1.Kafe

5.3K 583 40
                                    

Bagian Satu : Kafe

Kalau kalian bertanya kenapa aku bisa bertahan sejauh ini, aku juga tidak tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau kalian bertanya kenapa aku bisa bertahan sejauh ini, aku juga tidak tahu. Kan aku manusia. Hehe.

Gak lucu ya?

Maaf, soalnya aku bukan pelawak. :-)

By the way, aku lagi nungguin kelas Mark selesai. Aku bisa liat Mark dari jendela kelas, dia keliatan kesal. Huhu. Mark-ku yang malang.

Sekarang Mark menatap aku dari kelasnya, aku cuma senyum sama kasih kode semangat kepada Mark. Aku harap Mark bisa lebih bersemangat dan kesalnya sedikit hilang.

Mark tersenyum kecil padaku. Syukurlah, Mark bisa tersenyum sekarang. Walaupun sedikit. Nggak apa-apa, yang penting Tuan Eisig-ku tersenyum.

Mataku kini menatap arloji pemberian Mark─melingkar dipergelangan tanganku. Sudah setengah jam aku menunggu Mark.

Hm, aku jadi lapar. Tapi kalau aku pergi, nanti Marknya mencari-cariku. Kalau dia nggak ketemu sama aku bisa gawat. Mark bisa marah sama dosennya─gara-gara aku hilang karena kelamaan nunggu.

Aku kembali duduk dikursi tunggu. Aku menyandarkan punggung dan kepala ke dinding, kemudian aku menutup mata. Ngebayangin makanan yang enak, mana tau bisa kenyang kalau gitu. Hehe.

"Cla..."

Aku membuka mata dan mendapati Mark sekarang jongkok dihadapanku sambil tersenyum.

"Capek ya nungguin aku?" tanyanya sambil menggengam tanganku.

Aku tersenyum,"Nggak capek kok,Mark. Hehe"

Mark tiba-tiba menatapku sinis. Kenapa lagi? Aku salah?

Mark mau marah-marah gak jelas lagi sama aku? Oh ayolah, aku lagi kelaparan sekarang. Nggak mau dimarahin :(

"Jangan bohong, kalau kamu capek bilang aja" Kata Mark -masih menggenggam tanganku.

"Kalau aku capek kenapa emangnya?"

"Aku mau marah sama dosen aku yang tadi"

Loh?

"Kok marah sama dosen?"

Mark mencubit pipiku, "Gara-gara dia kelamaan dikelas, bikin kamu nungguin aku sampai capek kayak gini"

Astaga Mark, kenapa dia tiba-tiba menjadi semanis ini? Aku tidak terbiasa dengan Mark yang ini, tapi... aku suka hehe

"Capek ya?" tanya Mark lagi.

Mark menatapku hangat kali ini. Tangannya sekarang mengusap-usap pipiku.

Aku menggeleng,"Aku lapar,Mark . nggak mau ngajak aku makan siang nih?"

🖤

Mark mengganggam tanganku, sedangkan tangan kanannya memegang kemudi. Iya, Mark lagi bawa mobil. Kita sekarang mau ke kafe dekat apartement-ku. Soalnya Mark lagi pengen minum Cappucino kesukaannya disana.

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang