Sore ini, Jeno dan Jaehyun tengah duduk bersantai di depan tv. Mereka selonjoran di karpet sambil sesekali menyendok puding yang Jaehyun beli setelah pulang kerja.
Si tv memang menyala, tapi hanya Jeno yang menonton karena sang ayah sedang asyik berselancar di dunia maya. Padahal tayangan tv adalah kartun serial kesukaan Jaehyun. Boboigirl galaxy. Padahal tadi Jeno ingin menonton robocar poli, tapi ayahnya memaksa untuk menonton ini. Akibatnya, Jeno jadi bosan sendiri melihat tv.
"Ayah~ Poli yah~" Jeno yang tak tahan merengek pada ayahnya.
"Nomer 5." Jawab Jaehyun sambil memberikan remot pada Jeno.
Sementara itu, Jeno menatap datar remot yang kini berada di pangkuannya. Bukan ini yang Jeno inginkan. Kenapa ayahnya cuek sekali?
Demi mendapatkan simpati dari ayahnya, Jeno naik ke pangkuan Jaehyun. Mendusal ke dada ayahnya, sambil sesekali merengek.
"A~yah~"
"Geli sayang~" Jaehyun menyisir rambut Jeno agar tak berada di lehernya.
"Poli humm~"
"Bentar ayah lagi baca berita~"
"Beyita?" Mata Jeno mengerjap pelan, lantas ia pun membalik badan agar bisa melihat apa yang ayahnya lihat.
Fyi, Jaehyun tengah main instaliter, stalk akunnya Kim Seokjin.
"Um Jin~! Unda cuka ni ayah~" Jeno mengatakan itu seperti tanpa beban. Tidak tau saja jika sang ayah sudah kembali muram.
"Ya ya ya~ Bunda suka sama dia." Cibir Jaehyun.
"Xixi~"
"Apa sih ayah~" Doyoung yang datang dengan sepiring kentang goreng merasa tak enak. Sejak tadi Jaehyun terus menyindirnya tentang kakak tingkatnya itu.
"Dia mau nikah," Si Jaehyun menggeser sedikit posisi duduknya untuk memberi tempat untuk sang istri.
"Oh ya? Bukannya udah nikah ya?"
"Cerai setahun yang lalu, nih orangnya mau nikah lagi."
Doyoung hanya mengangguk, "sama siapa?"
"Nggak tau, temen kerjanya paling."
"Oh~"
"Ayah huh! Poli!" Tiba-tiba Jeno menjerit. Ayolah, sejak tadi Jeno mencari perhatian ayahnya, kenapa malah bundanya yang diajak bicara?
"Pake hpnya bunda aja ya~" Tawar Doyoung pada sang bayi.
"No~!" Hp Jaehyun itu sekarang lebih besar dari hp Doyoung. Otomatis Jeno memilih hp Jaehyun yang besar. Layarnya lebar dan warnanya sangat hidup.
"5 menit lagi deh, sabar ya~" ujar Jaehyun sambil terus menyecroll hpnya.
"Humph!" Jeno yang ditawar menggembungkan pipinya. "Ndak yama yama!"
"Iyaaa~"
"Eh bunda, nggak sakit hati gara gara pak dokter hewan nikah lagi?"
Doyoung yang sedari tadi bersandar di pundak Jaehyun mendongak, "kenapa sakit hati?"
"Katanya suka~"
"Ih, nggak gitu."
"Tampan kan?"
"Iya, kak Seokjin itu tampan." Lama lama Doyoung menjadi jengah.
Jaehyun tersenyum, mulutnya hendak mengatakan sesuatu, tapi Doyoung segera menyela.
"Kak Yuta tampan, kak Johnny juga, kak Sehun malah tampan banget. Kak Taeyong tetangga kita kalo nggak tampan nggak bakal jadi mantanku."
Mendengar pernyataan Doyoung mata Jaehyun membulat.
"Tapi sekarang mereka nggak bisa bikin aku jatuh cinta."
Selanjutnya senyum Jaehyun mulai mengembang,
"Karena aku sudah jatuh ke pesona Jung-"
Pasti aku!
-Jeno!"
"Hah?!"
"Kenapa? Jeno tampan kok, lucu lagi, iyakan sayangku~?"
Tentu saja Jeno yang dipuji tampan mengangguk cepat sambil tertawa.
"Noie mpan~" Dengan percaya dirinya Jeno bersedekap dada sambil memajukan dagunya. Persis seperti foto jadul ayahnya yang katanya paling keren itu.
"Tampan kayak siapa sayang?" Tanya Doyoung sambil mengusap dagu putranya.
"Unda xixi~"
"Kok bunda? Bunda kan cantik! Ganteng itu ayah~" Si Jaehyun protes. Jelas jelas dirinya yang paling tampan dibanding Doyoung. Kan istrinya itu sangat cantik.
"Huh?" Jeno langsung menatap ayahnya, "um Jin mpan~ ayah ndak mpan xixi~"
"Jeno~ ingat, kau itu lahir karena ayah! Jadi yang dipuji ayah nggak om Seokjin. Ayah kan tampan se jagat raya~"
"Ndak~ Mpan Noie!"
"Nah kan~ Kalo Jeno tampan itu juga karena ayah."
"Ayah jeyek xixi~"
"Heh~ Kalo ayah jelek Jeno jelek juga."
"Ndak! Noie mpan!" Jeno memicingkan matanya, nadanya pun meninggi.
"Udah~ Jangan berantem. Kalo ayah jelek di mata Jeno, ayah tampan kok di mata bunda~" Setelah itu Doyoung langsung berlari, kemana saja asal tak melihat wajah Jaehyun. Malu dia. Seumur-umur baru beberapa kali ia menggoda Jaehyun seperti ini.
Sementara itu, Jaehyun sudah jadi kepiting rebus. Bibirnya tersungging manis, matanya berbinar, tapi ia tak bisa bergerak karena masih syok.
"Ayah~ Noie mpan mau liat poli~"
Hening
"AYAH!"
Dan terdengarlah lengkingan suara Jeno. Hingga Sungchan yang sedang bobo terbangun dan menangis.
.
.
.
TBC~[Bonusnya udah kan?]
[Xixi~]
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
FanfictionDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~