.

"Syukur deh kalau semua baik-baik saja..." balas Mama ketika aku selesai menjelaskan bagaimana bisnis toko buah dan toko musik milik Mark. Semua berjalan lancar hingga detik ini.

"Ngomong-ngomong, Mark nggak kewalahan ya mengurus toko-tokonya?" Tanya Mama seraya menumis bawang dan bumbu lainnya.

Aku berdiri disamping Mama memperhatikan bahan-bahan yang ditumis. "Kayanya nggak deh Ma. Karen Claretta juga bantu-bantu Ma." Jelasku.

Mama mengangguk-angguk―mengerti. Setelah itu, tidak ada pembicaraan penting lagi sampai nasi goreng ala Mama dan aku siap dihidangkan.

"Cla, kamu panggil Mark sama Papa sana. Ajak makan, kasian tuh Mark udah kurus, telat makan pula"

"Ck, mama nggak usah menghina Mark ih. Gitu-gitu juga calon menantu mama tau" dengusku seraya jalan menuju ruang keluarga. Aku dengar mama terkekeh didapur, namun aku hiraukan.

Tidak sampai lima menit aku sudah sampai diruang keluarga. Aku bisa lihat Papa dan Mark sekarang sedang duduk bersila dihadapan tv― main games bersama.

"Loh, Pa kok nggak kasih aku menang sih"

Yaps, itu Mark yang lagi kesal. Sepertinya daritadi Papa yang menang terus ya?

"Kamunya aja yang cupu" ujar Papa lalu sedetik kemudian Papa ketawa. Sedangkan Mark, masih saja menatap layar tv yang memperlihatkan heronya sudah terkapar tak bernyawa.

"Pa,makanannya udah siap. Makan yuk" ajakku―pada akhirnya.

"Oh―kok cepet?" tanya Papa.

"Cepet apanya? Liat nih udah jam berapa" jawabku seraya menunjuk jam tanganku. "Papanya aja ke asyikan main sama Mark"

Papa hanya terkekeh dan menghampiri aku yang berdiri tak jauh dari posisinya, lalu Papa mencubit pipiku―kebiasaan. Aku hanya meringis sembari mengelus-elus pipi. Sedangkan papa pergi begitu saja menuju ruang makan.

Kini pandanganku tertuju pada Mark yang juga menatapku sebal.

"Kenapa?" tanyaku.

Mark menghampiriku dengan wajah cemberutnya. Menggemaskan sekali. Boleh peluk nggak nih?

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang