Chapter 17

694 77 12
                                    


Mendengar Amber ada di rumahnya mebuat Jessica bergegas pulang. Jessica khawatir rumahnya akan panas dan terjadi peperangan jika Amber dan ayahnya bertemu.

Jessica segera mengelilingi rumah, mencari Amber di ruang tamu hingga ruang makan. Benar saja, disana ia melihat Amber duduk di meja makan dan terlihat mengobrol dengan nenek. Wanita tua itu tersenyum mendengar cerita-cerita Amber.

Kedua orang itu seketika menoleh ketika Jessica memanggil nama Amber.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jessica dengan sedikit terengah.

"Makan." santai Amber kemudian kembali bicara dengan nenek.

Sama dengan sang nenek, ibu Jessica yang membawa potongan buah dari dapur menyuruh Jessica untuk segera duduk dan makan.

Jessica bisa sedikit bernafas lega melihat ayahnya tidak ada di rumah, setidaknya Amber tak akan bertemu dengan ayahnya. Namun, semua perasaan lega itu musnah ketika ia mendengar ayahnya berseru, mengatakan bahwa ia sudah pulang.

Ayah Jessica yang baru saja pulang itu segera duduk di kursinya. Meskipun keadaan saat itu terasa cukup canggung Jessica tak memiliki keinginan untuk mencairkan suasana, ia memilih segera duduk dan tak bersuara karena takut akan memperkeruh suasana. Ayah Jessica tak mengeluarkan sepatah katapun bahkan ketika Amber berada di meja makan yang sama dengannya. Jessica berpikir mungkin ayahnya tak ingin bertengkar dengan Amber dihadapan istri dan ibunya.

Meski terasa sangat kaku, dingin dan kurang nyaman Jessica tetap senang bisa makan bersama secara lengkap malam itu, terlebih ada Amber disana. Mungkin ini adalah awal yang baik untuk mereka.

Diantara semua orang disana ibu Jessica adalah orang yang paling banyak bicara disusul dengan sang nenek.

"Aku punya kopi yang enak, kau mau mencobanya?" tawar ibu Jessica pada Amber setelah mereka menyelesaikan makan malam.

"Ne, tentu saja." balas Amber.

Ayah Jessica berdeham, mendengar rencana minum kopi membuatnya ingin beranjak dan meninggalkan meja makan. Namun ia urung melakukannya ketika Amber berdiri terlebih dahulu.

"Ada yang ingin aku sampaikan kepada kalian." ucap Amber sangat tegas.

Semua orang disana nampak penasaran, terlebih Jessica. Wajahnya sangat tegang, menerka apa yang akan Amber ucapkan. Ia bahkan berbisik pada Amber yang berdiri untuk segera duduk dan diam saja. Ia tak ingin ayahnya yang sedang tenang itu tersulit emosinya karena Amber.

Bukannya mengindahkan ucapan Jessica, Amber malah tersenyum tipis dan tetap melanjutkan kalimatnya.

"Maaf, aku tahu ini terlalu mendadak dan kurang sopan. Tapi aku ingin menikahi Jessica."

Semua terkejut, mereka menampakkan ekspresi yang berbeda. Ibu Jessica seketika tertawa mendengar ucapan Amber, nenek tersenyum menepuk punggung Amber yang ada disampingnya, ayah Jessica tetap dengan wajah datarnya sementara Jessica sibuk memarahi Amber dan menyuruhnya untuk diam dengan kalimat yang terbata karena bingung dengan situasi tersebut.

Jessica senang mendengar lamaran Amber, tapi menurutnya itu terlalu cepat dan ia kesal karena Amber rak membicarakan mengenai hal sepenting itu kepadanya.

Ibu dan nenek Jessica memberikan respon baik dan menerima lamaran Amber.

"Jadi kapan pestanya?" tanya ibu Jessica.

"Secepatnya, setelah itu kami akan tinggal di Amerika. Aku akan segera berangkat, karena itu aku ingin Jessica ikut. Maaf karena berbicara seperti ini secara tiba-tiba." Amber membungkuk meminta maaf.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang