"Jeno yang pintar ya disini, jangan rewel! Jangan nangis, nurut kata tante sama om. Mengerti? Terus itu jajan sama iron mannya di tas pinguin, susunya juga."
Jeno yang tengah makan kue coklat mengangguk patuh.
"Nanti bunda jemput pas sore sama ayah oke?"
"Iyaa unda~" Lama-lama Jeno kesal juga mendengar petuah bundanya.
"Cium sini coba~" Doyoung menunjuk-nunjuk pipinya.
Cup
"Xixi~ pipi unda ada cokat~" Jeno terkekeh melihat pipi bundanya terdapat coklat akibat ulahnya.
"Oh ya?"
Dilain sisi,
"Mau apa sih?" Tanya Sehun tak suka.
"Beli peralatan sekolahnya Jeno, kan bentar lagi mau TK."
"Alah ni akal-akalan mu kan? Diajak kan bisa!" Selidik Sehun pada adik iparnya. Ia kesal ketika rencananya yang juga akan menitipkan Lucas harus gagal.
"Hehe, kali-kali lah kak~ Lama ngga keluar berdua." Tak tau malunya Jaehyun cengengesan sembari menyenggolkan bahunya berulangkali ke lengan Sehun.
"Awas lama-lama!"
"Eh bentar, kan kakak juga sering nitipin Lucas sampe nginep! Gantian lah!" Balas Jaehyun tak terima.
Sehun tersenyum kecut. Kali ini ia tak lagi membantah. Semua yang dikatakan Jaehyun memang benar adanya.
"Ga bisa jawab ya ahaha~"
"Jae ayo!" Jaehyun yang masih asyik menggoda Sehun menoleh, dilihatnya sang istri yang sudah siap di luar rumah Sehun.
"Jeno, ayah sama bunda tinggal ya~ Yang akur sama om Sehun ahaha~" Pamit Jaehyun pada anaknya.
"Hu'um! Dadah ayah~ unda~" Jeno melambai-lambaikan tangannya.
Begitu Jaehyun dan Doyoung pergi meninggalkan kediaman Sehun, Jeno langsung berlari menuju dalam rumah. Ada sesuatu yang sempat mata Jeno tangkap sebelum mengantar ayah bundanya keluar rumah.
Kenapa anak ini?
Sehun menatap bingung Jeno yang sudah hilang dari balik pintu.
Gubrak
Pyar
"Xixi~"
Sehun terdiam sebentar, ia seperti dejavu dengan suara itu.
"LEGOKU~!" Secepat yang ia bisa Sehun memasuki rumah untuk menyelamatkan legonya.
"Om itu kayah ama punya Noie xixi~" Jeno tersenyum bangga pada Sehun. Iron mannya sungguh hebat bisa menghancurkan robot Sehun yang menjulang tinggi.
"TIDAK~!" Sehun berlutut ditempat. Sudah susah payah membuat legonya semalaman dan sekarang? Dia sudah hancur berkeping-keping terkena serangan seorang bayi. Anaknya saja Sehun larang keras untuk mendekat. Kenapa ia bisa kecolongan?
"Jeno~ kenapa legonya di hancurin?" Tanya Sehun lirih. Sedih melihat legonya berserakan di lantai.
"Noie ndak cuka xixi~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeno Daily
Fiksi PenggemarDaily life Jeno kecil dengan kedua orang tua yang begitu menyayanginya~