Hari Minggu ini, Jaehyun dengan keluarganya merencanakan untuk cfd an di daerah Tunjungan. Ayah Jung itu sudah berniat menurunkan berat badan setelah banyak memakan makanan manis kemarin. Ia merasa pipinya melebar, dan menyebabkan penurunan ketampanannya. Katanya.
Tapi, yang jadi masalahnya adalah, anaknya Jeno masih enggan untuk bangun meski ayahnya sudah membujuknya berulang kali.
"Ayo sayang, nanti ada banyak balon, katanya Jeno mau balon?"
"Ndak mau! Noie mo bobo~" Jeno menaikkan selimutnya hingga menutupi wajahnya.
"Okey, nanti ayah pergi sendiri sama bunda, terus bunda ayah beliin banyak balon iron man, Jeno nggak ayah beliin."
Balon iron man!
"Humm~ Noie mo balon~" Dengan sangat-sangat terpaksa Jeno bangun. Padahal ia mau melanjutkan mimpinya yang bermain perosotan dengan sepupunya Lucas.
"Okay, yuk ganti bajunya~" Dengan sigap Jaehyun mendudukkan bayinya yang masih setengah sadar.
"Nih baju barunya Jeno, kemaren Jeno pengen pakai ini kan sampai nangis-nangis?"
"Hum?" Mata bulan sabit itu mengerjap pelan.
Ayah Jung itu hanya terkekeh melihat putranya yang masih mengumpulkan nyawa. "Iya, Jeno pakai baju barunya nih, ini matanya di buka dong ahaha," lanjutnya sembari tertawa dengan tangannya terus melakukan pekerjaannya memakaikan baju putranya.
Begitu selesai memakai baju, Jeno segera meringkuk di pelukan ayahnya, "Yah~ unda mana~?"
"Bunda di dapur, nyiapin minumnya Jeno, kan kita mau olahraga~" Jaehyun pun menggendong bayinya dan membawanya ke Doyoung. Ia lupa kalau putranya pasti akan mencari sosok bunda ketika bangun.
"Unda~"
"Ayo-ayo, bunda~ Jeno yang tampan datang~"
.
Matahari telah memancarkan sinarnya, keluarga Jung itu pun sampai di tempat cfd. Cukup ramai disana apalagi jejeran penjual yang sudah memadati trotoar, bahkan Jaehyun tak menyangka balon iron man yang ia iming-imingkan ke Jeno pun benar-benar ada disana.
Akan tetapi, bayi Jung yang sedari tadi berada di gendongan bundanya menolak untuk turun. Sudah 15 menit mereka berjalan dan Jeno masih tak mau untuk berjalan sendiri.
"Ayo turun dong Jeno~ tuh ada banyak temennya di sana~" Sang bunda menunjuk sekumpulan anak-anak yang tengah bermain.
"Ndak mau~" Jeno semakin mengeratkan pelukannya ke leher Doyoung.
"Masih ngantuk ya?" Diusapnya rambut legam Jeno, dan si bayi pun mengangguk.
"Wah wah! Iron mannya terbang!" Tiba-tiba saja Jaehyun berteriak heboh, "lihat-lihat!"
"Ilon man?" Secepat kilat Jeno keluar dari ceruk leher Doyoung, ia menoleh ke arah yang ditunjuk ayahnya.
Bukan iron man beneran yang Jeno dapati. Tetapi sebuah balon Iron man yang melayang-layang di udara.
"Iron mannya terbang kan?" Jeno menatap malas ayahnya. Sungguh ia pikir ada iron man yang benar-benar terbang di udara. Tapi nyatanya? Hanya balon Iron man yang di janjikan ayahnya untuk dibelikan.
"Jeno kalau mau turun ayah beliin balonnya~" Seketika Doyoung menatap suaminya. Mainan apalagi yang mau Jaehyun belikan pada anaknya?
"Jae?"
"Daripada kau capek gendong gembul?" Ayah Jung itu beralih pada putranya, "mau balonnya?"
"Hu'um!"
"Turun yuk!"
Dan berhasil, Jeno meminta turun dari gendongan bundanya.
Begitu Jeno turun dari gendongan,
"Ayo bunda," jahilnya Jaehyun menggandeng istrinya dan berjalan lebih dulu ke penjual balon.
"Hummm~ Unda ayah~ tunggu Noie~" kaki-kaki mungil itu berjalan cepat menuju orangtuanya.
"Ayo Jeno~" Sang bunda terkekeh melihat wajah putranya yang sepertinya kesal dengan ayahnya.
Lama-lama Doyoung merasa tarikan Jaehyun semakin cepat. Sontak iq menarik balik tangan Jaehyun agar suaminya itu berhenti. "Pelan-pelan Jae astaga! Anakmu itu di belakang mau nangis!"
"Ahahaha~"
"Unda~~"
.
.
.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
Hayran KurguDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~