Chapter 31

324 50 12
                                    

Telinga Jessica terasa panas mendengar ibunya marah sejak ia menginjakkan kaki di rumah hingga ia berniat beranjak tidur. Jessica sama sekali tidak sakit hati mendengar setiap umpatan dan amarah yang ibunya keluarkan karena semua itu terjadi karena ulahnya sendiri. Menghilang seharian penuh tanpa bisa dihubungi sama sekali, sangatlah wajar jika ibunya marah. Hanya saja, ia cukup bosan karena ibunya terus mengulang-ulang kalimat yang sama beberapa kali saat dia sudah mencoba memohon ampunan darinya.

Jessica menyibak bantal yang ia gunakan sebagai penyumbat telinga. Jessica bernafas dengan lega setelah ia tidak lagi mendengar teriakan dan makian dari ibunya. Hari sudah larut, Jessica membuka ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang.

01.35 Jessica menghela nafas melihat angka yang terpampang di layar ponselnya. Seharian penuh sudah ia tidak tidur, tapi entah mengapa kedua matanya itu masih enggan untuk terpejam.

Jessica tiba-tiba teringat dengan pesan Amber sebelum ia meninggalkan apartemen Taeyeon. Amber berpesan agar ia menghubungi dan mengabari sesampainya ia di rumah. Berkat amukan dari ibunya Jessica melupakan pesan itu.

Jessica sempat ragu untuk mengirim pesan singkat karena takut mengganggu waktu istirahat Amber. Tapi pada akhirnya ia tetap mencoba mengirim pesan untuk Amber. Jessica tidak masalah jika Amber tidak membalasnya, ia hanya ingin mengirimkan kabar pada pria itu.

"Aku sudah sampai di rumah dengan selamat. Terima kasih karena sudah jauh-jauh mengantarku dan mengajakku makan banyak strawberry. Selamat istirahat."

Usai mengirim pesan Jessica mencoba untuk memejamkan matanya. Namun, suara notifikasi membuat Jessica kembali meraih ponselnya.

"Syukurlah. Kau juga, semoga tidurmu nyenyak." Jessica tersenyum membaca pesan Amber. Dia pun dengan cepat membalas pesan itu.

"Belum tidur?"

"Hemm~ Kau sendiri, kenapa belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur."

"Matikan ponselmu dan tutup saja matamu."

"Tidak bisa."

"Cobalah saja dulu."

"Can i call you?" Jessica akhirnya mengirim pesan pada Amber dengan bahasa Inggis setelah beberapa kali menghapus pesannya dalam bahasa Korea.

"No, just sleep."

"Arassoo~ Mian." balas Jessica sambil menghela nafas karena berpikir Amber marah karena permintaannya.

Jessica memilih menutup matanya sambil berusaha tidur karena Amber tak kunjung membalas pesannya. Layar ponsel yang sedari mati tiba-tiba menyala karena ada panggilan masuk dari Amber dan Jessicapun dengan sigap mengangkat telfon itu.

"Halo?" sapa Jessica.

"Kenapa? Kau ingin bicara apa?"

"Hah? Eh, tidak ada. Aku hanya ingin menelfonmu." Jessica bingung harus memberikan jawaban apa. Sebenarnya ia ingin mengobrol banyak hal dengan Amber.

"Tidurlah, sudah malam. Bukannya aku tidak ingin kau menelfonku, aku hanya tidak ingin kau jatuh sakit karena kelelahan. Besok pagi kau juga harus berangkat kerja."

"Iya aku mengerti, setelah ini aku akan tidur."

Jessica merasa senang dan lebih tenang setelah percakapan singkatnya dengan Amber. Wanita yang sebelumnya merengek tidak bisa tidu akhirnya jatuh terlelap dalam mimpinya.

~

Langit biru lengkap dengan sinar matahari, awan putih dan beberapa burung yang beterbangan dengan bebasnya terlihat sangat jelas hari itu. Amber duduk di sebuah kursi panjang yang ada di salah satu taman. Menyenderkan punggung dan mengangkat kepalanya, memandang luasnya langit. Amber kembali melirik jam tangannya. Setengah jam sudah Amber duduk sendirian di sana dan kini ia harus berdiri dan pergi menemui orang yang sudah ia tunggu.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang