Suasana di taman kota semakin ramai apalagi ketika wahana permainan sudah dibuka seluruhnya. Stan milik OSIS juga beberapa kali didatangi pengunjung, walaupun tidak semuanya membeli. Hanya beberapa orang yang tetap berada di stan, selebihnya mereka berada di tengah taman untuk bermain-main setelah bergantian shift menjaga stan.
Dua orang bucin aka Heejin dan Hyunjin masih asik saling menyuap jajanan kembang gula. Padahal makanan kapas itu akan habis dalam lima menit lantaran terkena air liur saja sudah meleleh, tetapi ditunjang dengan kebucinan, kembang gula itu masih terlihat utuh.
"Jangan digigit tangannya, Hyunjin!" Heejin memukul lengan pacarnya lantaran Hyunjin iseng menggigit jarinya. "Aku bunuh kamu kalau macem-macem!" Ancamnya lagi.
Sebucin-bucinnya Heejin, ia tidak mentolerir hal-hal yang bisa berpotensi menjadi pelecehan seksual.
"Ke stan lagi yuk!" Ajak Hyunjin.
"Gak mau. Males lihat Bomin. Dia tuh ngeselin banget tau gak sih? Masa dia tinggalin aku pas mau ke sini pake alasan mau jemput Siyeon segala. Padahal kan gak mungkin dia datangi Siyeon ke sekolah kalian. Bener gak?" tanya Heejin sembari melanjutkan menghabiskan jajanan kapasnya.
Hyunjin membelalakkan matanya. "Bomin masih di sini? Bukannya tadi udah pamit pulang?" tanya Hyunjin.
"Menurut kamu? Ini tuh kesempatan banget dia bisa berduaan sama Siyeon dan gak ada cowoknya Siyeon. Siapa namanya? Jeni? Jeno?" Heejin lupa-lupa ingat nama cowok ngeselin tadi sore itu.
Di stan, Siyeon tak henti-hentinya tertawa perkara Bomin yang menceritakan hal-hal lucu. Ditambah dengan mimik yang Bomin gunakan, semuanya terlihat begitu sempurna. Entah cerita yang Bomin kisahkan itu nyata atau tidak, nyatanya Siyeon benar-benar terhibur.
"Lo kocak sih! Gimana coba kalo anjing tetangga lo beneran gigit bokong lo? Segala gantungin daging di pinggang belakang!" Komentar Siyeon.
Bomin ikut tertawa. "Ya biar gue larinya semangat, Yeon. Seru deh pokoknya. Kapan-kapan kita lari bareng ya!" Ajak Bomin.
"Minggu ini deh. Gimana?" tawar Siyeon.
"Boleh!" jawab Bomin bersemangat. "Dingin ya, Yeon!" lanjut Bomin lalu mendekatkan diri kepada Siyeon.
"Sekarang gimana?" Siyeon memeluk tubuh Bomin dari samping. "Sorry, ya!" kata Siyeon.
"Sorry buat?" tanya Bomin tak mengerti.
"Jadiin lo pelarian." Siyeon berujar lirih yang tetap saja Bomin bisa mendengarnya. "Lo lagian kenapa mau aja sih sama gue padahal gue udah ada cowok gini," kata Siyeon yang diakhiri tawa.
Bomin menepuk pundak Siyeon perlahan. "Gue gila deh kayaknya. Naksir lo dari jaman SMP eh malah lo bucinnya sama orang lain. Untungnya Jeno punya poin yang bikin lo berani perpaling gini. Anggap aja ini rezeki anak soleh," jawab Bomin.
"Maaf dan terima kasih," balas Siyeon.
Heejin dan Hyunjin masih duduk di depan stan. Menyaksikan drama perselingkuhan ah pelarian lebih tepatnya, yang menarik. Niat awal mereka ke stan karena harus bergantian menjaga stan, tetapi nyatanya malah disuguhkan adegan percintaan dua sejoli dimana yang satunya sudah menjalin cinta.
"Kalau kamu mau selingkuh, bilang-bilang ya, Jin. Biar aku juga bisa cari selingkuhan," kata Heejin.
"Memangnya aku boleh selingkuh?" Hyunjin memastikan.
Heejin mengangguk yakin. "Asal ceweknya tetep cantik setelah aku tonjokin," jawabnya.
Oke, Hyunjin lupa kalau Heejin adalah ketua geng bar-bar di kompleksnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA ANGKATAN | 97L
FanfictionUpdate: Selasa & Kamis Syarat menjadi pacar Chaeyeon: 1. Enggak boleh ngerokok di sekolah 2. Gak usah cemburu sama mantan gebetan karena mereka datang lebih dulu dan pernah bahagia bareng. 3. Dilarang mengekang karena manusia berhak atas hidupnya se...