Ting tong
Bel rumah berbunyi, Doyoung yang baru saja memandikan putranya segera menggendong Jeno dengan balutan handuk dan ke depan.
"Paket!"
Ah paket dari kakak nih!
Doyoung segera membuka pintunya,
"Benar ini rumah pak Jaehyun?"
"Iya, saya istrinya."
"Tolong tanda tangani di sebelah sini pak." Doyoung sedikit kesulitan menanda tangani secarik kertas yang digunakan agen pengiriman sebagai barang bukti karena Jeno terus saja ingin merebut kotak yang dipegang oleh kurir.
"Baik terima kasih pak!" Si kurir segera pergi setelah memberikan sebuah kotak pada Doyoung. Jeno dengan senang hati menerima kotak tersebut.
Selepas memakaikan baju Jeno, Doyoung mengajak putranya ke ruang keluarga. Sedari tadi ia sudah tidak sabar untuk membuka paketan yang dikirimkan kakaknya.
"Waw! Jeno ini pasti lucu sekali pas kau pakai!" Doyoung menjewer sebuah kostum hewan berwarna coklat,
"Lusa lusa!! Noie mau pakai!" Jeno menarik-narik kostum yang tengah Doyoung pegang.
"Sini sini bunda pakaiin."
Tak begitu lama kostum akhirnya terpakai, "eoh anak bunda lucu sekali!!"
"Xixixi noie cuka! Hangat!" Jeno memeluk tubuhnya sendiri, mengayunkan tubuh gempalnya ke kanan ke kiri.
"Bentar sayang, bunda foto dulu ya, pasti Tante Kai suka sekali liat ini!" Doyoung segera mengambil foto Jeno sebelum sang putra tiba-tiba tak mau difoto.
"1... 2... 3..."
Cekrek
"Aww Jeno lucu sekali si~"
Drrttt drrtttt
Kak Kai is calling
"Sayang tante Kai telfon nih." Doyoung membawa Jeno ke pangkuannya.
"Halo Jeno sayang!"
"Hayo ante~" Jeno memamerkan senyum manisnya.
"Wah udah dipakai nih! Gimana Jeno suka nggak?"
"Uka ante~~"
"Ini punya Lucas pas kecil ngga sih kak?"
"Iya, kemaren Lucas bongkar-bongkar lemari, ketemu ini, terus dia kepikiran kalo Jeno yang pake pasti lucu, jadi ya aku kirim deh ke rumahmu. Ternyata lucu sekali keponakanku ini~~"
"Maacii ante~ xixixi~" Mata Jeno menyipit, si manik berbinar tenggelam dalam gembilnya pipi Jeno.
"Oh iya Jahe udah berangkat ya?"
"Udah, berangkat jam 6 tadi, ada meeting katanya." Kai mengangguk.
"Mom telfon siapa?" Tiba-tiba Lucas masuk ke kamera Kai.
"Kas kas!~~~" Jeno berteriak riang begitu melihat sepupunya Lucas di ponsel bundanya.
"Eoh Jeno?! Waaa lucu sekali~~ ayo mom ke rumah tante Doyoung!" Lucas yang baru saja masuk SD merengek pada mommy-nya.
"Heh, daddy mu lagi keluar kota, mom harus ngurus Vivi ya, Vivi gaada yang jagain nanti." Mendengarnya, Lucas memberengut, entah mengapa daddy-nya selalu memprioritaskan Vivi lebih dari dirinya. Mommy-nya pun nggak mempermasalahkan, malah ikut-ikutan.
"Emang kak Sehun kemana kak?"
"Biasa lah kerja," Kai melirik Lucas, "oiya nanti deh pas daddy udah balik kita kesana, ya Lucas?" Kai mengusap lembut surai anaknya, ia sangat tau Lucas selalu cemburu dengan anjing daddy-nya.
"Okey~" Jawab Lucas lesu.
"Kas! Kas! Main tini hummm~~" Mata Jeno yang berbinar membuat Lucas melupakan kesalnya.
"Jeno bajumu tikus yaaaaa? Hahaha~~~" Lucas tertawa terbahak-bahak, melupakan fakta bahwa lawan mainnya adalah balita 3 tahun.
"Ini lusa ya! Lusa!!" Jeno berteriak tidak terima dengan ejekan Lucas, bayi itu sangat membenci tikus, dan sepupunya bilang ia sedang pakai kostum tikus?
"Tikus itu Jen, liat aja sendiri haha~"
"Ini lusa ukan ikus!" Mata Jeno sedikit berair, bahkan bibirnya sudah maju beberapa centi.
"Ini lusa unda~~ hiks!" Kai yang melihat keponakannya menangis itu merasa bersalah akibat ulah putranya.
"Aduh Jeno~ kak Lucas cuman bercanda, benar kok ini rusa sayang, cup cup cup~" Kai yang diseberang mencoba menghibur Jeno, "Lucas minta maaf sama Jeno!"
"Jen, Lucas minta maaf ya~~~"
"Tuh sayang, kakak Lucas udah minta maaf, Jeno jangan nangis lagi ya~" Si bayi gempal mengangguk.
"Ya sudah Doy, Jen, Tante tutup dulu ya telfonnya, Sehun nelfon ini Doy, aku tutup ya? Bye~" Kai dan Lucas melambai-lambaikan tangannya.
"Bye-bye~"
"Unda~" Suara Jeno menghentikan Doyoung yang hendak melepas kostum rusa anaknya.
"Iya hmm?"
"Ini lusa kan, ngga ikus?"
Doyoung tersenyum teduh, "hei, ini kostum rusa sayang, Jeno sudah tau tadi bahkan sebelum bunda bilang, Jeno pintar sekali dan tadi kak Lucas hanya bercanda sayang~"
"Hu'um!" Jeno mengangguk.
"Ini lusa ndak ikus!" Jeno mengangguk mantap.
.
.
.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
FanfictionDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~