Chapter 30

298 50 8
                                    

Mendengar kalimat singkat yang keluar dari mulut Amber membuat perasaan Jessica menjadi lebih baik. Mobil bewarna hitam itu terus melaju, Amber berniat membawa Jessica ke sebuah tempat yang menurutnya bagus. Jessica tak ingin kembali ke Seoul dan bingung ingin ke mana, oleh karena itulah Amber ingin menunjukkan pada Jessica keindahan yang tak akan ditemui di kota.

Udara sejuk segera Jessica rasakan meskipun saat itu matahari sedang bersinar dengan terang. Hijau dan asri, pemandangan yang disajikan di salah satu perbukitan di kota itu membuat Jessica merasa tenang dan nyaman. Amber tersenyum melihat Jessica merentangkan kedua tangannya, menghirup masuk udara yang sangat bersih dan segar ke dalam paru-parunya.

"Indah sekali."

"Masih ada banyak hal yang bisa dilihat dan lebih indah dari ini."

Jessica memasang mimik aneh di wajahnya, ia menggoda Amber dengan berpura-pura tidak mempercayai ucapan pria itu.

Sunyi dan damai, Jessica berjalan di belakang Amber. Memandang punggung lebar Amber yang sepertinya sangat nyaman untuk dijadikan sandaran dengan senyman di wajah. Rasa senang Jessica saat itu bahkan mampu membuatnya melupakan sejenak segala urusan di Seoul.

Jessica mempercepat langkahnya berjalan menghampiri Amber yang sedang mengobrol dengan seorang pria yang sepertinya seumuran dengannya.

"Anyeonghaseyo~" sapa Jessica dengan sangat halus tanpa lupa membungkukkan badannya.

Pria itu membalas Jessica dengan rasa penasaran. Melihat sang teman yang sepertinya sudah tak sabar mendapat penjelasan punmembuat Amber beruara. Dia memperkenalkan Jessica sebagai temannya yang datang dari Seoul dan ingin berlibur dengan memetik buah strawberry langsung dari pohonnya.

"Teman wanita? Maksudmu pacar?"

"Yah~!!" bentak Amber pada godaan temannya.

"Namaku Eric Nam, senang berkenalan denganmu. Kebetulan sekali kalian datang hari ini."

"Waeyo waeyo?" tanya Jessica sangat antusias dan penasaran.

"Hari ini kami panen, jadi mohon bantuannya. Haha~"

"Kau sangat hebat bisa memiliki lahan perkebunan seluas dan seindah ini." puji Jessica.

"Eih, semua ini milik ayahku. Kau yang hebat, menjadi jaksa adalah profesi yang keren."

Kedua orang yang baru saja bertemu itu sibuk saling bertukar pujian hingga tak sadar telah mengabaikan Amber yang juga ada disana. Kesal merasa tak tianggap Amber pun mencela percakapan Jessica dan Eric dengan sebuah kalimat sindirannya yang sangat halus.

"Paman di mana?"

"Ada di dalam rumah, sedang istirahat. Kenapa?" balas Eric.

"Siapa tahu paman butuh teman untuk mengobrol. Aku masuk dulu, aku tidak ingin mengganggu kalian." datar Amber kemudian berlalu.

Jessica tertawa dan Eric tertawa melihat sikap Amber, pria dewasa bertubuh tinggi dan kekar itu terlihat seperti anak kecil yang sedang merajuk karena kesal.

Matahari bersinar semakin terik. Jessica sibuk memetik buah strawberry bewarna merah dan segar dari pohonnya, ia sesekali memakan buah itu karena ia tak tahan melihat betapa menggiurkannya buahbuah yang ada di hadapannya.

Tidak ingin merasakan manis dan asam dari buah strawberry itu seorang diri, Jessica pun mengambil satu buah untuk ia berikan pada Amber yang sejak tadi hanya fokus memetik buah.

Melihat Jessica tiba-tiba menghampiri dan menyodorkan strawberry padanya membuat Amber sedikit kebingungan. Amber kembali mundur satu langkah demi menjaga jaraknya dengan Jessica.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang