25. Resep

1.3K 155 31
                                    

Maaf baru bisa update 🖤
Jangan lupa vote dan comment ya!

Happy reading!

Sebenarnya aku tidak tahu bagaimana ujung dari kisah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya aku tidak tahu bagaimana ujung dari kisah ini. Kisah aku, Mark, Lucas, dan kisah orang-orang yang berada disekitar kami. Aku masih tidak mengerti, mengapa Mark begitu membenci Lucas? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Maksud aku adalah Mark dan Lucas dulu teman baik, sangat baik malah.

Dan sekarang? Mereka seperti musuh bebuyutan. Seolah-olah keakraban yang dulu tidak pernah ada.

Apa kalian ingin tahu bagaimana kedekatan Mark dan Lucas pada masa sekolah menengah dulu? Ah- kalian mungkin sedikit tidak percaya Mark dan Lucas dahulu adalah teman dekat. Bahkan dulu ada gosip kalau mereka adalah saudara kembar non-identik.

Pfft- aku berusaha menahan tawa ketika mendengar gosip disekolah waktu itu. Sangat tidak masuk akal. I mean, itu sangat tidak mungkin! Ketika semua orang berfikir mereka kembar tidak identik. Aku malah berpikir mereka homo. Ew!- membayangkannya saja membuat bulu romaku berdiri. Tapi itulah pikiranku kala itu.

Okay, kembali ke topik sebelumnya.

Yeah, mereka sedekat dan se-akrab itu. Hingga aku menemukan Mark di rooftop sekolah bersama rokoknya.

"Lagi apa? "

Hhh, dia lagi. "Lucas?"

Cowok itu tersenyum dan duduk di bangku taman kampus- tepat disamping aku.

"Nggak ada kelas?"

Aku menggeleng, lalu kembali memfokuskan pandanganku ke buku yang sedari tadi aku buka namun sama sekali belum aku baca.

"Tunangan kamu kemana?"

Ah! Benar! Mark-

"Loh? Mau kemana, Jasmeen? Katanya tadi nggak ada kelas?" tanya Lucas lagi ketika aku tiba-tiba berdiri.

Aku menghela nafas, "Aku nggak mau kamu sama Mark berantem lagi."

Lucas kembali tersenyum dan melepas kaca matanya. "Maaf, aku lupa kalau tunangan kamu itu-"

"Nggak usah dilanjutkan." Potongku ketus, walaupun yang akan dikatakan Lucas tadi ada benarnya.

Lucas terkekeh.

"Menurut kamu Kenapa Mark seperti itu?" Lucas kembali menatapku, "Padahal aku bukan selingkuhan kamu,Jasmeen. Dan itu sangat tidak mungkin."

Aku kembali menghela nafas, mengingat kejadian waktu itu -ketika Mark dan Lucas sepertinya nyaris saling membunuh kalau tidak dihentikan- lalu aku tersenyum kecut seraya menggeleng.

"Aku nggak tahu" jawabku.

"Apa kamu pernah nanya sama Mark-kenapa dia sangat emosian tanpa mau mendengar penjelasan dari kamu dulu,Jasmeen?"

Sickness | NCT MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang