Gimana kabarnya, guys!
Semoga masih simpan cerita ini di reading list atau perpustakaan kalian ya ㅋㅋㅋㅋㅋ
Dan juga semoga masih ingat sama cerita ini ㅠㅠMakasih buat yang masih mau nunggu cerita ini
Jangan lupa tinggalkan komentar dan klik bintang ⭐⭐⭐⭐⭐👐
Kini lapangan basket yang dipenuhi oleh para suporter dari masing-masing kelas yang bertanding. Setiap kelas dengan lantang menyuarakan suaranya, berharap sorakannya lebih keras dari kelas lain. Suasana di sana benar-benar ramai. Maklum, anak-anak tim olahraga memang memiliki banyak penggemar. Visual mereka terlalu menonjol dan sayang untuk dilewatkan.
Jeon Jaehyun sedang bersiap untuk memasuki lapangan. Bersama rekan satu timnya, ia melakukan sorakan penyemangat dengan mengumpulkan tangan dan mengangkatnya ke atas. Pertandingan ini merupakan semifinal karena sebelumnya kedua tim sudah berhasil mengalahkan tim kelas lain.
Mata Jaehyun mengedar ke penjuru tribun. Namun, matanya tidak menemukan sosok yang diharapkan. Entahlah, padahal tadi Jaehyun sudah yakin Chaeyeon menontonnya karena tadi ia melihat gadis itu di sekitar tribun. Tetapi sekarang, gadis itu bahkan tidak terjangkau oleh pandangannya.
Mengenyahkan urusan pribadinya, Jaehyun memasuki lapangan dengan santai, seperti biasanya. Bukan sombong, hanya saja Jaehyun tidak tahu cara untuk gugup. Kini, kedua tim saling berhadapan dengan wasit di antara mereka. Setelah mendengarkan penjelasan wasit, pertandingan dimulai. Bola dilempar ke atas dan para pemain loncat untuk menggapai bola tersebut.
Jaehyun dengan tenang mendribble bola dan mengopernya pada rekannya. Tidak sampai tiga menit permainan berlangsung, tim Jaehyun sudah mencetak poin. Permainan berlanjut dan babak pertama dimenangkan oleh tim Jaehyun.
“Gila, kalo gini mah bisa-bisa kelas kita tanding sama kelas, Jaehyun!” Lee Deokmin berujar pada rekan satu timnya yang sedang menyaksikan pertandingan itu.
“Tenang, guys! Selama kita berusaha dengan maksimal, kita punya harapan untuk menang!” Bong Sicheng menyahut.
“Apa kita suruh Chaeyeon buat ambil alih perhatian Jaehyun? Gue denger Jaehyun lagi nyoba deketin Chaeyeon,” celetuk Yoo Minghao.
“Apaan lo bawa-bawa nama gue!” Chaeyeon yang baru saja kembali ke lapangan basket langsung menghampiri teman-temannya.
“Dari muka-mukanya mereka punya niat gak bener nih, Chae!” Lisa menyiram minyak pada obrolan mereka.
“Kayaknya mereka mau jadiin lo tumbal buat ambil alih perhatian Jaehyun deh, Chae! Soalnya mereka takut bakal berhadapan sama kelas Jaehyun!” kata Rose yang menyalakan api di obrolan ini.
Sicheng melempar kulit kacang pada dua sahabat Chaeyeon ini. “Kompor lo berdua!” katanya.
“Emang lo gak pengen lihat kelas kita menang?” Minghao bersuara.
Lisa mendekat dan memukul kepala Minghao dengan botol bekas yang ia bawa. “Lo ya! Cuma karena hadiah ciki-ciki berani niat curang! Gue gibeng juga, lo!” kata Lisa galak.
“Ini tuh cuma rencana. Enggak dijalanin juga enggak papa! Jangan drama!” Sicheng mendengus kesal. “Udah! Gue mau fokus nonton! Awas lo berisik!” lanjutnya.
Pertandingan dilanjutkan untuk babak kedua. Kelas Jaehyun kembali unggul setelah Jaehyun berkali-kali mencetak 3 poin. Sorak-sorai kembali bergemuruh. Tidak hanya dari kelas Jaehyun, kelas lain juga tak kalah ramai karena menyaksikan Prince Charming mereka. Jaehyun tersenyum puas melihat poin kelasnya lebih tinggi.
Jaehyun mendongak untuk kesekian kalinya. Berharap matanya menemukan sosok Chaeyeon. Tetapi, ia kembali menelan kecewa saat tidak menemukan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA ANGKATAN | 97L
FanfictionUpdate: Selasa & Kamis Syarat menjadi pacar Chaeyeon: 1. Enggak boleh ngerokok di sekolah 2. Gak usah cemburu sama mantan gebetan karena mereka datang lebih dulu dan pernah bahagia bareng. 3. Dilarang mengekang karena manusia berhak atas hidupnya se...