12. Pendek

1.8K 310 56
                                    

©chocorated

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©chocorated


•Author Pov•

Tidak lama setelah Mark pergi, Claretta segera masuk rumah. Ia memilih untuk langsung menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Claretta merebahkan tubuhnya diatas kasur yang tentu saja masih empuk walaupun sudah lama ditinggal pemiliknya.

Claretta menghela nafas seraya menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya kini tertuju pada Mark.

Claretta tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kekasihnya. Kekasihnya memiliki masalah psikis, ia rasa. Yang Claretta tau Mark memiliki temprament yang buruk beberapa bulan setelah mereka memutuskan untuk bertunangan. Tidak lebih. Kadang Claretta memikirkan hal yang sebenarnya sangat konyol tentang Mark. Contohnya saat ini.

Multiple personality disorder?

Or

Bipolar disorder?

©chocorated

Puk!

Mark menghempaskan dirinya ke sofa yang terletak dikamar apartemennya.

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang tentu saja sudah rapi-karena Claretta,gadis itu tidak suka ruangan yang berantakan.

Mark tersenyum lalu menunduk, kini pandangannya tertuju pada kedua tangannya yang terdapat bekas luka akibat ulahnya sendiri.

"Claretta..."

Mark kemudian memejamkan matanya lalu menghela nafas seraya menggigit bibir bawahnya.

Sekarang pikiran Mark tertuju pada Claretta,dirinya sendiri,dan hubungan mereka.

Apa orang tua Claretta akan tetap melepas anak gadisnya hidup bersama Mark-jika mereka tau yang sebenarnya?

Mark membuka matanya dan berjalan menuju wastafel yang terletak didalam kamar mandinya untuk mencuci muka.

Setelah itu Mark melihat pantulan dirinya pada cermin yang ada dihadapannya. Omongan Claretta ada benarnya juga, Mark agak kurus sekarang.

"Cla-"

Ah, Mark lupa kalau Claretta tidak disini sekarang dan nyaris saja ia memanggil Claretta . Gadis itu sekarang memilih untuk bersama orangtuanya dibanding Mark.

Kepala Mark tiba-tiba merasa pusing dan membuat tubuhnya oleng dan nyaris saja terjatuh. Tapi untung saja Mark segera menumpu tubuhnya pada dinding.

Tidak lama kemudian tubuh Mark merosot dan terduduk di lantai. Mark memijat pelipisnya. Kepalanya benar-benar sakit sekarang dan tentu saja Mark butuh Claretta saat ini.

"Cla..." panggil Mark lirih. Namun tentu saja tidak ada jawaban.

Mengingat Claretta lebih memilih orangtuanya dibanding dirinya, dada Mark seketika sesak kemudian ia menjambak rambutnya sendiri.

"Jadi-" nafas Mark tidak beraturan. "Kamu lebih memilih orangtuamu dibanding aku?!"

Mark kemudian bangkit dan keluar dari kamar mandi dan kamarnya. Lalu ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan Mark menyadari kalau dirinya benar-benar sendiri sekarang.

"F*ck," Mark meninju dinding sekuat tenaga, "I don't like being alone"


Tbc

Menurut kalian Mark punya gangguan psikis apa? TAT

Btw, maaf. Chapt ini memang pendek. Soalnya lagi buntu ╥﹏╥

JANGAN LUPA VOTE SAMA COMMENT YA !! BIAR AKU MAKIN SEMANGAT NULISNYA ╥﹏╥

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang