"Unda natal! Noie ndak cuka!"

9K 893 30
                                    

"Jeno ayo dipakai bajunya~" Doyoung menghela nafasnya kesal melihat Jeno yang hanya memakai celana panjang merengek seperti ini.

"Ndak mau undaa~~ tumuk~ Nanas!"

"Kan mau kondangan, masa pakai kaos? Ngga sopan dong~" Jeno menggeleng kepalanya cepat. Ia menolak keras baju yang dipilih bundanya.

Jeno berbalik menghadap almarinya yang terbuka, "ini-ini~" Si kecil menunjuk sebuah kaos oblong bergambar singa kesukaannya.

"Sayang~ dengerin bunda, nanti semuanya juga pakai ini~" Jeno menatap kesal sebuah jas coklat dan kemeja yang dibawa bundanya.

"Ndak mau! Noie ndak mau! Ayah~!" Jeno pun berlari kencang keluar dari kamarnya.

.

"Ayah hiks! Unda natal!" Si kecil Jung menenggelamkan mukanya di leher ayahnya.

Mereka sudah sampai di resepsi pernikahannya klien Jaehyun, dan Jeno sudah berakhir mengenakan jas yang di siapkan bundanya. Meskipun Jeno mengenakan kaos hitam polos sebagai dalamannya, bayi itu tetap menangis karena bundanya tetap memakaikannya jas coklat yang kembar dengan ayahnya.

Sejak kejadian Jeno dipaksa Doyoung, Jeno sama sekali tak mau bersanding dengan bundanya. Bahkan Doyoung sampai harus menyetir mobil dan Jaehyun yang memangku putranya.

"Unda natal! Noie ndak cuka!" Jeno mengeratkan pelukannya.

Sementara itu si bunda hanya terkekeh melihat putranya.

"Iya~ sekarang Jeno diam ya, malu dilihat orang, masak anak ayah nangis~?"

Jeno mendongak, "Noie ndak mau tama unda~"

"Iyaa~ Jeno sama ayah kok. Udah Jeno diam ya~"

Si kecil itu mengangguk, dan setelahnya ia kembali meringsek ke leher ayahnya. Barulah mereka memasuki gedung pernikahan.

Setelah bersalaman dengan pengantinnya, Jaehyun memilih membawa Jeno ke meja dengan tumpukan penuh cupcake warna-warni. Ia yakin kue manis ini akan mengembalikan mood Jeno. Siapa tahu anaknya mau berbaikan dengan bundanya. Pegel juga lama-lama astaga, mana Doyoung nemuin temennya lagi, hmmm.

"Jeno mau makan kue yang mana?"

"Tuu~~" tangan mungil itu menunjuk sebuah kue coklat didepannya.

"Coklat ya? Bentar ayah ambilin." Jeno dengan senang hati menerima cupcake coklat.

"Nyum nyum nyum~ enak!"

"Jaehyun ya?"

"Loh Yugyeom?"

Pria tinggi itu mengangguk, "iya lah yakali si Jungkook," melihat Jaehyun yang menggendong seorang bayi ia jadi penasaran dengan bocah yang digendong temannya, "anakmu?"

Jaehyun mengangguk, "iya, kenalin ini Jeno anak ku."

"Halo Jeno, kenalin aku paman Yugyeom, temennya ayah~" Yugyeom mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Jeno, tapi yang diajak bicara terlihat acuh padanya.

"Mahal sekali anakmu Jung." Yugyeom menarik tangannya kembali.

"Mahal lah, orang anaknya Jung Jaehyun." Si ayah tersenyum bangga.

"Dih."

"Eh bentar," teman SMA Jaehyun pun mendekatkan mukanya ke Jeno yang asyik memakan cupcake coklatnya, "mirip wajahmu banget, mana bagian mamanya?"

"Kalo marah mirip ahahaha~" Yugyeom pun tertawa, berani-beraninya Jaehyun mengatakan hal seperti itu. Kalo ngadu ke kak Doyoung bakal seru kali ya?

Baby Jeno DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang