"Jeno~ Ayo buat es krim~ Ayah udah beli bubuk es krim instan~ Rasa Strawberry~~"
Jaehyun mengatakan itu seakan meminta ijin pada Jeno. Padahal, ayah satu anak itu langsung menggendong bayinya yang sedang menonton tv, dan dibawa kabur ke dapur. "Ayo ayo~ Memasak bersama daddy~"
"Dedi? Capa dedi?" Jeno yang masih berada di gendongan menoleh ke ayahnya.
"Ayah lah~"
"Nama ayah dedi? Dedi Jeyon?" Mata Jeno mengerjap pelan.
Sementara itu, Jaehyun seketika berhenti. Dedi kata Jeno? Sejak kapan namanya tersemat kata Dedi?
"Hah! Nggak! Astaga aku salah bicara!"
"Huh?"
"Ayo memasak bersama ayah~"
"Xixi~ Ayo~"
Begitunya mereka sampai di dapur, Jeno segera di dudukkan di kursi depan counter. Semua bahan sudah Jaehyun siapkan tadi. Ada bubuk es krim, susu uht dingin, mixer duduk, dan potongan buah strawberry dan juga lunch box untuk tempat es krim nantinya.
Sebelum memulai memasak, Jaehyun terlebih dahulu mengecek kembali resep di internet. Mewanti-wanti agar ia tak kelupaan pada bahan dan alat yang dibutuhkan.
"Masukan es krim bubuk dan susu uht kedalam mixer, lalu di mix pake kecepatan tinggi 10 menit, tunggu sampai mengembang dan kental. Abis itu
Taruh ke wadah, masukan strawberry, taruh ke frezzer selama 8 jam. Oke~ Semua bahan udah ada~ Ayo chef Jeno, kita eksekusi bubuk es krim ini!""Uuu~ Nyam nyam nyam~"
"Strawberry nya jangan dimakan!" Jaehyun yang tau Jeno memakan strawberry reflek langsung mengambil mangkuk buah itu.
Dan hal itu, membuat Jeno terkejut. "A-ayah~"
Jeno pikir, dirinya telah membuat ayahnya marah besar. Suara Jaehyun terdengar keras tadi.
"Maaf, kaget ya?" Jeno mengangguk kaku, "ini itu buat es krimnya, jadi jangan di makan dulu ya~"
"Iya."
"Okey pinter anak ayah!" Dengan tersenyum Jaehyun mengusap lembut surai legam Jeno.
"Nah, kita masukin bubuk es krimnya, susu uht dingin ke mixer~"
Begitunya si susu hendak masuk ke mixer, Jaehyun melirik Jeno yang begitu serius menatap bubuk es krim di mixer. "Mau nuang susu?"
"Hu'um!"
Tangan mungil Jeno pun menerima segelas susu. Namun, Jaehyun tak membiarkan Jeno begitu saja menuang susu. Jadi, dengan lembut ia menyelimuti tangan Jeno dan menuang susu bersama-sama.
"Xixi~"
"Abis ini di mixer~ Tekan yang ini Jeno~" Jeno pun menekan tombol yang ditunjukkan oleh sang ayah.
Begitu si mixer mulai bekerja, Jeno tak bisa berkata-kata. Ia begitu takjub dengan mixer baru ayahnya. Dulu, ketika memasak begini, ayah atau bundanya punya alat yang sama tapi dipegang dengan tangan.
Setelah 10 menit, adonan es krim telah kental dan mengembang. Jeno yang kembali disuruh Jaehyun dengan senang hati menekan tombol off.
"Ambilin lunch box nya sayang~"
Jeno awalnya tak mengerti maksud sang ayah, tapi karena Jaehyun meminta bantuan sambil menunjuk barangnya Jeno jadi paham.
"Ni ayah~"
Dengan cekatan Jaehyun pun menuang es krimnya ke lunch box. Setelah itu, ia menaburkan strawberry di atasnya.
"Noie mau ayah~"
"Nih~" Jaehyun pun menyodorkan mangkuk strawberry pada Jeno.
Seperti yang dilakukan ayahnya, Jeno menaburkan strawberry di atas es krim strawberry nya. "Uuu~"
Begitu semua strawberry telah masuk ke dalam es krim, Jaehyun memberikan sendok pada putranya, "aduk sayang~"
Tapi yang namanya Jeno, ia tak pernah lembut dalam melakukan sesuatu. Jadi, ketika mengaduk, Jeno berhasil membuat cipratan besar pada es krimnya.
"Pelan pelan dong~ Gini gini kayak ayah~" Jaehyun tidak merebut sendoknya, tapi ia menggenggam tangan Jeno dan mengaduk es krimnya bersama-sama.
"Xixi~ Putal putal~"
"Dah~"
Ketika strawberry telah tercampur merata, Jaehyun segera membawa sendoknya ke tempat cucian.
Drrttt
Hp yang ada di counter dapur bergetar, nama Jung Dotokki tertera disana.
"Halo?"
"Ah Jae, aku mau pulang, Jeno nggak rewel kan?"
"Nggak kok, nih kita lagi buat es krim."
"Oh~ Okede, ada titipan nggak?"
"Ehm~ Biskuitku udah kebeli kan?"
"Udah kok, aman~"
"Kalo gitu nggak ada."
"Okey, ini kak Taeil udah bayar belanjaannya. Kita mau balik. Aku tutup ya~ See u Woojae~"
"See u tokki~"
Pip
"Jeno, HAH?!"
"Xixi~ Enak ayah~" Si Jeno yang kepergok tersenyum manis.
Jaehyun benar-benar ngeblank. Jeno? Bayi itu sedang kesenangan menyendok es krim yang masih cair.
"K-kenapa di makan es krim nya sayang~" Mata Jaehyun menatap nanar lunch box yang telah tak berbentuk. Ia yakin Jeno pasti menyendok es krimnya dengan bar-bar.
"Mimi esklim ayah~" Jeno menggembungkan pipinya, "ayah no malah malah xixi~"
Jaehyun terdiam. Anaknya ini persis sekali seperti bundanya. Pandai merayu.
"Hah~ Tapi ini di dinginin dulu~ Udah ya, ini ayah masukin ke freezer ya~" Dengan hati-hati Jaehyun mengambil lunch boxnya dari Jeno, sesegera mungkin ia menutup si box itu dan membawanya ke freezer.
"Ayah~ Noie mau~"
"Iyaa nanti ya~ ehm," Jaehyun beralih pada jam dinding, "karna sekarang jam 11, jadi, jam 7 malam nanti es krimnya baru bisa dimakan~"
"Huh? Yama ayah?"
"Lumayan~ Dah yuk Jeno main dulu di depan tv dulu, ayah mau bersih-bersih dapur."
"Api api Noie mau mamam eskrim~"
"Kan tadi udah~ Sekarang Jeno sabar dulu, yuk yuk~"
Sebelum Jeno kembali merengek, Jaehyun langsung membawa putranya menuju depan tv. Tak lupa ia mengambilkan kotak mainan Jeno.
"Ayah~ Noie mau stlawbely~"
"Okey, bentar ayah potongin dulu ya~"
"Ukai~"
Sang ayah pun melenggang pergi. Meninggalkan Jeno yang telah mengeluarkan semua mainan.
"Ilon man~!"
.
.
.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
FanfictionDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~