Hari ini Yuna bakal ke sekolah bareng Joo. Semalam Joo katanya sudah ngechat Ray untuk tidak usah datang menjemput Yuna.
Setelah menyisir rambut panjangnya yang dibiarkan terurai, Yuna mengoleskan sedikit lipbalm dibibirnya, melihat bibirnya yang terlalu pucat dan pecah pecah.
Sekali lagi Yuna memperhatikan penampilannya dari ujung kepala sampai ujung kaki untuk memastikan semua sudah oke. Setelah itu Yuna mengintip dari jendela kamarnya yang memghadap ke depan rumahnya. Ternyata Joo sudah ada. Segera Yuna bergegas mengambil tasnya lalu turun ke bawah.
"Ah...pagi pagi sudah melihat yang tampan tampan..." batin Yuna setelah melihat Joo yang tersenyum melambaikan tangan kearahnya. Yuna berjalan mendekati Joo.
"Pagi Joo." Sapa Yuna malu malu.
"Pagi Yuna. Pakai helm dulu ya." Joo kemudian memasangkan helm ke kepala Yuna sedangkan Yuna hanya berdiri diam sambil tersenyum senyum.
Kemudian mereka naik motor bersama lalu berangkat menuju sekolah.
Setelah sampai disekolah, tentu saja mereka langsung jadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Joo sang idola sekolah berangkat ke sekolah bareng cewek!
Tapi Joo tidak memusingkan tatapan orang orang. Sebaliknya, Yuna menjadi cukup risi dipandang lalu mereka saling bisik bisik.
"Gak usah hiraukan orang orang, Yun. Kalau ada apa apa kan ada aku." Kata Joo menenangkan ketika melihat sang pacar nampak tidak nyaman menjadi pusat perhatian.
"A-aku..!? Jadi sekarang kita pakai aku kamu? Astaga!" Yuna menjadi tersipu sendiri mendengar Joo menggunakan 'aku', padahal itu sudah biasa bagi orang yang berpacaran.
"Yunaaa!" Semua teman sekelas Yuna langsung berhamburan mendekati Yuna saat Yuna masuk kelas.
"Lo ke sekolah bareng Joo?"
"Lo pacaran sama dia!?"
"Hah!? Serius pacaran!?"
"Sejak kapan Yun??"
Yuna dibanjiri pertanyaan dari teman temannya yang kepo. Ia jadi bingung mau jawab yang mana.
"Aduhh, iyaa. Gue jadian sama dia, kemarin." Jawab Yuna padat singkat dan jelas.
Sejenak hening. Teman temannya kaget ternyata mereka memang pacaran.
"Woww! Hebatt!"
"Gila lu Yun, cara nya gimana!"
"Iya Yun. Lo jago banget ya, padahal selama ini banyak yang ditolak Joo."
"Benar! Bagi tipsnya Yun."
Aduh, Yuna bingung mau jawab apa. Yuna saja merasa tidak ada cara khusus saat ia pdkt ke Joo, hanya membantu pekerjaan osisnya, kadang kadang mengirimi Joo pesan, dan... itu aja deh?
Tidak lama bel berbunyi, dan guru jam pelajaran pertama masuk. Yuna terselamatkan dari teman temannya yang sudah seperti wartawan. Yuna kemudian duduk disamping Cherry yang tengah menatapnya dengan tatapan yang sudah dapat diartikan Yuna. Tatapan menunggu Yuna menceritakan semuanya.
Yuna pun mulai menjelaskan kejadian yang ia alami kemarin dengan setengah berbisik karena sang guru juga sedang mulai menjelaskan pelajaran didepan kelas.
"Wahh, selamat Yun. Akhirnya, kalian jadian. Berarti misi kita berhasil." Kata Cherry setelah Yuna selesai bercerita.
Yuna langsung teringat akan misi mereka dulu, untuk mendekati Joo agar Ray mundur. Yuna sudah hampir lupa dengan misi itu. Berarti sekarang Ray tidak bakal lagi mengganggunya? Baguslah. Walau Ray sebenarnya baik, tapi mau diapa kalau hati Yuna hanya untuk Joo. Hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION [ Completed Or Not Completed ]
Novela Juvenil[Cerita sudah lengkap] ✅ Dulu nolak, sekarang nyesal kan? Yuna yang dulu begitu menyukai Ray. Sayangnya, Ray tidak menanggapi serius hal itu dan malah dekat dengan cewek lain. Yuna sangat sakit hati karena hal itu. Untungnya, ia tidak satu sekolah l...