︶꒦꒷♡꒷꒦︶
Hari ini adalah hari dimana Elora diminta untuk menemui Cedric, kakak tingkat sekaligus kepala divisi BEM di kampusnya.
Cedric sendiri sebenarnya terpilih menjadi wakil ketua PDSM (Pengembangan Sumber Daya Manusia). Dia memegang kendali untuk pengembangan mahasiswa terutama untuk mahasiswa baru atau juniornya dalam berbagai bidang.
Dengan langkah yang mantap, Elora pergi menuju auditorium bersama Terence dan Luna, yang juga anggota dari BEM.
Suara ricuh dapat terdengar bahkan sebelum pintu auditorium dibuka. Di dalam lumayan ramai, dipenuhi oleh anggota dari divisi lain. Orang-orang berkumpul untuk membahas kepentingan masing-masing.
Mereka menghampiri Cedric yang sudah berdiri di dekat tangga podium di dalam ruangan petak luas tersebut. Melihat kedatangan mereka bertiga dan mahasiswa lain, Cedric memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu untuknya, "Terence, tolong bantu bawa kotak-kotak ini ke belakang sama gua. Kalian berdua –" Dia menunjuk Luna dan Elora, kemudian memberikan lembaran kertas, " – rapikan daftar linguistik dari halaman pertama, sesuai abjad." Sebelum pergi mengangkut kotak bersama Terence, Cedric memerintah untuk yang keterakhir kalinya saat itu, "Sisanya, bentuk jadwal untuk acara terdekat dalam bentuk presentasi mentah!"
Para anggota membalas secara beragam, "Baik.", "Siap, Kak.", "Oke.", "Baiklah.", "Sip." Suara-suara itu saling bertabrakkan masuk ke dalam telinga Cedric. Namun, ia puas mendengar para anggota yang kompeten dan bersedia setiap mengerjakan sesuatu.
Elora sendiri harus menyemangati dirinya supaya semangat. Masih pagi sudah dibuat sibuk. Begitulah aktivitas yang harus dilakukan badan eksekutif mahasiswa.
Luna menyenggol lengan Elora pelan dan memberikannya senyum tulus, tanda menyemangati. Luna Lovegood dan Terence Higgs adalah teman seangkatan terdekat Elora di kampus.
.0.
Tidak perlu memakan waktu yang lama, semua anggota dapat menyelesaikan pekerjaan masing-masing. Elora dan Luna juga telah selesai merapikan laporan yang diberikan Cedric bersamaan selesainya pemindahan kotak ke belakang panggung.
"Ini, Kak. Harusnya udah benar semua." Luna menyerahkan kertas-kertas hasil kerjanya dengan Elora.
Cedric mengambilnya, "Bentar," Serius atas posisi yang dia pegang, Cedric mengecek dan memastikan kalau semua susunannya sudah tepat, "Oke. Kerja bagus! Kalian boleh balik. Makasih atas kerja kerasnya."
"Duluan, Kak." Pamit Terence, sopan.
"Sip. Thank you ya, Bro." Mereka saling memberikan tos layaknya kakak beradik. Entah sejak kapan mereka jadi sedekat itu.
Cedric mengalihkan pandangannya ke Elora, "Eh, Elora. Boleh ngobrol sebentar nggak?"
Awalnya, Elora berencana untuk berjalan bersama Terence dan Luna ke kelas. Namun, rencana itu harus digagalkan oleh Cedric Diggory.
Elora merasa tidak enak kepada mereka berdua, "Maaf. Kalian berdua duluan aja ke kelas."
"Enggak apa kok." Kata Luna yang kemudian disambung oleh Terence, "Iya. Kami tunggu di depan ya!"
Elora tersenyum haru. Kenapa teman-temannya setia sekali menemani Elora, "Oke. Tunggu sebentar ya." Luna dan Terence mengangguk, menunggu Elora di depan ruang auditorium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlangen [Draco Malfoy]
Fantasy| Hidup seorang gadis yatim piatu yang belakangan selalu merasa kehilangan, kini digantikan dengan peristiwa yang jauh lebih mengerikan dari perkiraannya. Ia tidak menyangka akan berbenturan dengan dunia sihir sampai ia ditemukan oleh Draco untuk ke...