"Inci yah inci!" Terdengar samar seorang anak laki-laki tengah berteriak di depan rumah. Membuat anak dengan kostum kelinci itu keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Perasaan tadi maminya sudah keluar buat membuka pintu, tapi kenapa masih ramai sekali.
"Mi?" Seorang anak kecil kostum kelinci menyembul keluar dari dalam pintu.
"INCI!~~"
Gayung yang Jeno pegang ia lempar ke sembarang tempat saking senangnya ia melihat kelinci didepannya. Bahkan setelahnya, bayi gempal itu mengulurkan tangannya untuk memeluk kelinci coklat didepannya.
"Astaga!" / "Jeno?"
Jeno tiba-tiba terdiam, ia menjadi ragu apakah ini benar-benar kelinci? Kelinci didepannya bahkan seperti manusia. Punya mata, hidung, mulut, jari-jari tangan yang sama dengannya. Tapi ia memiliki telinga yang panjang, dan memiliki bulu coklat. Jeno kebingungan.
"Inci?"
"Inci? Ni Nana!" Bocah berkostum kelinci itu berkacak pinggang. Sudah bosan ia dipanggil kelinci-kelinci dengan anak didepannya.
"Ini anak tante, Jeno. Namanya Park Jaemin."
Jeno masih terdiam. Ia masih berpikir keras bagaimana bisa seorang bocah bisa berbulu dan bertelinga panjang.
"Auh!" Tiba-tiba Jeno menarik paksa telinga panjang itu kebelakang. Hingga terlihatlah surai legam Jaemin dan kedua telinganya.
"Jeno!" Teriak Jaehyun dan Baekhyun bersamaan. Bagaimana tidak? Putra Doyoung ini tak bisa ditebak.
Dengan sigap Jaehyun segera menggendong bayinya, ia tak ingin Jeno berbuat lebih dari ini. Sedangkan itu, Jaemin mulai menangis. Tarikan Jeno melukai telinganya bahkan sedikit berdarah. Baekhyun yang tau pun segera menggendong putranya.
"Inci yah! M-mana inci!" Jeno marah. Kemana kelinci yang dilihatnya tadi? Kenapa kelincinya jadi seorang anak kecil?
Lama Jaehyun terdiam akhirnya ia paham. Anaknya kebingungan dengan bocah yang memakai kostum ini.
"Nggak ada kelinci Jeno, itu hanya baju, bukan kelinci beneran."
"Aju?" Jeno menatap ayahnya.
Jaehyun mengangguk.
"Minta maaf sama Jaemin, Jeno." Si bayi Jung menoleh ke Jaemin yang berada di gendongan maminya. Ia tak berniat minta maaf seperti yang diminta ayahnya.
Baju. Kelinci itu adalah baju. Kalau baju Jeno bisa memilikinya kan?
"Yah, Noie mau inci!"
"Jeno~" Jaehyun sudah lelah dengan bayinya, "kak Baekhyun Maaf ya tentang Jeno dan titip maaf buat kak Taeyong tentang lantainya yang basah gara-gara Jeno. Tapi aku nanti kesini kok buat bersihin lantainya setelah balikin Jeno ke bundanya. Permisi ya kak~"
"Oh iya-iya santai aja, namanya juga anak-anak." Jaehyun pun segera mengambil gayung yang menjadi korban anaknya.
"Yah inci yah inci!~ Noie mau inci!!!" Jeno memberontak dalam gendongan ayahnya begitu menyadari ia dijauhkan dari kostum kelinci tadi. "Inci~~" Mata Jeno tak lepas dari Jaemin yang juga berada pada gendonngan.
"Ini nya Nana!" Jaemin paham. Bayi gempal tadi menginginkan bajunya. Putra tunggal Baekhyun itu menatap sengit Jeno. Antara dendam dan tak mau bajunya diambil.
"Huwee~~ undaaa~~~"
Sesampainya di rumah Jaehyun segera membawa Jeno ke dapur, istrinya pasti masih berada disana,
"Doyoung!"
"Undaa~~ huwee~~"
Doyoung yang sedang menata makanan di meja makan mendapati wajah masam suaminya dan Jeno yang menangis, "kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
ספרות חובביםDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~