UP LAGI NIH GUYS⛄
SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🤗HAPPY READING 👑
Nayra memasuki rumahnya dengan wajah letih. Kepalanya terasa pusing dan berat seperti ada sebuah buku besar yang menimpanya. Mungkin jika berendam, rasa pusing dan sakit di badannya akan hilang.
Dengan langkai gontai-gatuy, ia mulai menaiki anak tangga. Baru saja ia akan membuka knop pintu kamarnya, suara Rima menghentikannya.
"Nay, kamu sudah pulang? Bagaimana lancar?" Tanya Rima dengan wajah ingin tahu.
"Lancar, Ma."
"Apa kau menyukai gaunnya?"
"Iya Ma, Nay sangat suka. Gaunnya sangat indah." Ujar Nayra dengan mata berbinar saat, ia mengingat betapa mewah dan elegannya gaun itu. Pasti harganya sangat mahal karena kainnya sangat halus dan lembut.
Rima yang melihat binar bahagia dari wajah Nayra seketika tersenyum sinis. Lihat saja, ia akan membuat gaun itu menjadi milik putrinya bukan Nayra.
"Wahh, Mama jadi penasaran seperti apa gaunnya." Ujar Rima pura-pura kepo. Ia mengetuk-ngetuk dahinya menggunakan tangannya agar membuat Nayra percaya kalau ia sedang berpikir.
lebih tepatnya berpikir mencari cara agar dapat menyingkirkan Nayra.
"Yaudah kalau gitu, Nay ke kamar dulu ya, Ma."
"Iya sayang. Kamu harus istirahat, besok-kan sekolah."
Rima menatap pintu kamar Nayra sinis. Ia harus segera mencari cara agar pernikahan ini gagal!
👑👑👑
Nayra memegangi tali tasnya sambil bersenandung kecil. Ia menatap jam yang melingkar indah di tangan kirinya. Jam yang, ia pakai ini adalah peninggalan sang Bunda. Untuk itu Nayra sangat menjaganya dengan baik.
Tin tin tin.
Suara klason mobil membuat Nayra menolehkan kepalanya ke belakang. Ia sedikit menyingkir kesisi jalan agar mobil itu bisa lewat. Tapi dugaannya salah, mobil itu hanya diam.
Nayra berdecak sebal dan ingin melangkahkan kakinya, namun suara klason mobil itu kembali berbunyi.
Sambil berjalan, ia menengok kepalanya kebelakang, pandangannya tertuju pada jendela mobil belakang yang terbuka. Di sana di jok penumpang Devan sedang menatap kearahnya sambil melambaikan tangannya agar Nayra menghampirinya.
"Iya, tuan."
"Masuk. Aku akan mengantarkanmu ke sekolah."
"Tidak perlu, Tuan. Saya tidak ingin merepotkan anda." Nayra mencoba menolak dengan cara halus.
"Masuk atau perlu aku gendong." Ujar Devan tersenyum menyebalkan.
"B-baik."
Nayra duduk agar jauh dari Devan. Entahlah setiap kali ia berdekatan dengan Devan, rasanya jantungnya berdetak sangat kencang seperti habis marathon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayra✔️
Teen Fiction》S1 Rahardika family《 Kehidupan gadis 17 tahun yang biasanya di warnai dengan kebahagiaan dan kebebasan, tapi berbanding terbalik dengan Nayra Dinda Adiwijaya. Gadis cantik, baik nan lugu yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya di jadikan penebu...