[48]. Kau pelakunya?

53.7K 4.2K 334
                                    

UP LAGI NIH GUYS🙃
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻
KALAU ADA TYPO JANGAN LUPA TANDAI😃

HAPPY READING❤

Jangan pernah nangis hanya karena hal sepele. Kadang nangis lebih baik jika di keluarkan. Tapi akan lebih baik pula jika kita menangis untuk hal yang membahagiakan, bukan hal yang sepele.
Apalagi menangisi doi;v












#AuthorGalau

Selena memandang langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Ini sudah jam satu dini hari dan ia masih terjaga. Pikirannya berkelana pada perkataan lelaki itu. Lelaki yang sudah menyatakan perasaannya pada Selena. Hati Selena menjadi gundah gulana memikirkan semua kekacauan yang di sebabkan olehnya.

Bagaimana kalau kakaknya tau?

Apa mungkin dia akan di usir dari rumah?

Entahlah, semua pertanyaan itu terus berputar dalam otaknya. Satu masalah saja belum selesai, kini muncul masalah lain.

Selena beranjak dari ranjangnya menuju balkon kamarnya. Udara malam yang dingin, langsung menerpa kulit pucatnya yang hanya berlapiskan baju tidur tipis. Matanya menatap indahnya bulan malam ini. Gadis berambut sebahu itu sangat menyukai sinar bulan di malam hari. Kadang hanya dengan melihat bulan, mood-nya langsung membaik.

Udara malam yang dingin membuat Selena sedikit menggigil. Baru saja ia akan membalikan badannya, matanya tak sengaja melihat seseorang di balik pohon besar yang ada di depan rumahnya. Matanya tak bisa melihat jelas siapa lelaki itu, karena wajahnya yang tertutup hoodie.

Mata Selena melotot lebar kala melihat wajah lelaki itu. Jantungnya berdegup dengan kencang, tak menyangkan lelaki itu sangat nekat sampai-sampai dia berani berada di dekat pekarangan rumahnya. Sial! Bagaimana kalau ada penjaga yang melihatnya.

Selena mengambil ponsel yang ada di nakas, lalu menghubungi pria itu.

"Sedang apa kau ada di dekat rumahku, sialan!" Geram Selena saat panggilan sudah terhubung.

"Aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja."

"Cepat kau pergi dari sana sebelum ada penjaga yang melihatmu."

Terdengar suara kekehan dari sebrang sana.

"Apa kau sedang menghawatirkanku baby?"

Selena terdiam beberapa saat. Ia merutuki perkataan bodohnya tadi.

"Hahah,,,a-aku tidak menghawatirkanmu. Aku hanya tak ingin ada keributan di sekitar rumahku."

"Aku akan pergi setelah kau tidur nyenyak."

"Ck! Apa kau sudah gila. Kau ingin di pukuli oleh kakakku. Cepat pergi dari sana."

"Aku tidak takut pada kakakmu. Yang ada, aku akan senang bisa bertemu dengan calon kakak iparku."

"Hentikan omong kosongmu dan pergi dari sana."

Selena membanting ponselnya ke atas kasur, lalu mematikan lampu kamarnya. Sial! Kenapa jantungnya berdegup kencang seperti ini. Apa jangan-jangan ia mengidap penyakit jantung?

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang