Chapter 25

362 50 8
                                    

Telinga Jessica seakan tak berfungsi. Semua terasa hening dan hampa. Ia segera berlari keluar, mencari Taeyeon untuk mendapatkan penjelasan dari pria itu karena semua ucapannya masih menggantung dan tak jelas. Namun, yang Jessica temukan hanyalah orang dan mobil yang lalu lalang. Taeyeon sudah pergi dan Jessica hanya bisa menangis.

Hati Jessica rasanya amburadul, ia takut semua ucapan Taeyeon benar. Ia takut jika ia telah dibutakan oleh kebencian pada Amber karena adu domba yang Tuan Kim lakukan. Seandainya itu benar Jessica tak akan pernah menghilangkan kenangan buruk itu dari kepalanya, rasa bersalah dan penyesalan akan selalu menghantuinya.

Meskipun rasa penasarannya menggebu, malam itu Tiffany tak banyak berbica. Ia hanya memeluk Jessica yang sedang menangis dengan erat.

Setelah mencoba menata hati dan pikirannya hari itu Jessica berniat menemui Taeyeon. Kesal karena semua panggilan dan pesannya tak kunjung dibalas, Jessica pun memutuskan untuk datang ke tempat Taeyeon bekerja.

Wanita itu rela menunggu beberapa jam di kantor polisi karena Taeyeon sedang tugas di lapangan.

Taeyeon yang baru saja kelelahan karena berkeliling di salah satu TKP itu tak menyangka akan melihat Jessica disana. Jessica langsung menggeret Taeyeon keluar, ia tak ingin seluruh orang di ruangan itu mendengar percakapan mereka.

"Ceritakan semuanya. Kenapa Amber melakukannya? Kenapa dia repot-repot mencari bukti untuk membuktikan kalau ayahku tidak bersalah saat dia sendiri ingin ayahku dipenjara karena semua kesalahannya? Kenapa dia membantu mencari semua kejahatan Tuan Kim? Kenapa kau dan Amber menemui ayahku? Kenapa kau menutup fakta kalau Amber satu mobil dengan ayahku malam itu?"

Taeyeon menghela nafas ia membuang muka keluar jendela mobil sebelum akhirnya menjawab semua pertanyaan Jessica. Bagaimana ia bertemu dengan Amber di panti asuhan, pertemanan mereka bertiga dengan Irene, kematian Irene yang disebabkan oleh cucu Tuan Kim yang tak pernah diadili, hingga tuduhan palsu yang dilakukan Tuan Kim melalui ayah Jessica terhadap ayah Amber yang akhirnya bunuh diri di penjara dan membuatnya menjadi anak yatim piatu. Tidak ada satu hal pun yang Taeyeon lewatkan.

"Paman Jung menelfonku untuk berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu yang tak ia inginkan. Dan kejadian itu pun terjadi. Malam itu Amber dan ayahmu hendak pergi ke kantor kejaksaan untuk menyerahkan diri bersama dengan semua bukti untuk mendakwa Tuan Kim atas semua kesalahannya. Tapi pria tua menyuruh seseorang untuk menabrak mobil mereka."

"Kau menyelamatkan Amber dan meninggalkan ayahku di sana? Wae?!!" bentaj Jessica dengan suara yang hampir habis karena tangisnya.

"Paman meninggal sesaat setelah aku menemukan mereka. Paman menyuruhku membawa Amber, dia bilang setidaknya salah satu dari mereka harus selamat untuk menjagamu. Maaf, seandainya aku datang lebih awal, mungkin paman masih ada. Jika kau ingin menyalahkan seseorang salahkan lah aku."

Tangis Jessica semakin menjadi, semua kesempurnaan dan kebahagiaan yang selama ini ditampilkan oleh ayah dan amber padanya hanyalah sebuah topeng.

"Aku tidak ingin membuat keributan dan membuat Amber susah karena Tuan Kim terlalu sempurna hingga tak ada satupun jejak yang bisa menyalahkannya, karena itu aku menghilangkan fakta bahwa Amber ada bersama dengan paman malam itu dan segera menutup kasusnya. Aku juga minta maaf untuk hal itu. Maaf karena aku sudah egois."

Taeyeon segera turun dari mobil. Ia meninggalkan Jessica menangis seorang diri. Ingin rasanya Taeyeon menepuk, dan memberikan semangat. Tapi siapalah dia hingga berani menyemangati Jessica setelah semua yang ia lakukan. Jessica itu butuh waktu untuk sendiri, waktu untuk menata hati dan perasaannya yang semakin kacau setelah mendengar hal buruk yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang