16. CLASS MEETING

425 66 5
                                    

Hai! Nama tokoh udah aku ganti, ya! Insyaallah enggak akan rusak imajinasi kalian. Terus aku enggak re-publish karena bakal spam, jadi kalian yang masukin cerita ini ke perpustakaan enggak akan sadar kalau nama tokoh udah berubah (kalian bisa lihat bab-bab sebelumnya untuk tahu).

Maaf juga baru update!
Makasih buat kalian yang nunggu cerita ini ㅠㅠㅠ

Jangan lupa tinggalkan komentar dan klik bintang ⭐⭐⭐⭐⭐

Selamat membaca!

---

Keadaan SMA Bina Visual hari ini lebih ramai dari biasanya. Sekolah yang terkenal dengan prestasi dan aneka julukan ini sedang mengadakan class meeting sebagai ajang rutin sebelum nantinya para siswa kelas XII sibuk dengan aneka ujian. Setidaknya, ini salah satu kebijakan yang disukai oleh para siswa.

Sorak-sorai dari para murid mengiringi jalannya pertandingan. Botol-botol bekas minuman diisi dengan batu agar menghasilkan suara yang lebih gemuruh ketika dipukul-pukul hingga teriakan melengking tiap kali kelasnya menghasilkan poin dalam pertandingan.

Yang membuat kegiatan ini berbeda dengan sekolah lain adalah meskipun hanya class meeting namun murid sekolah lain diperkenankan datang untuk sekadar menonton. Tentu saja banyak siswa dari sekolah lain yang rela membolos demi melihat visual para pendamping hidup di masa depan. Belum lagi acara yang dilakukan dua hari berturut-turut, mulai Sabtu hingga Minggu semakin membuat jiwa bolos meronta-ronta.

"Bolos sehari berpotensi mendapatkan jodoh dari SMA Bina Visual", begitulah motto yang mereka kumandangkan.

Chaeyeon juga sudah siap bersorak bersama teman-teman sekelasnya. Sebentar lagi kelas Chaeyeon akan bertanding basket dengan kelas IPA 2. Bukan hanya kelas Chaeyeon yang bersiap, bahkan kelas IPA 2 juga siap untuk memberikan semangat untuk kelasnya.

“Yoogyeom! Yoogyeom! Yoogyeom!” teriak kelas XII IPS 1, kelas Chaeyeon, memberi semangat pada kapten basket kelas mereka.

“Bikin yel-yel gais!” Lisa memberi komando. “Lo tau lagu Dolphin dari Oh My Girl kan? Kalau gak tau keluar lo dari sekolah ini!” Lisa menatap tajam satu persatu temannya.

Yoogyeom Lee! Dongbyuk Kim! Sicheng Bong! Deokmin Lee! Minghao Yoo! Ta ta ta ta ta ta ta ayo lebih semangat!” Lisa memberikan contoh yel-yel dengan semangat, sedangkan teman-temannya termasuk Rose dan Chaeyeon hanya mengerjapkan mata berkali-kali.

“Gue bingung, bangsat!” Rose menonyor bahu Lisa. “Lo kira gue apal nama panjang mereka?” Rose kembali memberikan protes.

“Apalin sekarang!” Lisa berujar galak. “Ini tuh kompetisi, guys! Kita bisa jadi suporter terbaik. Percaya deh sama gue!” Lisa dengan semangatnya memotivasi teman kelasnya.

“Kalau gue cuma kehabisan suara tanpa kita menang, traktir seblak, salad, sama Thai tea fix!” Chaeyeon membubarkan diri dari lingkaran yang Lisa buat sembari menghapal nama teman yang bertanding.

“Setuju!” Rose ikutan berdiri. “Kuy, guys! Apalin nama mereka. Entar kalau gagal seenggaknya perut kita kenyang!” kata Rose memprovokasi teman sekelasnya.

“Kok gue kayaknya bakal rugi ya? Padahal kalau menang juga cuma dapet ciki-ciki, tiktak, sama chocolatos sekotak. Brengsek emang si Chaeyeon!” Lisa misuh-misuh.

Pertandingan dimulai. Kelas Chaeyeon memimpin dengan selisih tiga poin. Sepanjang pertandingan itu pula seluruh anggota kelas yang tidak bertanding memberi semangat dari samping lapangan. Untungnya Bina Visual memiliki lapangan basket in door sehingga mereka tidak perlu berpanas-panasan.

“Yoogyeom Lee! Dongbyuk Kim! Sicheng Bong! Deokmin Lee! Minghao Yoo! Ta ta ta ta ta ta ta ayo lebih semangat!”

“Dongbyuk Kim, Yoogyeom Lee! Sicheng Bong! Deokmin Lee! Minghao Yoo! Ta ta ta ta ta ta ta ayo lebih semangat!”

KETUA ANGKATAN | 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang