Semua orang di meja makan terlihat asik mengobrol satu sama salin. Senyum Jessica tak hilang ketika ketua panti berbagi cerita menariknya dengan seluruh anak-anak asuhan.
Kedua mata Amber tak kunjung lepas dari Jessica. Baginya Jessica adalah orang asing, tapi entah mengapa saat wanita itu memeluknya, ia merasa nyaman dan bahagia.
Amber terus berpikir, apakah ucapan Jessica memang benar adanya. Bahwa mereka selama ini saling mengenal dan berteman. Seandainya iya, pertemanan seperti apa yang mereka miliki. Amber hanya tau jika gadis kecil yang selalu memberinya permen ternyata adalah Jessica, wanita yang sedang duduk didepannya
"Amber." panggil ketua panti untuk yang kesekian kalinya.
"I-iya Bu?" gagap Amber membuang muka ketika Jessica balik menatapnya.
"Ada beberapa barang yang harus kita beli untuk ulang tahun Jimin besok. Kau bisa menemani ibu ke pasar kan?"
"A-ah, iya tentu saja, aku bisa~ "
"Biar aku saja yang pergi." Jessica memotong ucapan Amber.
"Benarkah? Kalau begitu tolong temani Amber." timpal ketua panti disambut anggukan penuh antusias dari Jessica.
Jessica melajukan mobilnya sesuai dengan arahan GPS. Selama perjalanan hingga sampai di pasar Amber hanya diam, dia akan bersuara hanya ketika meminta para penjual untuk membungkus bahan makanan yang berada dalam catatannya.
Kesal dianggurkan dan diacuhkan Jessica pun akhirnya naik pitam. Ia terus mengoceh, mencela Amber yang setia bersikap dingin padanya. Bibir yang terkunci itu akhirnya terbuka ketika Amber mendengar Jessica menyebutnya sebagai seorang penguntit dan cabul.
"Apa kau bilang?!" pekik Amber menghentikan langkah dan langsung menatap Jessica.
"Saat di meja makan tadi kau terus menatapku kan. Kenapa kau terus melihatku? Bukankah itu cabul namanya."
"Aku tidak melihatmu dan aku tidak cabul."
"Lihatlah, kau marah artinya benar."
"Yahh!!!!"
"Auhh berisik.!! Diamlah." potong Jessica lalu bergegas pergi meninggalkan Amber dengan senyum di wajah karena sudah berhasil mengerjai pria itu.
Toko demi toko mereka masuki untuk membeli barang-barang yang ketua panti minta. Jessica mengucap lega ketika semua barang di dalam catatannya sudah mereka dapatkan.
Jessica menarik paksa Amber untuk masuk ke dalam sebuah toko makeup yang menurutnya cukup unik dan ramai. Jessica beberapa kali mencoba barang-barang di toko itu sementara Amber acuh dan memilih sibuk dengan ponselnya.
"Sampai kapan kita akan di sini?" protes Amber pada Jessica yang sibuk memilih lipstik.
"Hei, bagaimana menurutmu? Bagus kan?" Jessica mencoba memamerkan lipstik yang baru saja ia coba pada Amber.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of My Life
FanfictionJessica Jung, seorang jaksa yang sangat teliti, penurut dan berpegang teguh pada pendiriannya. Wanita cerdas dan keras kepala adalah hal yang terlintas di benak setiap orang yang mengenal namanya. Amber Lee, pria biasa yang akan melakukan berbagai h...