UP LAGI NIH GUYS 😍
SPAM KOMEN DI SETIAP PARTNYA YA 🌻
JANGAN LUPA VOTE AND COMEN DULU YA ❤HAPPY READING
Nayra mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menatap sekelilingnya yang ternyata gelap. Nayra merasakan beban di perutnya dan terasa sangat berat. Seperti ada yang melilitnya.
Nayra menepuk dahinya pelan, ia lupa kalau sekarang ia sudah menikah. Ia mencoba bangkit dari tidurnya, Namun Devan malah semakin mengeratkan pelukannya.
Akhirnya Nayra pasrah, saat Devan kembali merengkuh tubuhnya dan menempatkan kepala Nayra tepat di dada bidangnya. Nayra menghembuskan napasnya pelan. Kalau ia kembali tidur, otomatis nanti ia akan kesiangan.
Setelah dirasa Devan kembali terlelap, Nayra mencoba melepaskan lilitan tangan Devan pada pinggangnya. Setelah berhasil, gadis itu segera mengambil pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Nayra membuka pintu kamar mandi, saat ia sudah menyelesaikan ritual mandinya. Nayra melirik pada Devan yang ternyata masih tidur.
Bangunin jangan, bangunin jangan!
Nayra menggigit jarinya bingung. Dengan mantap, Nayra berjalan kearah Devan dan menepuk pelan bahunya.
"T-tuan bangun. Ini sudah pagi." Ujar Nayra namun tak mendapat respon dari Devan.
"Tuan,,, bangun. Ini sudah pagi." Ulang Nayra, namun kali ini agak kencang.
Perlahan Devan mulai membuka matanya. Dengan wajah bantal, Devan bangun dari tidurnya dan menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang. Lelaki itu memijat pelan pelipisnya saat rasa pusing menderanya.
"T-tuan, apa saya perlu menyiapkan air hangat untuk anda mandi?" Lirih Nayra hati-hati takut membuat Devan marah.
Devan menatap Nayra dengan mata melek. Ia hanya berdehem sebagai jawabannya. Dengan segera, Nayra masuk kedalam kamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk Devan. Bagaimanapun, ia sudah menjadi seorang istri, tidak ada salahnya jika ia membuat hati suaminya senang.
"Air hangatnya sudah siap tuan."
Devan masuk kedalam kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Nayra memaklumi itu, mengingat pernikahan mereka hanya berlandaskan keuntungan satu sama lain. Devan memiliki seorang istri agar ada yang mengurus segala keperluannya dan Nayra menyelamatkan perusahaan milik Alm. Ayahnya agar tidak bangkrut.
Nayra mulai mengeringkan rambutnya menggunakan Hair Dryer. Ia berjalan menuju kopernya, lalu membereskan semua pakaiannya karena setelah ini, ia akan tinggal di kediaman Rahardika.
Tak lupa, gadis itu juga menyiapkan pakaian untuk Devan. Sebuah kaos berwarna putih lengan panjang, dan celana hitam.
Pintu kamar di ketuk dari luar, membuat Nayra mau tidak mau meninggalkan dulu pekerjaannya dan membuka pintu.
"Maaf Nona, saya hanya ingin mengantar makanan yang di pesan oleh tuan Devan."
"Ahkk, Iya silahkan masuk."
"Kalau begitu kami permisi dulu Nona." Ujar pelayan tersebut setelah menata semua makan di atas meja.
"Iya, terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayra✔️
Teen Fiction》S1 Rahardika family《 Kehidupan gadis 17 tahun yang biasanya di warnai dengan kebahagiaan dan kebebasan, tapi berbanding terbalik dengan Nayra Dinda Adiwijaya. Gadis cantik, baik nan lugu yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya di jadikan penebu...