Seperti yang dikatakan bundanya, keluarga Jung kini telah sampai di rumah orang tua Doyoung. Tak ada yang spesial, mereka hanya ingin berkunjung sebelum Jeno sibuk dengan sekolah TKnya.
"Jeno~ Hai~ Bangun yuk~ Kita udah sampai~ Poli juga udah di bawa sama oma~" Si Doyoung mencoba membangunkan Jeno dengan menepuk-nepuk pantat putranya yang bulat.
"Eum~" Jeno yang masih tertidur menepis tangan Doyoung.
"Jeno~ Sayang~"
"Cucuku belom bangun?"
Huft, Doyoung menghela nafasnya, kemudian ia menatap papanya yang berdiri di sampingnya, "belum pa, cape banget keliatannya, kan jarang juga dia berangkat sore-sore gini."
Sementara itu, Heechul hanya terkekeh melihat Jeno yang tertidur di sofa ruang tamu.
"Yah~ Jeno nggak asik banget. Padahal opa mau ngajak Jeno jalan-jalan pake motor." Ujar Heechul dengan suara yang sedikit keras.
Motor?
Sontak mata Jeno membuka lebar. "Unda~"
"Hai baby~ Kita makan malam yuk~ Oma udah siapin nasi goreng spesial buat Jeno." Doyoung lantas membawa Jeno ke gendongannya, antisipasi Jeno kembali tidur di sofa.
"Terus nanti opa ajak jalan-jalan, yuk yuk bangun~" Timpal Heechul.
Jeno yang mendengar suara opanya langsung menoleh. Sejak kapan ada opanya disini?
.
Setelah Jeno benar-benar sadar, si kecil Jung itu baru memakan makan malamnya dengan lahap.
"Upa nti motol jauh jauh~" Ujar Jeno dengan mulut penuhnya.
"Besok aja loh Jen~" Ujar Jaehyun pada putranya.
Tentu saja Jaehyun melarang, bayi mochinya yang baru saja sampai dari kota dan sekarang sudah meminta jalan-jalan. Tubuhnya pasti capek, minta di istirahatkan.
"No~! Upa biyang nti Noie pelgi motol motol~" Jeno membantah. Ia ingat sekali kalau sebelum ia benar-benar sadar, opanya menjanjikan untuk mengajaknya jalan-jalan.
"Nggak jauh kok, cuman kedepan beli kopi." Ujar Heechul membela cucunya. Pun sebenarnya ia ingin memamerkan Jeno pada penjual kelontong langganannya.
Mendengar itu si Jaehyun terdiam.
Kalau si Baginda raja Heechul sudah bertitah, rakyat seperti Jaehyun bisa apa?
Sementara itu, Doyoung yang sedari tadi menyimak akhirnya membuka suara. "Jangan lama-lama ya pa, aku yakin Jeno sebenarnya capek juga."
"Okey adek~" Senyum Heechul cerah begitu mendapat ijin dari putra bungsunya.
"Udah udah, ayo cepet makannya, biar nggak malam-malam Jeno keluarnya." Si Yuri segera menambah lauk Heechul agar suaminya itu berhenti mengoceh.
.
"Jeno siap?"
Jeno dengan jaket tebalnya langsung memegang erat gagang spion motor opanya. "Ciap~!"
Si Heechul pun segera menancap gasnya. "Meluncur~"
"Yeay~!"
Di tengah perjalanan, Jeno harus menyipit karena terjangan angin yang mengenai mukanya. Tapi hal itu tak membuat hatinya menjadi kesal. Si kecil Jeno itu malah melotot untuk menantang angin.
"Xixi~ Noie menang~" Jeno tertawa bangga begitu merasakan terjangan angin tak sekuat beberapa waktu yang lalu.
Sebenarnya, Jeno hanya belum sadar jika motor opanya memelan karena tokonya sudah di depan mata.
"Noie menang wlee~"
Baru saja Jeno mengejek angin motor opanya malah berhenti.
"Upa~ Jauh jauh~!" Protes Jeno ketika sang opa melepas helmnya.
"Jangan~ Nanti ayahnya Jeno marah, mending opa beliin permen yuk~ Milkami, mau?"
"Emen? Mau mau~"
Tanpa menunggu lama, Jeno segera turun dari motor dan berlari menuju toko.
"Emen~ Noie beyi emen~" Teriak Jeno sambil memukul-mukul pintu toko.
.
"Noie puyang~"
"Halo sayang~" Jaehyun yang memang menanti putranya di ruang tamu segera menyambut sang putra.
Hup
Jaehyun segera menggendong bayinya.
"Ayah~ Xixi~"
"Beli apa aja~"
"Emen! Ama kuit~"
"Biskuit?"
"Hu'um!"
"Mana?"
"Upa bawa~"
"Ah, bunda tad-"
Krauk
"AW! Kenapa bahu ayah digigit?!"
"Xixi~ Haum~"
"Ya Tuhan!" Heechul yang baru masuk ke rumah terkejut melihat Jeno yang menggigit ayahnya. "Jeno jangan digigit ayahnya~"
Krauk
Si Jeno menggigit kembali bahu sang ayah.
"AW! Sayang Jeno kemasukan maung!" Jaehyun sontak berteriak karena gigitan Jeno sangat menyakitkan.
"Haum~"
Gini amat cucuku ya Tuhan~
Heechul benar-benar tercengang. Ia sangat tak mengira cucunya begitu terpengaruh dengan ucapannya.
Krauk
.
Omake
"Upa upa ni apa~?" Tanya Jeno sambil menunjuk sebuah biskuit berkemasan merah.
"Itu bisangatkuat."
"Huh?"
"Biskuit itu sayang~ Kalo makan bisa kuat kayak macan~"
"Macan? Haum haum?"
"Iyups!"
"Noie mau~ buka upa upa~"
"Okey~" Heechul segera mengambil biskuit yang Jeno inginkan dan membukanya. "Nih untuk adek kecil yang mau jadi macan~"
"Xixi~ Haum~"
.
.
.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
Fiksi PenggemarDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~