Chapter 12

540 79 12
                                    

Kesedihan yang Jessica bawa setelah bertemu dan bicara dengan ayahnya hilang saat bersama dengan Amber. Jessica terus menyunggingkan senyumnya saat saling bertukar cerita selama perjalanan pulang dari sungai Han. Sang nenek selalu bertanya tentang Amber padanya, hingga ia mengeluh karena sepertinya sang nenek lebih perhatian dan khawatir pada Amber timbang dirinya.

Jessica enggan masuk ke dalam apartemennya sendiri saat Amber memintanya untuk masuk duluan. Seakan belum ingin berpisah Jessica akhirnya memutuskan bertamu ke tempat Amber. Meminta pria itu memberinya makan meskipun hari sudah malam dan perut yang tak terlalu lapar.

Jessica bermain dengan kucing Amber saat sang pemilik rumah sibuk membersihkan dirinya setelah seharian melakoni serangkaian kegiatannya. Kucing yang dulunya kecil dan kurus itu terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya karena Amber merawatnya dengan baik.

Jantung Jessica seketika berderu melihat Amber keluar dari kamar mandi. Dengan kaos lengan buntung dan haduk kecil yang Amber gunakan untuk mengeringkan rambut membuat Jessica salah tingkah. Entah mengapa pria itu terlihat lebih menawan dengan keadaan seperti itu.

"Sedang apa?"

Pertanyaan singkat Amber membuat Jessica kembali ke dunia.

"Kau sengaja memakai kaos itu untuk pamer lenganmu ya?"

"Wae? Aku terlihat seksi? Sini peluk dulu. Haha~"

Pipi Jessica memerah, ia langsung mengalihkan ucapan Amber dengan kembali melontarkan pertanyaan mengenai kucing yang sedang ia pangku.

"Hei, kenapa tempat makannya kosong? apa kau tidak memberinya makan dengan teratur? bagaimana kalau dia sakit lagi?" timpal Jessica sedikit keras dan terdengar gugup.

"Nona muda, jika aku tidak memberinya makan dengan teratur apa dia akan menjadi gemuk dan sesehat itu? dia baru saja menghabiskan makanannya."

Jessica membisu, tentu saja ia tahu jika tadi Amber sudah memberi kucing itu makan karena ia melihatnya sendiri saat menyantap Mi di dapur. Akan sangat memalukan jika Amber tahu jika ia sedang memikirkannya.

"Otak dan badanmu butuh istirahat. Mandilah sana dan tidur."

Kalimat yang terdengar sangat santai dari Amber itu semakin membuat jantung Jessica berderu diiringi dengan pipinya yang semakin memerah.

Melihat kekonyolan di wajah Jessica membuat Amber sadar jika kekasihnya itu sedang salah tingkah karena rayuannya.

"Gila kau! Kenapa aku harus mandi dan tidur disini?!" sentak Jessica menutupi rasa malunya.

"Memangnya siapa yang menyuruhmu melakukannya disini? Pulanglah dan istirahat." timpal Amber kegirangan dengan wajahnya yang menyebalkan.

Jessica malu sekaligus kesal setelah dipermainkan Amber seperti itu. Alis yang menyatu itu menggambarkan betapa kesalnya Jessica.

Jessica merajuk, ia mengambil tasnya dengan kasar kemudian berjalan menuju pintu untuk pergi dari rumah Amber dan pulang.

Namun, rasa kesal itu seketika berubah menjadi suka ketika Amber meraih lengan Jessica dan mencium bibirnya. Meskipun ingin merajuk dan menolak, Jessica akhirnya takluk pada Amber. Ia membalas ciuman Amber yang sangat halus dan manis itu dengan sepenuh hati.

"Jangan marah, aku hanya ingin kau istirahat." lirih Amber setelah mencium kening Jessica.

Jessica tersenyum tipis, kemudian mencubit perut bidang Amber.

"Keringkan rambutmu atau kau akan sakit." ucap Jessica sebelum pamit pulang.

~

Amber keluar dari lift, berjalan menuju parkiran dengan setelan jas bewarna hitam, pakaian yang seakan sudah seperti seragamnya setiap hari selama melakukan tugasnya, bekerja sebagai pengacara.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang