Jeno yang baru saja selesai mandi sore itu terus menanyai bundanya dengan pertanyaan yang sama mulai dari tadi pagi.
Memang kemarin Jaehyun berjanji pada Jeno untuk membawanya ke kebun binatang hari ini. Pria Jung itu sudah mengosongkan jadwalnya setelah makan siang. Tapi entah mengapa client tiba-tiba mengajukan pertemuan setelah makan siang hari ini. Jadi, mau tak mau Jaehyun harus menunda keinginan Jeno ke kebun binatang. Salahnya juga mengajak putranya pergi di hari Jumat begini.
"Besok Sabtu sayang~ ayah kerja hari ini." Begitu juga jawaban yang di balas Doyoung. Sama.
"Napa ayah kelja telus! Nti apan Noie ke lumah jelapah?!"
"Kan masih ada Sabtu besok, Jeno bisa main ke rumah jerapah sampai puas."
"Ndak mau! Noie mau cekalang! Cekalang unda!~" Mata Jeno memanas.
"Jeno, ayah kerja dulu ya~ kalau ayah ke rumah jerapah sekarang nanti ayah nggak punya uang, kalo ayah ngga punya uang Jeno mau beli susu dari mana?" Doyoung mengusap lembut surai anaknya. Terkadang putranya ini sangat sulit dikendalikan.
"Noie ndak cuka ayah!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang~" si bunda segera menggendong bayinya, "oh iya, bunda tadi lihat ada kedai es krim enak di deket sekolah Mark, Jeno mau kesana?"
"Esklim?"
"Hu'um!"
"Noie nak stlawbelly!"
"Okey, es krim strawberry Jeno datang!"
.
Malam telah tiba, putra Jung itu tengah duduk diam di depan tv. Bukan untuk melihat tv yang menayangkan kartun robocar poli kesukaannya, tapi jam bundar yang menempel di dinding atas tvnya.
tik tok tik tok
Jeno dengan memakan biskuit kesukaannya, tak pernah beralih dari jam itu.
tik tok tik tok
Jam menunjukkan tepat pukul 7 malam. Jeno meletakkan sisa biskuit di tangannya ke sofa.
"Atuu~" Doyoung yang tengah memangku putranya menautkan alisnya. Apa hubungannya Poli makan dengan berhitung?
"Uwaa~~" Nada si bayi gempal semakin mendayu.
"Jen?" Sayang, Jeno tak peduli dengan bundanya.
"Iga~~"
Cklek
"Ayah pulang!"
"Yayah!!!" Seketika itu jeno melompat dari pangkuan bundanya, berlari secepat mungkin menuju ayahnya.
Hampir saja Doyoung jantungan akibat tingkah Jeno. Untung saja bayinya tak jatuh karena tersandung atau apapun.
"Yayah! Ayah!" dengan kaki-kaki mungilnya Jeno menubruk kaki ayahnya.
"Eoh anak ayah manis sekali~" Jaehyun menggendong putranya, membawanya masuk ke rumah.
Sepanjang jalan Jeno terus menatap harap ayahnya.
"Apa?" Tanyanya sembari menyisir rambut Jeno ke belakang. Panjang banget perasaan, besok harus potong nih.
"Yah! Lumah jelapah ayo!"
"Huh?" Tangan Jaehyun berhenti di sela-sela rambut anaknya. Sang istri memang tadi bercerita kalau anaknya terus merengek meminta untuk dibawa ke kebun binatang. Tapi Jaehyun tak mengira Jeno akan memintanya malam ini.
Sementara itu Doyoung yang menyusul untuk mengambil Jeno agar suaminya bisa membersihkan diri itu menghela nafas kesal. Sejak tadi bayi Jung itu terus mencobanya dengan rumah jerapah. Bahkan setelah membeli es krim Jeno terus menanyakan hal yang sama, dan sekarang Jaehyun yang baru selesai kerja? Doyoung lelah harus menenangkan bayinya jika menangis nanti.
"Ke lumah jelapah yah! Ayo!"
"Ini sudah malam sayang~ Jerapahnya bobo, kalau Jeno kesana nanti Jeno malah ketemu Jerapah yang lagi bobo, terus kalo jerapahnya bobo Jeno ga bisa main sama jerapahnya, kan lagi bobo jerapahnya~"
"Huh?" Tak sadarkah Jaehyun jawabannya membingungkan otak Jeno yang sedang berkembang?
"Jeno," Si kecil Jung yang berada di gendongan ayahnya menoleh ke bundanya, "kalo malam jerapahnya bobo, nanti Jeno gabisa main sama jerapahnya."
"Jelapah bobo?" Jeno menatap bergantian Doyoung dan Jaehyun penuh dengan tanya.
Kedua orangtua itu mengangguk.
Lama Jeno terdiam sedikit melegakan ayah bundanya. Mungkin setelah ini Jeno akan mengiyakan untuk pergi ke kebun binatang besok.
