UP LAGI NIH GUYS 😍
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🙏HAPPY READING ❤
Talia menghampiri Nayra, yang kini tengah membantu Bi Lela dan Bilqis memasak. Ia mencium aroma masakan malam ini yang sepertinya akan sangat lezat.
"Kakak ipar, kau sedang apa?" Tanya Talia menghampiri Nayra yang sedang memasukan bumbu hasil ulekan kedalam wajan.
"Ha! Aku sedang membuat gulai sapi." Jawab Nayra seraya mengaduk-aduk bumbu agar tidak gosong.
Mata Talia berbinar mendengar ucapan Nayra. Gulai Sapi! Makanan kesukaannya dan Devan.
"Wahh... Aku sangat menyukai gulai sapi."
"Oh, ya? Kalau begitu, aku akan buatkan gulai sapi setiap hari untukmu."
"Hahah.. Kakak iparku baik sekali." Ucapnya memeluk Nayra.
Bilqis tersenyum bahagia melihat putri bontotnya dapat bersosialisasi baik dengan Nayra. Jujur saja, Talia bukanlah orang yang mudah bersosialisasi dengan orang lain. Temannya-pun bisa di hitung dengan jari.
Nayra menungkan sedikit gulai sapi-nya pada mangkuk kecil. Ia lalu menyerahkannya pada, Talia untuk menyicipinya. Talia meniup pelan kuah gulai yang ada pada sendok. Setelah dirasa kuah itu dingin, ia memasukannya ke dalam mulut.
Mata Talia berbinar takjub saat merasakan kuah gulai itu. Rasanya sangat lezat dan pas. Kuahnya saja sudah enak, apalagi dengan dagingnya.
"Emm... Kakak ipar ini enak sekali." puji Talia kembali menyendokan gulainya kedalam mulut.
Nayra tersenyum senang dengan pujian Talia. Ia bersyukur karena masakannya cocok di lidah Talia. Semoga saja Devan juga menyukai masakannya ini.
"Kakak ipar."
"Iya."
"Apa kau sudah meminta izin pada kak Evan, kalau besok kau akan menemaniku ke mall?" Tanya Talia yang di balas gelengkan oleh Nayra. Jujur, ia sudah takut duluan kalau Devan akan marah. Padahal ia belum meminta izin.
"Jangan bilang kalau kakak ipar takut, kak Evan marah?"
Nayra tak menjawab. Ia memang takut kalau Devan marah. Tapi mana mungkin ia mengatakan itu pada Talia.
"Kakak ipar kenapa takut sih sama, kak Evan? Dia,'kan suami-mu."
"B-bukan begitu..."
"Lalu bagaimana! kakak ipar jangan takut, kak Evan nggak bakal gigit kok." Talia menghampiri Nayra, lalu memegang kedua bahunya, sambil menatapnya dengan serius.
"Kakak ipar tenang saja. Nanti aku yang akan bicara pada, kak Evan. Sekalian aku akan memberikan pelajaran padanya, karena telah berani membuat kakak iparku yang cantik ini ketakutan." Talia menaik turunkan alisnya jenaka.
"Eh-ehh... tidak. Jang-.."
"Shutttt... kakak ipar jangan membantah. Jangan takut, aku yang akan menjadi tamengmu."
Nayra mengusap pelan pipinya yang terkena hujan dadakan dari mulut Talia. Ia hanya bisa mengangguk pasrah. Semoga saja saat di tempat tidur nanti, Devan tak kembali menghukumnya setelah mendengar ucapan Talia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayra✔️
Novela Juvenil》S1 Rahardika family《 Kehidupan gadis 17 tahun yang biasanya di warnai dengan kebahagiaan dan kebebasan, tapi berbanding terbalik dengan Nayra Dinda Adiwijaya. Gadis cantik, baik nan lugu yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya di jadikan penebu...