[46]. Siapa pelakunya?

54K 3.9K 175
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🙃
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻

HAPPY READING ❤

Selena masuk kedalam kamarnya dengan wajah pucat pasi. Setelah memasikan pintu terkunci, ia segera mengambil ponselnya yang terus saja berdering di dalam saku kemejanya. Dengan tangan gemetar, Selena mengangkat panggilan itu.

"K-kenapa kau masih menghubungiku, Sialan! Bukankah aku sudah memberikan uangnya padamu." Lirih Selena. Hatinya benar-benar takut, jika sampai ada yang mendengar percakapannya ini.

Sementara itu, orang yang ada di sebrang sana hanya terkekeh pelan.

"Kau pikir uang itu cukup untuku? Itu masih kurang!"

"Lalu, kau mau apa sekarang?"

"Transfer sekarang ke rekening ku sebanyak 30 juta sekarang. Jika tidak? Akan aku pastikan, besok kakakmu akan tau semua kebusukanmu."

"Sialan kau berdebah!"

"Jangan mengumpat sayang. Aku tunggu transferanmu sekarang. Good Bye."

Baru saja Selena akan memaki, orang itu sudah lebih dulu menutup panggilannya. Dengan penuh amarah ia membanting ponselnya kelantai, tak peduli dengan harga ponsel itu.

Sialan! Bagaimana nasibnya sekarang. Mendapatkan uang 30 juta dalam satu hari, bukanlah hal yang mudah. Alasan apa yang harus Selena katakan pada keluarganya agar mereka semua percaya, jika ia sangat membutuhkan uang saat ini.

Tapi, jika Selena tidak segera memberikan uang itu tepat waktu, maka semua rahasianya akan terbongkar. Ia takut, sangat takut. Bagaimana kalau sang kakak Devan mengusirnya dari rumah ini?Dan bagaimana pula, Bundanya marah dan kecewa padanya?

Semua pertanyaan itu, seolah menjadi boomerang di dalan pikirannya. Hingga tanpa sadar ia meneteskan air matanya. Di bawah dinginnya kramik, Selena menumpahkan air matanya. Ia benar-benar bodoh. Andai saja rasa cemburu itu tidak menggerogoti hatinya, mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

Lihat sekarang, karena keserakahannya ia sendiri yang menderita. Rasa ego yang besar membuatnya hilang akal, hingga tak sadar ia berada di tebing jurang kehancuran!

👑👑👑

Nayra mengerjapkan matanya saat merasakan usapan halus di pipinya. Netra coklat itu kini mulai menyesuaikan penglihatannya yang masih samar-samar. Bibir merah jambu yang masih terlihat pucat itu, kini tersenyum tipis kala melihat objek yang ia lihat adalah wajah tampan sang suami.

Ahk,,,rasanya suaminya itu terlihat sangat macho, dengan air yang masih menetes di sela-sela rambutnya. Apalagi Devan tak memakai pakaian atasnya, membuat dada bidang lebar dan bersih itu terlihat jelas. Huh,,,ingin rasanya Nayra meraba dada indah itu.

"Morning My Wife." Sapa Devan dengan senyum tipisnya. Ia menyelipkan kedua tangannya di antara punggung Nayra, lalu membantunya duduk di kepala ranjang.

"Morning too." Serak Nayra dengan khas suara bangun tidur.

"Mau makan apa, hmm? Biar Mas nyuruh Bi Lela masakkin kesukaan kamu hari ini."

"Sup iga sapi. Kayanya enak banget." Pinta Nayra. Pikiran gadis itu mulai berkelana pada mimpinya tadi malam. Uhh,,,hanya dengan bermimpi saja ia sudah ngiler, apalagi jika sup-nya sudah di depan mata.

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang