❝ bruder ❞

142 13 4
                                    

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

Pagi ini Elora sudah harus pulang kembali ke rumahnya di Feltbeaux. Elora kesal Vian tidak mencarinya ataupun mencoba untuk menghubunginya selama dia menginap. Balasan pesan darinya juga terkesan biasa saja, tidak sesuai seperti mukanya yang terlihat sedih saat Elora pergi.


Dokter Cinta

Kak <

P <

P <

>Kenapa dek??

Ga kangen? <

>Kangen

Kok g nyariin <

Ew <

>Sengaja

>Kan lagi di rumah Dracong

>Ngasi privasi

Ish <

Nanyain kabar kek <


Chat terakhir Elora hanya dibiarkan terbaca. Elora hanya bisa mengurut dada. Dia harus berpikir secara positif, mungkin Vian sekedar sibuk dengan pekerjaannya.

"Ahh..." Sudah kesekian kalinya Draco mendesah kesakitan sambil menekan-nekan belakang lehernya dan menepuk-nepuk pundaknya.

Semalam, Draco sempat memohon kepada Elora. Kira-kira seperti ini kejadian malam sebelumnya,


Draco menggaruk punggung lehernya, "Hey. Aku rasa aku akan tidur di kamar bawah." Ia berusaha mencoba.

"Tapi aku takut."

Draco mengusap wajahnya frustasi. Dia tau Elora akan merespon seperti itu, "Apa yang kau takutkan?" Mungkin Draco bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang dia anggap sepele itu.

Sebenarnya Elora belum pernah merasa aman semenjak ia memijakkan kakinya di rumah itu. Jadi, dia takut kalau-kalau Lucius sekonyong-konyong datang ke kamar dan mencekiknya hingga mati tanpa sepengetahuan Draco. Padahal hal itu mustahil terjadi... , ya kan?

"Aku t–"

"Begini saja. Aku akan tetap di sini, tapi izinkan aku tidur di sampingmu." Siapa yang seharusnya izin kepada siapa. Suatu hal yang patut ditertawakan siapapun yang menonton aksi tersebut.

"B-Baiklah." Asalkan Draco tidak pergi, itu cukup bagi Elora.

Tanpa basa-basi, Draco langsung menuju ke tempat tidurnya dan baring berdempetan di sebelah Elora karena kasur itu ukurannya pas-pasan untuk mereka berdua.

Awalnya mereka berdua canggung, namun nyatanya lima menit kemudian, kedua pasang mata sudah terkatup rapat. Lebih lagi, Elora sering berbolak-balik ke sana kemari, mendorong tubuh Draco yang sebenarnya lebih tinggi dan besar dari dirinya hampir jatuh.

Akhirnya, Draco terpaksa kembali lagi ke atas sofanya.


Karena perkara berbagi tempat tidur, tulang dan sendi Draco rasanya ngilu. Dia tetap terjaga dari semalam.

Verlangen [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang