Hening, baik Amber ataupun Jessica tidak ada satupun yang mengeluarkan suara. Kedua orang itu berdiri mematung di tempat masing-masing setelah Tiffany dan Taeyeon keluar meninggalkan mereka.
Amber ingin sekali bertanya mengapa Jessica bisa ada di sana. Namun, ia merasa tak memiliki hak untuk bertanya. Orang yang seharusnya melakukannya adalah Jessica dan dia siap untuk memberikan semua jawaban atas segala pertanyaan yang akan dilontarkan Jessica.
"Aku sengaja datang tanpa kabar untuk memberimu kejutan. Tapi aku salah, malah kau yang memberiku kejutan."
Amber memilih tetap membisu dan menunduk, menghindari Jessica yang sedang menatap dan menunggunya untuk bicara.
"Apakah ada sesuatu di lantai? Kau lihat apa?"
"Kau marah padaku?"
"Marah untuk apa? Marah tidak akan menyelesaikan apapun dan aku tidak ingin mengulangi kesalahanku karena sudah dibutakan oleh amarah."
"..."
"Kenapa kau hanya diam?"
"Kau ingin aku bicara apa?"
Jessica menatap lurus pada kedua mata Amber. Dia pun menerima tantangan Amber dan seketika itu juga memberondong beragam pertanyaan padanya.
"Sejak kapan? Kenapa kau tidak bilang dan menyembunyikannya dariku? Apa kau akan pergi dan menghilang jika aku tidak mendengar semua ucapanmu tadi?"
Amber segera memberikan satu-persatu jawaban untuk Jessica. Tidak ada yang ia tambahi atau kurangi. Dia tidak ingin lagi berbohong pada Jessica. Namun, diantara semua pertanyaan itu ada sebuah pertanyaan yang sama sekali belum bisa Amber jawab karena ia sendiri pun masih belum tahu dengan pasti.
"Jadi kau akan tetap pergi?" ucap Jessica setelah Amber selesai bicara.
Setelah beberapa saat membisu Amber akhirnya hanya bisa menggumam ketika Jessica kembali melemparkan pertanyaan yang tak bisa ia jawab.
"Tidak ada alasan lagi bagiku untuk tinggal."
"Aku? Apa aku tidak bisa menjadi alasan untukmu tetap tinggal?"
"Semuanya sudah berakhir, kau dan aku saling membenci satu sama lain. Tidak ada hal baik antara kau dan aku."
"Aku tidak membencimu."
"Tapi aku membencimu. Ada terlalu banyak hal buruk yang muncul di kepalaku jika aku melihatmu."
"Kau tahu? Aku pikir selama ini kau ahli dalam berbohong. Sepertinya aku salah, karena aku bisa melihat semua kebohongan yang keluar dari mulutmu hari ini."
"Aku tidak berbohong." bantah Amber yang ketahuan oleh Jessica.
"Jika kau memang membenciku dan ada banyak kenangan buruk yang muncul di kepalamu saat kau melihatku. Kenapa kau tidak pergi hari itu juga? Kenapa kau tetap di Seoul dan menghabiskan waktu beberapa hari ini denganku? Jika kau ingin pergi dan membenciku seharusnya kau tidak perlu membuat kenangan terakhir kalinya denganku kan?"
Amber kembali kalah dari Jessica. Wanita itu ternyata semakin kebal akan setiap kebohongan yang ia lemparkan.
"Maaf. Malam itu seharusnya aku percaya padamu. Tidak seharusnya aku melakukan tindakan bodoh itu."
Kata maaf yang keluar dari mulut Jessica entah mengapa berhasil membuat hati Amber terasa seperti sedang dicabik-cabik. Jessica sama sekali tidak salah hingga harus mengucap maaf. Orang yang seharusnya memohon pengampunan dirinya.
"Tepati janjimu pada ayah kalau kau akan menjagaku. Ayah percaya padamu, karena itu aku juga akan percaya padaamu."
Setiap kata dan kalimat yang Jessica keluarkan terasa seperti belati yang berkali-kali menghujam tubuh Amber. Dia sadar jika semua kekacauan yang terjadi adalah karena dirinya yang sama sekali tak bisa menghilangkan dendam dalam dirinya. Seandainya saat itu dia mendengarkan nasihat Taeyeon dan melupakan semuanya, mungkin kejadian-kejadian buruk yang menimpa dirinya dan Jessica tidak akan pernah ada. Namun, disisi lain dia juga tak bisa membiarkan ayahnya meninggal dalam ketidakadilan dan kebohongan yang dibuat oleh para orang kaya yang sama sekali memiliki nurani.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of My Life
FanfictionJessica Jung, seorang jaksa yang sangat teliti, penurut dan berpegang teguh pada pendiriannya. Wanita cerdas dan keras kepala adalah hal yang terlintas di benak setiap orang yang mengenal namanya. Amber Lee, pria biasa yang akan melakukan berbagai h...