Chapter 37

507 50 13
                                    

Deretan perhiasan terbaik di toko perhiasan itu telah dikeluarkan oleh para pegawai untuk calon pelanggannya yang kembali datang setelah kemarin urung membeli di toko tersebut. Amber mengamati satu persatu cincin yang tertata dengan rapi di atas meja. Amber yang merasa ragu akan pilihannya itupun segera meraih ponselnya dan menelfon seseorang.

Mendengar sang sahabat membutuhkan pertolongan Tiffany yang saat itu sedang bersantai di rumah pun segera berdiri dan pergi ke tempat di mana Amber berada.

Tiffany memberikan Amber cukup banyak masukan mengenai beberapa hal yang Jessica sukai. Amber yang sebelumnya merasa sangat mengenal Jessica tiba-tiba merasa cemburu dengan Tiffany yang ternyata lebih mengenal Jessica jika dibandingkan dengan dirinya.

"Bagaimana kalau yang ini?" tunjuk Amber pada sebuah cincin bewarna putih dengan hiasan berlian yang terlihat sederhana tapi elegan.

Tiffany mengangguk sambil mengacungkan jempolnya. Amber segera meminta pegawai yang sejak tadi menunggu pilihannya untuk membungkus cincin yang akan ia bawa dan berikan pada Jessica.

"Terima kasih, dan maaf aku sudah mengganggu hari liburmu."

"Tidak apa, lagipula aku hanya rebahan di rumah karena Taeyeon kembali membatalkan janji kencannya. Aigoo, entah kenapa aku ingin mengurungnya di rumah saja. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan ibu Jessica?"

"Aku masih belum tahu dengan pasti, tapi aku akan terus berusaha."

"Jaga Jessica baik-baik, jangan membuatnya menangis lagi atau aku akan membuat perhitungan denganmu."

Amber tertawa mendengar ancaman Tiffany. Meskipun ucapan Tiffany terdengar seperti sebuah candaan Amber tahu jika wanita itu tidak ingin sahabatnya kembali menderita karena perbuatan bodohnya.

Jessica segera berdiri dari tempat tidurnya ketika ia mendapat pesan dari Amber. Dia sama sekali tidak menyangka jika pria itu sudah berdiri di depan rumahnya.

"Kenapa tidak bilang dulu kalau mau datang?" seru Jessica menghampiri Amber.

"Aku ingat kau pernah bilang ingin makan bungeoppang, aku hanya mampir untuk memberikan ini." Amber memberikan bungkusan berisi kue ikan dengan isian kacang merah yang masih hangat.

Jessica mencoba mengajak Amber yang sudah jauh-jauh datang untuk masuk dan mampir sebentar, tapi Amber menolak karena takut akan membuat ibu Jessica merasa tidak nyaman dan membuat kekacauan.

"Kau belum makan kan? Masuklah dulu."

"Aku sudah makan. Aku hanya ingin datang dan melihat keadaanmu." balas Amber kembali menolak bujuk rayu Jessica.

Kedua orang itu tenggelam dalam dunia mereka sendiri hingga tidak menyadari keberadaan ibu Jessica yang baru saja pulang membeli obat untuk nenek yang sedang mengalami gangguan pencernaan. Wanita paruh baya itu berjalan melewati Amber dan Jessica yang sedang asik mengobrol tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Amber yang menyadari keberadaan ibu Jessica itu segera membungkuk memberikan salam.

"Ibu dari mana?" timpal Jessica.

"Apotik. Membeli obat untuk nenek."

"Nenek sedang sakit? Nenek sakit apa?" potong Amber yang merasa khawatir akan keadaan nenek Jessica yang sangat ia hormati.

"Masuklah dan tanyakan saja sendiri. Lagipula tidak baik mengobrol di pinggir jalan."

Ibu Jessica segera melenggang pergi setelah menjawab pertanyaan Amber dengan ala kadarnya. Meskipun sikap wanita itu terlihat dingin Jessica dapat melihat jika ibunya itu memang sudah melunak terhadap Amber. Seadainya ibunya masih membenci Amber, dia tidak akan menyuruh Amber untuk masuk dan bertemu dengan neneknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang