30. Flashback ; First Kiss

544 67 4
                                    

1527 kata. Jangan lupa vote dan komen ya. biar aku semakin semangat nulisnya. komen yang banyak kalau bisa. hehehe. oiya aku beru aja ganti username (lagi). :D

"Pelototin terus sampe tangan lo bolong"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pelototin terus sampe tangan lo bolong"

Lucas menyodorkan minuman kaleng kepada Mark lalu duduk di sofa kecil yang terletak di pojok kamar Mark.

"Gue tebak," Lucas meminum minumannya, "Dari cewek lo ya?"

"Uhuk!" Mark tersedak minumannya sendiri setelah Luvas menyelesaikan kalimatnya.

"Halah nggak usah sok-sokan gitu, makin hari makin deket aja tuh gue lihat-lihat"

Mark kembali menatap gelang yang melingkat di pergelangan tangannya-buatan Veli. "Menurut lo kalau gue tembak Veli, dia bakalan nerima gue nggak?" tanya Mark.

"..."

"Nggak ya?"

"Kalau lo nggak bikin tindakan, gimana kita bisa tahu?" Lucas kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju jendela sembari membawa gitar milik Mark-berencana untuk memainkannya, seperti biasa.

Sementara Mark masih menatap gelang pemberian Veli seraya memikirkan perkataan sahabatnya itu.

Benar juga. Kalau gue nggak bertindak, gue nggak bakal tahu gimana jawabannya.

"ASTAGA!"

"Kenapa,Cas?"

Lucas buru-buru mengambil tas sekolahnya yang tdi ia taruh sembarang, "Gue lupa kalau ada janji sama orang!"

"Sia-"

"Dah ya, gue cabut dulu"

Blam!

Lucas menghilang dari pandangan Mark setelah ia menutup pintu. Mark tidak mau ambil pusing sama siapa Lucas janjian, karena bukan urusannya.

Mark lebih memilih mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur lalu mencoba menghubungi seseorang diseberang sana.

"Halo,Vel?"

***

"Maaf ya? Aku lama ya?"

Mark tersenyum sembari menggeleng. "Aku juga baru sampe"

"Bohong" desis Veli seraya melirik minuman Mark yang sudah tersisa setengah.

Mark terkekeh lalu mengusap kepala Veli, "Nggak lama kok, lagian aku yang mendadak minta ketemuan sama kamu."

"Eh, maaf" Mark buru-buru menjauhkan tangannya dari kepala Veli, "reflek hehe"

Veli tersenyum lalu terkekeh sembari mengangguk-angguk, pertanda ia mengerti yang dimaksud cowok yang dihadapannya ini. Sedangkan Mark hanya tersenyum kikuk.

"Habis ini kita kemana?"tanya Veli seraya meraih gelas minuman Mark, "Aku minum ya? Kamunya pesen satu, harusnya pesenin aku juga dong" dengus Veli seraya menyeruput cookies and cream milik Mark.

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang