33. Dream In A Dream.

541 70 22
                                    


Jangan lupa vote dan comment. Satu vote dan komen sangat berharga bagi aku 🥺

⚫⚫⚫

"Kapan Mark kembali?"

Minhyung tidak menghiraukan Claretta. Cowok itu lebih memilih diam sembari membaca buku perkuliahan Mark tetang Hukum.

Tcih! Emang dia ngerti?

Claretta mendengus lalu berjalan mendekati Minhyung lalu merebut buku yang dibaca cowok itu.

"Jawab!" Seru Claretta seraya menatap tajam Minhyung.

Minhyung membalas menatap tajam Claretta. Wajahnya memerah dan terlihat jelas sedang menggertakan rahangnya. Kemudian cowok itu berdiri dan menipis jarak diantara ia dan Claretta.

"Akh!" Pekik Claretta.

Minhyung masih menatap Claretta, namun tangannya kini berada di rambut Claretta—menjambaknya.

"Jangan," Minhyung kembali menjambak kuat rambut Claretta.

"Akh! S-sakit..." Rintih Claretta sambil memegangi rambutnya dan tangan Minhyung yang menjambaknya.

"Membahas Mark, jika kamu masih ingin hidup." Sambung Minhyung dengan nada dingin.

Mark, please..

⚫⚫⚫

"Jasmeen?"

Claretta menoleh ke arah Lucas yang baru saja menutup pintu rooftop gedung fakultas kesehatan kampus.

Hembusan angin meniup rambut Claretta yang tergerai sehingga Claretta menyelipkan rambut yang menghalangi wajahnya ke belakang telingan.

"Ada apa?" Tanya Lucas khawatir karena ketika Claretta menelpon ia tadi terdengar seperti sedang menangis.

Benar saja. Kini air mata Claretta kembali mengalir di pipinya, lalu dengan cepat gadis itu mrnghapusnya.

"Ada apa? Kenapa kamu nangis,Jasmeen?" Tanya Lucas lagi seraya merapikan rambut Claretta yang ditiup angin.

"Kamu," Claretta menghela nafas, "Kamu benar,Lucas."

"Tentang apa?"

"Mark," Claretta menatap Lucas, "Dirinya yang lain sudah muncul."

Tangis Claretta pecah kembali dan Lucas dengan segera memeluknya.

"Tenang,Jasmeen. Aku di sini." Ujar Lucas seraya menepuk-nepuk pelan punggu Claretta.

"Dia apain kamu?" Tanya Lucas. Tak bisa di pungkiri bahwa Lucas memang sedang khawatir dengan Claretta.

Sementara Claretta masih menangis dan sesegukan di dalam pelukan Lucas. Seolah-olah gadis itu mengeluarkan semua air matanya yang ia tahan selama ini.

"Oke, nggak usah dijawab kalau kamu nggak sanggup."

Lucas langsung mengetahui apa yang telah dilakukan diri Mark yang lain setelah mendengar tangisan Claretta. Yang pasti itu bukan sesuatu yang baik.

Lantas sekarang Lucas harus apa? Apa ia harus membawa Claretta bersamanya agar gadis yang ia sukai ini tidak disakiti lagi?

Tapi Lucas juga yakin bahwa Claretta tidak akan bisa meninggalkan Mark.

"Minhyung," tutur Claretta di tengah tangisannya, "Namanya Minhyung."

Lucas memperat pelukannya ketika Claretta kembali menangis.

⚫⚫⚫

"Gimana kalau kamu menjauh dulu dari dia?"

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang