︶꒦꒷♡꒷꒦︶
Dari ujung meja yang satu ke sisi ujung meja yang lain, para Dard telah duduk pada bangkunya masing-masing. Talbott dan Elena ada di antara orang-orang di meja itu. Mereka berdua punya keuntungan untuk menyusup karena memiliki dark mark di atas kulit mereka.
Di kepala meja, duduk seseorang berkulit pucat, tanpa rambut, dan berhidung seperti ular. Badannya jangkung dan kurus, begitu juga dengan jarinya yang panjangnya tidak normal. Dialah Lord Voldemort. Orang yang menewaskan banyak penyihir dan muggle untuk memenuhi kesenangannya dalam meraih kuasa dan kekuatan. Dulunya, dia punya wajah yang sempurna, terpahat rapi dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Namun, semenjak dia kembali, rupa nya menjadi seberantakan itu.
"Banyak yang akan kita bahas saat ini." Tanpa pembukaan, pertemuan itu langsung dimulai begitu saja.
Semuanya sudah siap untuk mendengarkan Dark Lord termasuk Draco yang duduk tegak bersandar pada punggung kursi tepat di sebelah Lucius, ayahnya.
Hanya Pansy yang berdiri di ruangan itu. Ia berdiri di sebelah Voldemort, mendampinginya sebagai tangan kanan kepercayaannya. Tidak sedikit informasi yang hanya diketahui oleh Pansy.
"Akan aku tunjukkan kepada sekalian semua kalau kepercayaan muggle telah melemahkan oposisi kita." Voldemort berbicara dengan suara lantang sambil membuka kedua tangannya lebar.
Seseorang dalam keadaan terikat secara terbalik perlahan melayang di atas meja itu, "Untuk kalian yang belum tau . . . malam ini kita kedatangan seorang tamu. Aku persembahkan, Ms. Charity Burbage yang sampai belum lama ini mengajar di Hogwarts." Tawanan itu terisak ketakutan. Talbott dan Elena mengenal orang itu.
Voldemort melanjutkan deskripsinya, "Ms. Burbage mengajar di bidang Muggle Studies." Seluruh Dard tertawa mencemooh saat mendengar itu. Seluruhnya kecuali Talbott, Elena, dan keluarga Malfoy. Mereka tidak menemukan hal itu menghibur untuk ditertawakan.
"Menurut kepercayaannya, kita para penyihir tidak terlalu beda dengan muggle." Dengan nada jijik Voldemort mengedarkan pandangannya, "Dia tidak ragu untuk mendorong penyihir supaya berpasangan dengan muggle. Baginya, campuran pureblood dengan darah muggle bukanlah kekejian, tapi sesuatu yang baik." Tiap Dard memberikan reaksi yang tidak jauh berbeda. Terlihat kebencian sekaligus kemuakkan di wajah mereka.
"Darah najis!" Ejek seorang Dard dari seberang. Talbott tidak dapat melihat siapa yang meneriaki kalimat itu karena meja dipenuhi penyihir-penyihir gelap.
Dibanding dengan Lucius dan Narcissa yang tidak nyaman selama pertemuan, Draco merasa hatinya panas menyaksikan hal itu. Dia tidak mengerti kenapa dia sangat marah saat itu.
Voldemort naik ke atas meja dengan kaki telanjangnya.
Dia mendekati Charity Burbage, menurunkannya agar Burbage dapat berdiri di atas meja. Voldemort melepaskan salah satu tangan Burbage dari ikatan yang melilit tubuhnya, lalu mengangkat tangannya, "Lizard saat ini sedang dalam kondisi terendah mereka. Kepercayaan muggle tidak lagi dapat menopang kekuatan mereka. Mereka lemah!" Voldemort menunjukkan light mark di telapak tangan Burbage.
Cara kerja Dard terbilang cepat dan tidak terduga. Sebenarnya, Talbott dan Elena terkejut dengan penculikan Lizard yang tidak mereka ketahui. Bagaimanapun juga, mereka harus bersikap tenang agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
"Serang aku." Voldemort mengembalikan wandnya kepada Burbage.
Charity Burbage menangis. Dengan kaki yang masih terjerat dalam ikatan, ia berlari terpincang-pincang, menghampiri Talbott dan Elena yang duduk bersebelahan. Burbage berlutut di atas meja di hadapan mereka, "Aku mohon . . . kita teman kan?" Dengan gemetar dia memohon kepada Elena, membuat semua pandangan tertuju kepada Elena dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlangen [Draco Malfoy]
Fantasy| Hidup seorang gadis yatim piatu yang belakangan selalu merasa kehilangan, kini digantikan dengan peristiwa yang jauh lebih mengerikan dari perkiraannya. Ia tidak menyangka akan berbenturan dengan dunia sihir sampai ia ditemukan oleh Draco untuk ke...