Halo! Selamat malam teman-teman
Beberapa kali aku dapat balasan cerita untuk lanjutin cerita-cerita aku. Hmm, udah lama banget enggak nulis. Terakhir diunggah cerita ini dua tahun lalu, ya.Lanjut aja deh
Langsung cuss
Hehehe jangan lupa tinggalkan jejak, ya🥰🍒
Tidak biasanya Siyeon berangkat sekolah satu setengah jam sebelum bel berbunyi. Satpam yang menjaga gerbang pun sempat terheran melihat ketua OSIS ini berangkat jauh lebih pagi dari biasanya. Tak biasanya pula Siyeon hanya melewati pos satpam tanpa menyapa Pak Satpam yang berjaga. Langkah Siyeon langsung menuju kelas Jeno yang berjarak beberapa ruang dari kelasnya.
Jeno tidak membalas pesannya lagi sejak hari itu. Foto profil Jeno bahkan menghilang dan chatnya hanya bertanda ceklis satu. Sudah pasti Jeno memblokir nomornya.
Satu per satu penghuni kelas XI IPS 1 itu memasuki kelas. Siyeon bahkan beberapa kali menyapa atau membalas sapaan teman satu angkatannya itu. Namun, si empu yang ditunggu tidak juga menunjukkan batang hidungnya.
"Lo ngapain di sini, njir?" tanya Heejin saat tidak sengaja menangkap sosok Siyeon di depan ruang kelas. Siyeon tahu diri akhirnya memilih berdiri di depan kelas setelah sebelumnya duduk di kursi Jeno.
Siyeon mengusir Heejin melalui tatapan matanya.
"Dih! Ribet. Buruan siap-siap. Bentar lagi apel dimulai. Ya kali ketua OSIS telat ikut apel," lanjut Heejin sambil menarik tangan Siyeon.
Tidak ada pilihan bagi Siyeon untuk menolak Heejin. Ingin sekali ia memukul lengan gadis itu, tetapi menjadi pusat keributan di pagi hari bukan hal yang bagus. Belum lagi jika Heejin mendramatisasi suasana dengan menangis meraung-raung misalnya.
Murid-murid SMA Bina Visual mengikuti apel pagi dengan khidmat. Ya, setidaknya untuk siswa di barisan depan. Untuk siswa di barisan belakang, sudah dipastikan mereka mengobrol diam-diam.
Mata Siyeon masih menyusuri barisan kelas IPS demi menemukan sosok Jeno. Namun, usahanya tidak juga membuahkan hasil. Siyeon tidak mau berasumsi, tetapi sepertinya Jeno telat hari ini.
"Jeno ada di barisan paling belakang. Tadi telat bareng sama aku."
Siyeon langsung menoleh ke arah belakang. Ternyata ada Chaeyeon di sana yang nyasar di barisan kelas XI seorang diri tanpa ada teman-temannya.
"Mbak Chaeyeon telat? Kok bisa?" bisik Siyeon, tetapi matanya mengarah ke barisan belakang. Benar, ada Jeno di sana yang terlihat menulis daftar keterlambatan hari itu.
Diam-diam Siyeon merasa lega. Akhirnya ia bisa bertemu Jeno.
Chaeyeon mendengus saat mengingat alasan ia terlambat. Semuanya karena Jaehyun malam itu yang sok tahu arah rumahnya. Alhasil, mereka berkeliling kompleks perumahan karena Jaehyun gengsi membangunkannya yang tertidur.
"Gue apal daerah ini. Tidur aja," kata Jaehyun sombong.l
Lihatlah akhirnya, Chaeyeon terlambat. Untung saja ia dipanggil seorang guru tepat saat apel dimulai sehingga ia diminta kembali ke barisan apel tanpa guru itu ketahui jika ia terlambat. Huh! Image anak baik Jeon Chaeyeon memang sangat berguna.
"Bazar buku kemarin gimana? Sorry, enggak datang," bisik Chaeyeon alih-alih menjawab Siyeon mengapa ia terlambat.
Dengan berbisik pula, Siyeon menjawab, "Aman, Mbak. Banyak buku yang terjual. Untung banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA ANGKATAN | 97L
FanfictionUpdate: Selasa & Kamis Syarat menjadi pacar Chaeyeon: 1. Enggak boleh ngerokok di sekolah 2. Gak usah cemburu sama mantan gebetan karena mereka datang lebih dulu dan pernah bahagia bareng. 3. Dilarang mengekang karena manusia berhak atas hidupnya se...