[Bonus nih, dikit doang jgn protes ya:3]
.
Gubrak
Byurr
"HUWEEE~~ Unda~!"
Terlambat bagi Jaehyun untuk mencegah Jeno jatuh dari sepeda. "Astaga Jeno!" Si ayah itu menatap Jeno tak percaya.
Putranya terlihat seperti pisang goreng berlapis coklat. Tapi bedanya Jeno lebih gempal dan bisa menangis.
"Pffftt~"
"AYAH! TATIT HIKS!"
Jeno membentak Jaehyun. Si kecil itu benar-benar kesal dengan ayahnya karena tak segera menggendongnya. Ia sedang kesakitan dan ayahnya malah tertawa.
"Ayah~ hiks!"
"Ohh~ Sini ayah gendong."
Mereka pun pulang berjalan kaki setelah menitipkan 2 sepedanya pada pak RT. Untunglah jarak rumah pak RT dan Jaehyun tak begitu jauh.
Cklek
"UNDA~! TATIT~! HUWEE~~" Suara tangis Jeno menggelegar hingga mencapai belakang rumah.
Jaehyun jadi heran. Ketika di perjalanan anaknya ini sudah sedikit tenang. Tapi pas berada di rumah kenapa tangisnya begitu kencang?
"UNDA~~!"
Mendengar tangis putranya, Doyoung yang sedang membenahi taman belakang langsung berlari tergopoh-gopoh menemui putranya.
"Kenapa ini?" Dilihatnya Jeno yang menangis dengan bajunya yang penuh lumpur di gendongan Jaehyun.
"Jatuh di kubangan~ Pfftt~" Sungguh Jaehyun sangat ingin tertawa. Kasian juga sebenarnya. Tapi lucu juga.
"Astaga~ polahmu gimana sih sayang kok bisa gitu~ cup cup cup~ Yang sakit mana?" Tanya Doyoung sambil membawa Jeno ke gendongannya.
"Cini hiks!" Tangan Jeno menunjuk pada lututnya yang berdarah.
"Ughh~ Sakit ya? Ayo sini bunda obatin. Tapi kita ganti baju dulu ya~"
Doyoung pun akhirnya membawa Jeno ke kamar sang putra. Mengganti bajunya dan mengobati lukanya.
Meninggalkan Jaehyun yang tertawa terbahak-bahak mengingat bagaimana jatuhnya Jeno tadi.
"Ahahah~ kayak pentol ahahahaha~"
"JAEHYUN!"
"Upsie, sori bun~"
"AWAS KAU YA!"
.
.
.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
FanfictionDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~