[21.] Meminta Izin

81.6K 4.8K 145
                                    

UP LAGI NIH GUYS 😍
SPAM KOMEN DI SETIAP PARTNYA YA 🌻
JANGAN LUPA VOTE AND COMEN DULU SEBELUM BACA 😙

HAPPY READING ❤

Nayra menyajikan masakan buatanya diatas meja makan, di bantu oleh Bi Lela. Siapa saja yang mencium aroma masakan Nayra pasti akan tergoda. Bau-nya sangatlah harum dan menggugah selera.

Oma Niki bahkan sampai ternganga, melihat Nayra yang bisa memasak makanan sebanyak ini. Tapi, ia yakin kalau masakannya pasti tak enak. Hanya aromanya saja yang mengungah selera, tapi rasanya pasti tidak enak!

Nayra berdiri tepat di belakang Devan. Ia tak tau harus berbuat apa. Badanya juga sudah lengket akibat pergulatannya di dapur.

"Selena, kau pindah duduk dekat, Oma. Biar Nayra yang duduk di sana." Ujar Devan melirik pada Selena.

Selena mendengus sebal, dengan terpaksa ia pindah duduk menjadi dekat dengan Oma Niki.

"Kau duduk di sini." Tunjuk Devan dengan dagunya, pada kursi yang ada di sebelahnya. Nayra mematuhi perintah Devan, ia tak mau suaminya itu marah.

Tak ada yang berani mengambil makanan sebelum Devan memerintahkan mereka. Nayra bahkan sempat heran.

"Kenapa kalian diam saja? Cepat makan." Ujar Devan datar membuat mereka yang tadinya bengong, kini terburu-buru mengisi piring mereka dengan makanan.

Aneh memang!

"Ambilkan aku nasi." Ujar Devan pada Nayra. Dengan sigap Nayra mengisi piring Devan dengan nasi.

"Anda ingin ditambahkan apa lagi tuan?"

"Ambilkan aku apa saja, asalkan kau yang memasaknya. Aku akan memakannya."

Nayra mengambil, cumi tepung, sambal cabe ijo, lalapan dan lain-lain. Nayra tersenyum manis, saat Devan mulai menyupkan makanannnya. Dalam hatinya, Nayra berharap suaminya menyukai makanan itu.

"Masakanmu sangat enak, Nay." Puji Bilqis menyendokan kembali nasi dan lauk pauknya pada mulutnya.

"Terima kasih, Bun."

"Masakan kakak enak banget." Ucap Talia sambil mengangkat dua jempolnya dan di balas senyuman oleh Nayra.

Nayra kembali menatap Devan yang masih mengunyah makanannya. Devan menatapnya lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

"Enak."

Hanya satu kata sederhana itu, mampu membuat Nayra tersenyum bahagia. "Kau tidak makan?" Tanya Devan heran. Pasalnya Nayra hanya memandangnya yang tengah makan sambil tersenyum.

"Ahk! Iya."

Nayra mengambil nasi dan lauk pauknya. Akhirnya, suaminya itu mengukai masakan pertamanya. Nayra melirik pada Selena dan Oma Niki yang ada di hadapanya.

Oma Niki akui masakan Nayra memang enak. Tapi, ia enggan untuk mengatakannya. Gengsinya terlalu menguasai dirinya.

👑👑👑

Nayra baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Setelah tadi memasak makanan, badan Nayra kembali berkeringat membuatnya kembali mandi.

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang