36

1.3K 45 3
                                    

"W-wah, Ray! Lo dapat coklat ya? Ternyata lo sudah populer sekarang." Suara Yuna rasanya agak gemetar, segera ia menarik nafas menenangkan diri, "sampai langsung dapat pacar..." ucapnya lirih, rasanya matanya mulai memanas.

Ini mirip dengan kejadian saat SD dulu. Dulu dan sekarang, saat dimaan Yuna sedang hendak menyatakan perasaan kepada Ray tapi semua sudah terlambat.

Yuna merutuki dirinya sendiri, seharusnya ia langsung lari saja tadi. Tidak, tidak, harusnya ia bisa mengatur hatinya untuk tidak jatuh cinta kepada Ray. Tapi bisakah itu? Setelah semua yang Ray lakukan terhadapnya? Ray selalu ada untuknya, saat Yuna galau tentang hubungannya dengan Joo, Ray selalu berpihak dan berada disisinya.

Walau Yuna tau dirinya tidak menyukai Ray, tapi bukan kah ia tidak pernah menolak dengan tegas dan benar semua ajakan dan pendekatan yang Ray lakukan? Yuna selalu mengatakan itu akting. Tapi benarkah akting menolak perlakuan Ray memang berdasarkan dari hatinya? Atau hanya karena harga dirinya yang ia rasa telah dilukai saat SD dulu, sehingga berencana menghukum dan membalas Ray?

"Yuna? Lo gak papa?" Bukannya menanggapi perkataan Yuna, Ray lebih memilih bertanya tentang keadaan Yuna yang kelihatan pucat dan bergelagat aneh. Apakah masih ada efek dari alkohol kemarin?

Yuna mendongak menatap Ray. Ray sudah pasti dapat melihat dengan jelas, air mata yang menggenang dipelupuk mata Yuna.

Yuna lalu memukul mukul dada Ray secara membabi buta. "Dasar bodoh! Jahat! Kejam!"

Ray segera menahan kedua tangan Yuna, pukulan Yuna cukup keras sehingga agak menyakitkan. "Yunaa? Lo kenapa?"

Yuna menatap Ray sambil menangis dan menatap kesal. Kalau dulu Yuna langsung lari saat melihat Ray bersama cewek lain, kali ini Yuna tidak mau lari. "Gue minta lo putus dengan cewek itu! Jangan pacaran sama dia!"

Alis Ray terangkat, ia heran mendengar apa yang Yuna ucapkan, "maksud lo apa Yuna?" Apa Yuna masih salah kira kalau dirinya adalah Joo? Maksudnya Yuna minta Joo putus dengan Anna?

"Sadar Yuna. Ini gue, Ray!"

"Gue tau, Ray bodoh! Gue gak buta sampai gak bisa membedakan lo dan Joo! Gue lagi bicara sama lo, Ray!" Seru Yuna.

"Gue minta, Ray, segera putuskan cewek itu! Kenapa juga sih lo terima dia!?" Lanjut Yuna dengan suara yang cukup besar. Untung saat itu koridor lagi sepi.

"Yuna, gue benar benar gak ngerti apa yang lo omongin. Siapa yang lo maksud cewek itu? Dan siapa yang harus gue putusin? Gue gak punya pacar Yun." Ray kemudian melepaskan tangan Yuna.

"Terus coklat ditangan lo itu maksudnya apa!?"

Sekarang Ray mulai paham dengan apa yang Yuna pikirkan. Tapi ia berniat memastikannya terlebih dahulu. Jangan sampai ia kegeeran duluan.

"Yuna, kenapa gue harus putus sama si 'cewek itu'?" Ray menekankan kata 'cewek itu'

Yuna langsung menjadi lebih tenang. Tapi dengan perasaan kesal dan pipi yang merona ia berkata, "gue gak suka Ray!"

"Kenapa?"

"Karena gue suka sama lo! Dan gue gak mau lo sama yang lain!" Teriak Yuna kesal. Ia merasa Ray ini bodoh atau hanya mempermainkannya?

Ray langsung terkejut. Ternyata dugaannya benar! Apakah ini mimpi? Bukankah selama ini Yuna tidak pernah bisa menyukainya walau ia sudah melakukan pendekatan dengan berbagai cara?

"Hah? Serius?" Tanya Ray dengan nada tidak percaya.

"Ray! Lo gak percaya sama gue!?"

Ray langsung tersenyum senang. Hatinya sangat berbunga bunga. Andai dia sedang sendiri, rasanya ia mau melompat lompat, berlari sekencang kencangnya, dan berteriak. Tapi itu tidak mungkin ia lakukan didepan Yuna. Ia lebih memilih jaim didepan gadis yang ia sukai.

Yuna melihat senyum aneh dari wajah Ray. Tidak pernah ia lihat Ray senyum seperti itu, walau senyum itu memperlihatkan betapa bahagianya orang tersebut. "Kenapa lo senyum senyum gitu?"

"Jadi gue gak boleh pacaran dengan siapapun?" Tanya Ray dengan senyum yang masih tersungging diwajahnya.

"Iya! Kecuali dengan gue!"

"Kalau gue gak mau?" Kali ini Ray langsung pura pura berekspresi serius. Niatnya hanya bercanda, tapi ia tidak sangka mata Yuna malah kembali berair.

Buru buru ia memeluk Yuna, "bercanda, bercandaa! Jangan nangis ah! Cengeng!" Katanya sambil menepuk nepuk pelan kepala Yuna.

Yuna membalas pelukan Ray dengan erat, melepas rasa kegalauan dan rasa sayangnya kepada Ray.

"Lagipula gue masih single tau! Gue emang terima coklatnya, tapi itu karena dia minta, walau ditolak, setidaknya coklatnya diterima. Jadi gue terima aja, menghargai pemberian orang. Baikkan gue?"

Yuna melonggarkan pelukannya dan menatap Ray dengan senyum senang dan lega mendengar ucapan Ray barusan.

"Hehe gitu ya? Jadi sekarang kita pacaran?" Tanya Yuna dengan mata berbinar binar.

"Siapa bilang?"

Yuna lalu mencubit punggung Ray dengan tangannya yang masih melingkar ditubuh cowok itu.

"Aww! Iya iyaa! Lo pacar gue sekarang!"

"Gitu aja? Padahal gue udah nyatain perasaan! Gak usah memaksakan diri deh kalau sebenarnya gak mau sama gue." Yuna menuntut Ray untuk mengutarakan perasaannya juga. Karena siapa tau kan hati Ray sudah mulai berubah karena ditolak dua kali?

"Gue juga suka lo Yuna. Suka suka suka sangat suka! Lo gak tau sudah seberapa lamanya hati gue hanya untuk lo! Hampir dah gue jadi sad boy kalau masih gak jadian dengan lo." Kata Ray sambil nyengir.

Yuna kemudian tertawa mendengar itu, "Untung gue buat lo jadi happy boy!"

Ray kemudian mencium puncak kepala Yuna. Lalu melepaskan pelukannya.

"Btw, apa tuh yang lo pegang?" Sebenarnya dari awal ia sudah penasaran saat Yuna buru buru menyembunyikan benda itu dibelakangnya.

"Oh, ini? Hampir lupa." Yuna menyodorkan paper bag nya dihadapan Ray.

"Untuk lo. Happy valentine, Ray!" Ujarnya seraya memberikan senyumnya yang sangat manis dan tulus.

Ray balas tersenyum dan mengambil pemberian Yuna itu. "Thank you beb..."

Kebahagiaan menyelimuti kedua pasangan baru itu. Baik Yuna maupun Ray, sama sama berharap agar mereka bisa langgeng dan bahagia bersama.

[END]

Hai semuanya!

Terimakasih banyak sudah membaca cerita ini sampai selesai 🥰😍 meski pembaca tidak begitu banyak, tapi 1 pembaca saja sudah membuatku senang dan semangat.

Pas banget cerita ini selesai di tahun baru~♡
Semoga kedepannya menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Maaf jika cerita ini belum sebagus cerita cerita yang lain, mungkin banyak kesalahan kata atau kesalahan lainnya, tapi aku akan berusaha buat cerita yang lebih baik lagi besok!🤯🥳

Tunggu cerita baruku ya guys, mohon bantuan dan dukungannya agar aku bisa terus menulis 😘

{31/12/20}

Thank you udah baca sampai episode ini ☺ jangan lupa
vote👇 and komen 👇 yaa~

MISSION [ Completed Or Not Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang