[01]. Nayra Dinda Adiwijaya

163K 9.8K 136
                                    


Typo bertebaran🙏

Happy Reading😚


Kelas yang ricuh tak membuat gadis cantik itu merasa terganggu dengan suara bising teman-temanya. Dia tetap saja melanjutkan membaca novel kesukaanya. Di kelasnya sekarang memang sedang jamkos karena guru yang mengisi jam pelajaran belum datang. Alhasil semua murid sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kalian pasti tau lah apa yang sedang para murid lakukan kalau lagi jamkos. Ada yang tidur, ada yang main game di pojokan, ada yang ke kantin,ada yang sedang mengadakan konser dadakan dan pasti ada yang ghibah.

Dorrr.....

Suara pintu terbuka dengan sangat kencang yang membuat semua murid terkejut dan menghentikan aktifitas masing-masing. semua mata tertuju pada sumber suara.

"Woyyy Bu gendut datang! Pada duduk di bangku masing-masing," Teriak Dion buru-buru duduk di bangkunya.


Semua murid pun terpaksa menghentikan kegiatanya termasuk gadis cantik yang tengah membaca novel. Semua murid tak hentinya memaki Bu Dewi, alias Bu gendut yang punya body aduhai;v

"Selamat siang anak-anak!" Sapa Bu Dewi dengan wajah judesnya. Bu Dewi si guru killer yang paling di benci oleh sebagian besar murid SMA Cendana. Selain judes, Bu Dewi sering ngasih ulangan dadakan yang membuat semua murid tambah benci sama si guru killer itu.

"Siangg, Buu." sapa semua murid dengan malas.

"Baiklah ibu to the poin aja, ibu cuma mau memberitahuan kalau hari ini kalian pulang lebih awal. Karena akan diadakan rapat guru,"

"Yesssss," teriak semua murid antusias.

"Kalau begitu kalian boleh pulang."

👑👑👑


Dua orang gadis berjalan di koridor sekolah yang tampaknya sudah mulai sepi. Mereka memang sengaja pulang terakhir karena tak mau berdesak-desakan di parkiran.Tak ada obrolan di antara mereka hanya suara langkah mereka yang terdengar.

"Ehkk Nay, mending kita jalan-jalan aja yu. Baru juga jam 11." ucap Hani membuka pembicaraan sambil melihat arlojinya yang terpasang indah di pergelangan tangan kirinya.

"Kayanya aku gak bisa deh. 'Kan aku harus kerja." Ucap gadis yang di panggil Nay itu.

"Ya ampun Nay, emangnya emak tiri lo kagak pernah kasih duit sampe-sampe lo harus kerja." Geram Hani pada sahabatnya.

Gadis itu hanya bisa menghela napas. "Bukan gitu Hani, Mama suka kasih uang kok. Tapi aku cuma gak mau nyusahin Mama. Aku cuma mau jadi anak mandiri,"

Hani menghentikan langkah mereka dan menatap nyalang sahabatnya "Nay, menurut gue, lo itu gak nyusahin emak tiri lo. Elo itu, 'kan anak kandung bokap lo pemilik perusahaan itu. Yang ada anak emak tiri lo itu yang nyusahin, yang sukanya ngehamburin uang Almarhum Bokap lo yang kerjaannya wara-wiri sana sini." cerocos Hani panjang lebar mengeluarkan unek-uneknya.

"Udahh ah, gak baik ngomongin orang." melangkah menuju parkiran sekolah.

"Gue tuh heran, sebenernya hati lo itu terbuat dari apa sih, Nay. Kok bisa-bisanya elo kagak marah sama mereka, yang jelas-jelas gak pernah memperlakukan lo dengan baik," Hani menatap iris mata teduh gadis yang ada di hadapannya.

Gadis yang yang di panggil Nay itu hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya. ia merasa beruntung mempunyai sahabat yang begitu perhatian padanya.

"Eh, malah senyum-senyum. jadi nggak nih jalan-jalannya?" tepuk Hani pada bahu kirinya.

"Yaudah dehh tapi sebentar, ya. 'Kan aku harus kerja."

"Siap komandan."

👑👑👑


Gadis cantik itu hanya bisa menghela napas beratnya, ketika memasuki rumah peninggalan Almarhum ayahnya. Rumah besar, namun tampak sepi seperti tak ada kehidupan di dalamnya.

Gadis itu bergegas menuju kamarnya, dan merebahkan tubuhnya di kasur. Hari ini tubuhnya terasa sangat letih, karena hampir 2 jam dia berkeliling di mall bersama Hani. Ditambah dia harus bekerja di kafe, bisa di bayangkan betapa letihnya tubuh gadis itu.

Gadis itu menatap angit-langit kamarnya. Lalu pandangannya beralih pada poto seorang pasangan suami istri yang terlihat bahagia sambil menggendong gadis cilik yang terlihat sangat menggemaskan.

Nama gadis cilik itu Nayra Dinda Adiwijaya, yang kini umurnya menginjak 18 tahun.

Melihat potret ayah dan bundanya, membuat ia tak bisa mengelak kalau dia sangat rindu akan sosok mereka. Bunda meninggal pada saat dirinya masih balita.

Dua tahun kemudian, setelah kematian sang bunda, ayahnya menikah lagi dengan Rima-seorang janda yang memiliki 3 orang anak, 2 putri dan 1 putra.

Setelah dirasa tubuhnya sudah lebih baik, Nayra pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Setelah mandi dan memakai piyama tidurnya, Nayra segera naik keranjangnya dan bergegas untuk tidur.

To be continue....

👉jumat, 7 Agustus 2k20👈

Jangan lupa vote and coment💬

Untuk informasi selengkapnya jangan lupa Follow instagram:

•rikakusmiati_
•RikaStory11

Dan jangan lupa rekomendasiin sama temen temen kalian 😁
See you next part❤

•Revisi•
♤15 Juni 2k21♤

Nayra✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang