︶꒦꒷♡꒷꒦︶
Sementara wajah Pansy yang semakin mendekat, Cedric menutup mata Elora dengan tangannya. Cedric rasa Elora tidak perlu melihat sesuatu yang akan menyakiti hatinya,
"Kita balik aja."
Namun, Elora menolak. Saat itu tangan Elora tidak sengaja terantuk ke jendela kamar Draco, membuat Pansy gagal mendaratkan ciuman kepada Draco.
Spontan, Pansy mengetahui keberadaan Cedric dan Elora, "Confringo." Sebuah ledakan melambungkan badan Cedric dan Elora ke dua arah yang berbeda. Pansy melompat dari jendela kamar Draco, mendapati Elora yang tak lagi invisible.
Di dalam kamarnya, Draco yang baru tersadar dari hipnosis tadi, berjalan ke arah jendelanya yang terbuka lebar, melihat Pansy dan dua orang lain yang tergeletak di bawah sana.
"Elora Mraw." Pansy menindih tubuh Elora, berlutut di atasnya, "Kau sudah berteman dengan Cedric ya?"
"Stupefy!" Cedric tidak akan membiarkan Elora sampai terluka. Apalagi, Vian sudah memperingatinya.
Pansy menepis serangan itu.
Elora dengan sisa tenaganya, berlari menghampiri Cedric. Mereka saling menopang satu sama lain, "Protego." Cedric menciptakan perisai mengitari dirinya dan Elora. Yang terpenting saat ini adalah Elora, karena dia hanyalah seorang muggle.
"Hahaha . . . Orang-orang bodoh!" Pansy mengangkat wandnya, mengarahkannya ke atas dengan gerakan memutar. Dia membuat asap gelap di sekitar mereka. Sekarang, di dalam kumpulan asap itu hanya ada mereka bertiga, "Kau tau betapa kehilangan arahnya aku saat rencana sempurnaku tidak pernah mempan terhadap dirimu?" Pansy menunjuk Elora Mraw yang gentar.
Pansy mengubah rupanya.
"Psikiater Sanary?!" Elora tidak salah melihat. Rambut coklat dan kuku panjang itu. Tidak salah lagi, dia Sanary Pposkinn yang dulu Elora sering temui.
Cedric mengeraskan rahangnya, "Ternyata kau orangnya!" Karena Pansy, Lizard telah kehilangan anggotanya dan kepercayaan banyak muggle.
Pansy tertawa seperti maniak. Dia puas telah membodohi banyak orang, "Sampai kapan aku harus menunggu amarah Lizard, Cedric. Kalian terlalu lama terlelap di saat kami sudah bekerja siang-malam."
"Kau –" Cedric tidak suka dengan metafora mengejeknya.
Percakapan dingin itu harus terhenti karena seseorang mengibaskan asap hitam itu. Draco Malfoy hadir di tengah-tengah mereka.
Pansy pun langsung kembali ke perawakan aslinya.
"Pansy. Katakan apa yang terjadi di sini." Draco melihat ke kiri dan ke kanan, ke kedua sisi orang-orang itu berdiri.
"Draco!" Elora sudah kehabisan akalnya.
"Siapa dia?" Draco mengenal Cedric, dia sering melihat Cedric di Hogwarts dulu. Namanya semakin dikenal saat dia mengikuti perlombaan Triwizard Tournament dengan sekolah Durmstrang Institute dan Beauxbatons Academy. Tapi, Draco tidak tahu-menahu tentang orang yang ada di sebelahnya.
"Mereka –"
"Draco ini aku! Elora Mraw!" Teriak Elora. Cedric membiarkan Elora karena intaian mereka sudah gagal sejak tertangkap basah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlangen [Draco Malfoy]
Fantasy| Hidup seorang gadis yatim piatu yang belakangan selalu merasa kehilangan, kini digantikan dengan peristiwa yang jauh lebih mengerikan dari perkiraannya. Ia tidak menyangka akan berbenturan dengan dunia sihir sampai ia ditemukan oleh Draco untuk ke...