[47]. Jadi?

50K 3.9K 214
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🙃
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻

HAPPY READING❤

Cinta itu berbahaya buat otak, pikiran dan batin kamu. Karena orang pintar sekalipun akan terlihat bodoh jika sudah di hadapkan dengan cinta.







#AuthorGalau

Entah sudah berapa kali Nayra menghembuskan napasnya kesal. Karena prilaku kakaknya Angga, Nayra harus menerima akibatnya. Kini, suami manjanya itu tengah marah padanya. Devan bahkan tidur sambil memunggungi Nayra. Yang melakukan siapa yang mendapatkan dampaknya siapa!

Menyebalkan

"Mas, sampe kapan sih marahnya. 'Kan Nay nggak tau kalau Kak Angga bakalan cium, Nay." Nayra merasa muak dengan sikap sang suami yang menurutnya sangat kekanak-kanakan.

Tak ada sahutan dari Devan, membuat Nayra kesal bukan main.

"Yaudah kalau Mas Devan masih nggak mau ngomong juga, Nay tidur sama Talia aja deh." Ketus Nayra sudah bersiap beranjak dari tempat tidur, namun dengan terburu-buru Devan membalikan badannya kearah Nayra.

"Ck! Tidur lagi nggak? Siapa yang suruh kamu tidur di kamar Talia? Kamu mau jadi istri durhaka yang ninggalin suaminya sendiri?" Pekik Devan langsung membawa Nayra kedalam dekapannya. Sungguh, bukan ini yang Devan inginkan. Dia hanya sedang kesal dengan sikap Angga.

"Makanya jangan marah-marah. Tau rasa sendiri, 'kan gimana rasanya tidur sendirian."

"Iya-iya maaf."

Nayra menelusupkan wajahnya ke dada bidang sang suami, lalu menghirup aroma mint yang menguar dalam tubuhnya. Ahk aromanya sangat menenangkan. Dan Nayra menyukai itu.

Devan menundukan kepalanya, memastikan kalau istrinya itu sudah tertidur. Ia melepaskan pelukannya dan menaikan selimut itu sampai ke pinggang Nayra. Ia harus segera menyelesaikan sesuatu hal yang sangat penting dan mengakhiri semua drama sialan ini.

Devan masuk kedalam ruang kerjanya dimana Andi tengah menunggunya sambil melakukan Video Call dengan Mira. Cih rasanya Devan ingin muntah, saat mendengar nada manja Andi.

"Yaudah ayang. Gih sana tidur. Jangan lupa mimpiin aku, ya. Muachh." Laga Andi memberi Mira Kiss Bye lewat ponselnya.

Sial, rasanya Devan ingin menenggelamkan mahluk satu itu ke sungai amazon.

"Lo mau ngomongin apaan sih? Kalau nggak penting besok aja bisa, 'kan? Jadinya waktu gue sama ayang Mbeb, kebuang sia-sia gara-gara, lo." Ketus Andi.

"Jangan keluh kalo nggak mau di pecat."

"Ahkk sialan. Lama-lama gue bisa gila terus di ancem sama lo. Gue mesti cari lowongan kerja deh kayanya. Gue udah nggak sanggup kerja sama orang gila kek lo." Histeris Andi menjambak rambutnya sendiri.

"Dan gue bakalan pastiin nggak akan ada yang terima lo selain gue."

"Halah ngomong aja lo nggak bisa hidup tanpa gue. Iya, 'kan? Ngaku aja lo kagak usah gengsi. Sekali-kali itu gengsi turunin dikit biar nggak mendarah daging."

Devan duduk di kursi kebesarannya tak mengidahkan ucapan Andi. Matanya terpejam beberapa saat, lalu terbuka kembali dengan tatapan yang dingin dan,,,menyeramkan.

Dan Andi pun menyadarinya.

"Gue pengen lo selidikin seseorang."

"Selidikin siapa? Lo ngerasa curiga sama seseorang?"

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang