[14]. Feeting Baju Pengantin

63K 4.8K 83
                                    

UP LAGI NIH GUYS 😚
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA ⛄

HAPPY READING ❤

Seorang gadis cantik, kini tengah membawa setumpuk buku paket yang sangat tebal. Nayra, gadis itu merasa kesusahan membawa buku paket yang ada di tangannya. Nayra mengeratkan pegangannya pada buku yang ia bawa, saat merasa sakit dan kebas pada kedua tangannya.

Niat hati ingin bertemu Bu Dewi, ia malah bertemu pak Tono dan di suruh membawa buku paket ke kelas 12 MIPA2, yang tak lain adalah kelas Aldo dan Selena.

Sedangkan di sisi lain, Selena dan kedua temannya, Lili dan Anin sedang bercanda gurau. Lili yang melihat kedatangan, Nayra menepuk pundak Selena dan mengarahkan pandangannya pada Nayra. Selena hanya menyeringai melihat mangsa yang masuk ke kandang singa.

Ketika Nayra hendak melewatinya, dengan jahil, Selena memajukan sedikit kaki kirinya sehingga membuat Nayra tersandung dan jatuh tepat di bawahnya.

Tawa anak kelas 12 MIPA2 menggelegar, melihat pemandangan yang menurut mereka sangat lucu. Sedangkan sang empunya hanya meringis pelan sambil mengusap kedua lututnya yang tampak lecet dan berwarna keungu-unguan.

"Uc... Sakit ya? Rasain. Ini baru awal." Ucap Selena lirih tepat di telinga Nayra.

"Makanya kalau jalan, liat-liat." Ujar Lili tersenyum miring.

"Udah tau bawa buku banyak, masih aja jelalatan liat cowok-cowok." Timpal Anin, membuat suasana kembali memanas.

"Kamu punya masalah apa sih, sama aku?"Nayra mendongkakan kepalanya memandang Selena.

"Lo mau tau masalah lo apa? Masalah, Lo adalah karena lo udah berani dateng kekehidupan gue sama keluarga gue."

Nayra memejamkan kedua matanya. Jika boleh memilih, ia juga tidak ingin berada di situasi seperti ini.

"Maaf."

"Basi! Ayo guys cabut. Disini ada benalu." Ujar Selena pada teman-temannya, meninggalkan Nayra yang sedang merintih kesakitan.

Nayra hanya menghembuskan napasnya pelan. Dengan lutut yang terasa nyeri, ia mulai bangkit dari duduknya. Namun gagal, karena lututnya yang sakit dan tak mampu menopang berat badannya.

Dengan perlahan, Nayra mulai memungut satu-persatu buku paket yang tergeletak di lantai. Tak ada satupun siswa yang membantunya dan menatap acuh padanya.

Dengan perlahan, Nayra mulai beranjak dari duduknya dan lagi-lagi ia hampir jatuh kembali jika tak ada tangan yang memegang pinggangnya.

Nayra melirik ke belakang, seketika ia menahan napasnya saat jaraknya dan Aldo sangat dekat. Ya, lelaki yang memegang pinggangnya adalah Aldo.

"Lo kenapa?" Tanya Aldo dengan wajah kawatir.

"Ng-nggak, aku ng-nggak papa."

Aldo menatap lutut Nayra yang tampak lecet. Tanpa aba-aba ia menggendong Nayra ala bridal style. Nayra yang mendapat perlakuan tersebut dari, Aldo dengan spontan melingkarkan tangannya pada leher lelaki itu.

Di koridor kelas, Nayra dapat melihat tatapan sinis mengarah padanya. Ia lupa, orang yang menggendongnya adalah seorang most wanted sekaligus ketua basket yang banyak digemari oleh kaum hawa.

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang