Update: Selasa & Kamis
Syarat menjadi pacar Chaeyeon:
1. Enggak boleh ngerokok di sekolah
2. Gak usah cemburu sama mantan gebetan karena mereka datang lebih dulu dan pernah bahagia bareng.
3. Dilarang mengekang karena manusia berhak atas hidupnya se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo! Ternyata udah hampir dua minggu enggak update!
Yuk, kita ketemu lagi sama mereka si penghuni SMA Bina Visual!
Jangan lupa tinggalkan jejak komentar maupun like, ya.
Terima kasih atas dukungannya!
**
Kabar tentang Jihoon tersebar di seluruh sekolah. Bisik-bisik siswa yang membicarakan pada akhirnya mengganggu Siyeon. Gadis itu hanya bisa terdiam dan tersenyum kecil saat melewati kerumunan yang tiba-tiba hening saat ia lewat.
Sekolah yang menjadi tempat favoritnya berubah menjadi tempat yang mencekam. Siapa sangka dirinya menjadi topik hangat yang disebut tak becus mengurus anggotanya sendiri.
Sesampainya di kelas, Siyeon menidurkan diri. Jaketnya ia gunakan sebagai alas kepala dan tangannya ikut menopang. Capek juga mendengar ocehan Pak Chanyeol yang kini merangkap sebagai Wakil Kepala Kesiswaan. Belum lagi Pak Jinsoek yang ikut-ikutan menceramahi Siyeon.
Dari sekian banyak hari yang telah dijalani, Siyeon menobatkan hari ini sebagai hari terburuk kedua. Hari terburuk pertama tentu saat dirinya ke-gap lagi berduaan sama Bomin.
Ah! Ngomongin Bomin, Siyeon tak pernah lagi menghubungi sahabat dekatnya itu. Sahabat yang bodohnya selalu mengatakan siap untuk dijadikan pelabuhan hati Siyeon kapan saja. Jangan-jangan selama ini Bomin mendoakan hubungannya segera kandas.
Jika seperti itu, sepertinya doa Bomin bisa terkabul. Jeno membuatnya tak nyaman akhir-akhir ini. Apalagi saat Jeno ikut campur dalam urusan OSIS-nya dan menciptakan kegaduhan. Lagi pula, Jeno sepertinya tengah sibuk bersama Yeji.
Saat Siyeon meminta Jeno menemaninya pergi, Jeno malah membalas jika dirinya sedang menemani Yeji. Sebenarnya pacar Jeno siapa? Dirinya atau Yeji? Memang ada pacar yang jadi prioritas kedua daripada sahabat?
Memikirkannya membuat Siyeon tertawa tanpa alasan. Ternyata permintaan maafnya benar-benar hanya dianggap angin lalu. Pada akhirnya Jeno memilih untuk membalasnya dengan dekat dengan Yeji.
Andaikan Siyeon memiliki energi lebih untuk marah, mungkin ia siap dengan perdebatan panjang dengan Jeno bahkan di depan Yeji pun. Namun, untuk saat ini, lebih baik menyampingkan urusan perasaannya.
