Chapter 7

637 95 5
                                    

Kantor salah satu pengacara terkemuka di Korea itu seperti biasa nampak sibuk dengan tumpukan kasus yang menunggu untuk di selesaikan. Amber membungkuk memberikan salam kepada pimpinan barunya dengan senyum yang cukup manis. Sementara pria paruh baya dihadapannya merasa tak asing dengan wajah dan senyuman itu.

Hari itu Jessica bermalam di rumah orang tuanya. Pagi menjelang dan Jessica bergegas menyiapkan diri, turun menuju ruang makan untuk selanjutnya pergi ke kantornya.

Ayah Jessica yang sudah cukup lama tak sarapan bersama dengan anaknya pagi itu berbicara cukup banyak. Hingga akhirnya Jessica mendapat titipan dari ayahnya.

Jessica pun menerima bingkisan berisi beberapa minuman suplemen beserta undangan pesta ulang tahun sang ayah yang akan dilakukan minggu depan.

"Suruh dia meminum semuanya." ucap Ayah Jessica.

"Berhenti mengkhawatirkan paman Kim. Ayah juga harus jaga kesehatan." balas Jessica.

Tempat kerja Tuan Kim, teman ayah Jessica berada disatu blok dengan kantor Jessica. Sehingga ia pun memilih untuk mampir pagi itu juga timbang harus kembali kesana siang atau malam sepulang ia kerja.

Sesampainya di sana Jessica pun menitipkan bingkisan yang ia bawa kepada salah satu staff di kantor paman Kim. Jessica urung pergi ketika ia melihat Amber keluar bersama dengan paman Kim dari ruang kerjanya.

Jessica membuat kontak mata dengan Amber. Namun, Amber yang juga mengetahui keberadaannya itu malah kembali berbalik dan berpamitan kepada pamam Kim tanpa menyapnya.

"Kenapa kau bisa ada disini sepagi ini?" tanya paman Kim setelah partner kerja barunya pergi.

"Apa yang dia lakukan disini paman?" tanya Jessica menunjuk Amber.

"Dia anak baru disini." jawaban singkat pria itu membuat Jessica sedikit tak percaya.

Mendengar cerita paman Kim bahwa Amber sekarang bekerja disana entah mengapa membuat Jessica tersenyum lebar. Sebenarnya ia sangat menyayangkan keputusan Amber yang kini lebih memilih bekerja sebagai seorang konsultan di salah satu perusahaan dibanding menjadi seorang pengacara yang memang menjadi profesinya.

~

Semua orang nampak sibuk dengan kopi mereka masing-masing. Kafe yang siang itu tak begitu ramai pengunjung nampak cukup tenang. Dua orang pria yang sedang duduk disamping jendela kafe terlihat sangat serius dengan pembicaraan mereka. Wajah Amber nampak begitu dingin cenderung tanpa ekspresi ketika pria yang duduk dihadapannya itu berbicara.

"Kita tidak bisa mundur."

"Sejak awal sudah kita putuskan. Haruskah kita bahas hal itu lagi Hyung?" jawab Amber.

"Itu dia, aku harap kau selalu mengingatnya."

"Aku tahu."

"Dia datang, saatnya aku pergi. Ingat, jangan jatuh cinta." pria bertubuh cukup tinggi itu berdiri dari duduknya untuk pergi meninggalkan Amber.

"Hyung. Itu tidak akan terjadi."

"Siapa yang akan tahu." jawab pria itu santai sambil mengangkat pundaknya.

Amber segera mengalihkan pandangannya ke jalanan setelah melihat seringai dari pria itu. Matanya semakin menyipit saat ia menyatukan kedua alisnya.

"Ya~!!"

Seruan dan tepukan di pundak membuat Amber menoleh. Ekspresinya berubah seketika itu juga saat melihat orang yang ia tunggu datang.

"Sedang lihat apa?"

"Pohon."

"Pohon?" Jessica yang penasaran dengan keistimewaan pohon yang dipandang Amber itu seketika mengikuti apa yang tadi dilakukan pria itu.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang