[37]. Romantis?

72K 4.5K 150
                                    

UP LAGI NIH GUYS 😇
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 😍

HAPPY READING


Lampu kerlap-kerlip dan suara dentuman musik keras adalah kesan utama saat masuk kedalam club. Malam ini, Rebeca memutuskan untuk bersenang-senang di club sembari melepas penat semua pikirannya. Biarkanlah malam ini ia minum dan berjoget sesuka hatinya.

Rebeca duduk di kursi bar, lalu meminta satu gelas wine pada betender itu. Ia mulai mengoyangkan pelan gelasnya lalu meminumnya secara perlahan. Rasa pahit seketika membasahi tenggorokannya, namun itu hanya beberapa detik sebelum rasa manislah yang di rasa.

Tak terasa, Rebeca sudah menghabiskan dua gelas wine, membuatnya mulai meracau tak jelas. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju lantai Dance. Ia mulai meliuk-liukan badannya seirama dengan musik.

Rebeca begitu terhanyut dengan duniannya sendiri, sampai dia tidak menyadari kalau ia sudah di kelilingi oleh para pria berhidung belang, yang mulai mengerayangi tubuhnnya. Tarian Rebeca semakin erotis, membuatnya menjadi pusat perhatian begitupun dengan lelaki yang kini tengah menatap Rebeca dari jauh.

Matanya yang menyorot tajam dengan tangan yang mengepal kuat. Ia tak suka gadisnya di sentuh oleh orang lain. Dengan gerakan cepat, ia segera berjalan kearah Rebeca, lalu menariknya dengan kasar. Napasnya memburu menatap lelaki paruh baya yang akan mencium bibir gadisnya.

"Hai, dude. Sebaiknya kau pulang saja. Gadis ini miliku." Desisnya memeluk Rebeca dengan posessive.

Lelaki yang tadi ingin mencium Rebeca, hanya bisa berdecak kesal karena wanita incarannya di rebut oleh lelaki itu. Tak membuang waktu lagi dia pergi dari sana.

Sementara itu, Rebeca yang merasakan pinggangnya di peluk dengan posessive mencoba menatap lelaki itu dengan susah payah, karena pandangannya yang tidak jelas. Mungkin ini adalah efek dari wine yang ia minum tadi. Hanya geraman lelaki itu saja yang bisa ia dengar.

Rebeca menatap wajah lelaki itu dengan manis. Imajinasinnya mulai melayang, membayangkan kalau lelaki itu adalah Devan.

"Kenapa kau jahat padaku, hmm? Kau selalu saja pura-pura menolaku, tapi sekarang kau malah mendekatiku." Racau Rebeca. Sesekali ia mencium wajah lelaki itu lalu terkikik sendirian.

Sedangkan sang lelaki yang merasa birahinya tak dapat di bendung, segera saja membawa Rebeca ke salah satu kamar club yang ada di sana. Matanya yang sudah menggelap menatap Rebeca yang ada di bawah kungkungannya dengan intens. Ia mulai membuka pakaiannya dan Rebeca, lalu membisikan sesuatu ke kupingnya membuat siempunya kegelian.

"Sepertinya kita harus menyelesaikannya malam ini juga." Dan lelaki itupun memulai aksinya. Ia sudah lama memedam rindu pada gadis yang ada di bawahnya. ciuman dari puncak kepala adalah pembukaan ketika memulai aksinya. Malam ini, ia akan menjadikan gadis yang ada di bawahnya, menjadi seorang wanita seutuhnya.

Sementara Rebeca, dia hanya menikmati apa yang lelaki itu lakukan. Ia merasa senang karena Devan mau menyentuhnya. Ya, Rebeca menganggap lelaki yang ada di atasnya itu sebagai Devan. Ia masih belum menyadari siapa lelaki itu dan setelah dia menyadari segalanya, mungkin dia sudah menyesalinya.

👑👑👑

Seperti hari-hari sebelumnya, Nayra memasangkan dasi ke kerah kemeja Devan. Hubungan mereka yang sudah baikan, membuat Nayra merasa lega karena sudah tidak ada lagi kesalah pahaman lagi dia antara mereka.

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang