29. PESAN ANONIM

60 8 0
                                    

Halo, Guys!

Aku bermaksud untuk menyelesaikan Ketua Angkatan terlebih dulu baru beralih menyelesaikan cerita lainnya. Jadi, untuk yang berharap update cerita selain Ketua Angkatan tolong bersabar, ya. 

Cerita ini mungkin enggak lama lagi bakal berakhir. Jadi, mohon bantuannya hingga akhir cerita ini, ya. Terima kasih.

*Mbak Lisa on mulmed

***

Siyeon mengusap-usap wajahnya berkali-kali. Jujur ia malu saat kemarin Jeno tiba-tiba datang dan berteriak di ruang OSIS. Satu hal yang mungkin Jeno lupa, yakni Siyeon tak suka jika Jeno mencampuri urusannya dengan OSIS.

Tak apa jika Jeno bertingkah baik, nyatanya siswa tersebut termasuk problematic. Ya, meskipun hampir 90% problematic Jeno muncul saat segalanya berhubungan dengan Siyeon. Namun, tetap saja gadis itu tidak suka.

Usai ditinggalkan berdua di ruang OSIS, nyatanya Jeno bukannya memberi ketenangan malah membuatnya semakin runyam. Siyeon menjelaskan masalah secara sederhana agar Jeno bisa menelaahnya dengan baik. Namun, Jeno keburu kesulut emosi.

"Aku bisa temuin Jihoon sekarang. Bikin dia babak belur juga bukan hal yang sulit," kata Jeno waktu itu.

Siyeon jadi lelah sendiri. Menyesal rasanya memberi tahu Jeno situasi yang dialaminya. Jika begini, bukan masalahnya yang terselesaikan, tetapi masalah baru muncul.

"Enggak usah. Makasih," jawab Siyeon sambil mengemasi barang-barangnya.

Siyeon yang mengajukan dispensasi di jam terakhir untuk urusan perlombaan berniat untuk pulang saja. Ia sudah mengabari kepada siswa-siswi yang dipilih menjadi perwakilan sekolah untuk bertemu pulang sekolah dan sekarang Siyeon akan mencari tempat untuk mereka berkumpul lagi.

Namun, sepertinya Siyeon memang akan pulang saja. Ia akan minta Yunjin untuk mewakili kehadirannya yang sebenarnya tak terlalu penting itu.

"Kalau kamu bertindak konyol, aku enggak akan tinggal diam, Jen. Ini urusan OSIS, kami bakal selesaikan sebaik mungkin. Kamu tau, aku bisa kehilangan apa aja demi OSIS," kata Siyeon serius. "Termasuk kehilangan kamu."

Siyeon dapat mendengar suara kursi ditendang saat ia membuka pintu ruang OSIS. Kali ini, ia benar-benar tak akan mentoleransi apabila Jeno merugikan OSIS. Entah ia bakal menyesal di kemudian hari atau tidak, realitanya ia benar-benar siap kehilangan apapun demi OSIS.

Katakan jika Siyeon terlalu berambisi dengan jabatannya. Itu semua karena ia memiliki target-target yang harapannya bisa menunjang saat ia masuk kuliah nanti. Selain itu, sosok Jeon Chaeyeon terlalu membuat tekadnya semakin kuat.

Siyeon mengidolakan Chaeyeon karena kepemimpinannya dan ia berharap bisa menjadi sosok yang diingat dengan baik di SMA Bina Visual.

Kini Siyeon bersama Yunjin sedang berusaha menghubungi Jihoon. Meskipun hasilnya nihil, mereka tak menyerah. Sebisa mungkin masalah internal OSIS ini tak bocor kepada siswa-siswi lainnya.

Di tengah kekalutannya, satu pesan dari nomor tak dikenal memecah fokus Siyeon. Dilihatnya dengan saksama siapa sosok dalam foto tersebut.

Baek Jihoon sedang melakukan sebuah transaksi.

Siyeon memastikan sekali lagi. Yunjin pun turut memperhatikan dan mengiyakan bahwa laki-laki itu benar seorang Baek Jihoon.

Pesan dari nomor tak dikenal masuk kembali. Kali ini lengkap dengan caption.

"Baek Jihoon, murid SMA Bina Visual. Laki-laki yang terima uang dari Baek Jihoon adalah Park Johnny. Dia suka selenggarain balapan liar dengan bayaraan jutaan."

KETUA ANGKATAN | 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang