UP LAGI NIH GUYS 😍
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻
SPAM COMEN DI SETIAP PARTNYA 🦄
BUAT YANG MAU MASUK GC NAYRA CEK AJA BIO AKU.HAPPY READING ❤
Seperti janjinya tadi pagi, Devan benar-benar menjemput Nayra sore ini. Nayra menghampiri mobil Devan diikuti oleh Hani dan Dion. Katanya, Hani ingin meminta uang jajan tambahan pada Andi, sedangkan Dion dia bersihkeras ingin bertemu dengan calon kakak ipar.
"Kak Andi."
Andi menolehkan badannya pada sang adik dengan malas. Tidak di rumah, tidak di sini selalu saja bertemu dengan adik lucnutnya. Andi sudah tau apa yang akan diminta oleh adiknya itu padanya.
"Apa?!"
"Minta uang jajan lagi dong, uang aku abis. Sekarang mau kerja kelompok." Rengek Hani mengadahkan tangannya pada Andi.
"Ck! Masa duid tadi pagi abis sih?!" ketus Andi. Ia tahu ini pasti hanya akal-akalan adiknya saja.
"Ya abislah! Kan uang jajan aku sekarang ikutan di potong sama kakak, gara-gara gajih kakak juga di potong sama tuan Devan." Ceplos Hani membuat Andi melotot padanya. Ia melirik kearah Devan dengan ekor matanya.
Mati gue! Singa udah bangun.
"Ehemm,,, Hani sekarang mending kamu pulang deh."
"Kenapa? Minta dulu dong uangnya."
"Kasih aja kali, udah kaya orang miskin aja nggak punya duit." Sarkas Devan menatap tajam pada Andi.
Dasar tukang ngadu! Gajih di potong aja, pake ngadu sama adik sendiri!
Andi berdecak sebal. Lagi dan lagi uangnya harus terbang pada adik resenya itu. Padahalkan uang itu ingin ia gunakan untuk mengajak kencan para gadis, yang mudah-mudahan kecantol sama kegantengannya yang di bawah rata-rata ini!
Devan menatap kearah lelaki yang ada di samping Hani. Ia ingat lelaki itu, dia adalah lelaki yang sama, yang berani tertawa bersama Nayra-nya. Devan memasang wajah dingin saat lelaki itu menatapnya dengan senyum kikuk.
Dion menelan ludahnya, ia salah apa pada lelaki yang ada di samping Nayra, sampai-sampai dia membuang muka padanya. Hanya satu yang dapat ia simpulkan dari lelaki yang memakai jas ala kantor itu, Sinting!
"Udah sana, jangan lama-lama kerja kelompoknya." Usir Andi pada sang adik yang kini tengah tersenyum manis, karena berhasil membegal kakaknya sendiri. Andi menatap sisa uangnya dengan miris, gagal lagi gagal lagi mau kencan sama cewek-cewek!
"Siap. Duluan, Nay!" Hani segera menarik tangan Dion dengan semangat, lalu melambaikan tangannya pada Nayra.
"Ayo masuk."
Nayra duduk di samping Devan, dengan jarak agak jauh. Meskipun mereka semakin dekat, tapi tetap saja ia masih suka merasa gugup jika berdekatan dengan Devan.
"Emm,,, M-mas, apa kita bisa berhenti sebentar di Supermarket?"
"Kenapa? Apa yang ingin kau beli?" Bukanya menjawab, suaminya itu malah balik bertanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayra✔️
Teen Fiction》S1 Rahardika family《 Kehidupan gadis 17 tahun yang biasanya di warnai dengan kebahagiaan dan kebebasan, tapi berbanding terbalik dengan Nayra Dinda Adiwijaya. Gadis cantik, baik nan lugu yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya di jadikan penebu...