Chapter 26

431 55 16
                                    

Kegiatan rutin yang Amber lakukan setiap sore, ketenangan yang ia cari di samping danau terganggu oleh kehadiran sosok wanita yang tak ia kenal. Wanita itu menangis terisak setelah memanggil namanya.

Jessica terduduk lesu, Amber tidak mengingatnya. Mungkin itu lebih baik untuknya, setidaknya Amber tidak perlu mengingat semua hal menyakitkan yang selama ini ia rasakan hampir di separuh lebih hidupnya. Apakah Tuhan memberikan kesempatan agar ia dan Amber bisa memulai semua dari awal.

Amber segera berdiri, membuang krikil dari tangannya dan menghampiri Jessica. Amber mencoba bertanya, tapi yang bisa Jessica lakukan hanyalah menangis.

"Gwenchanayo?"

Jessica mengangguk lesu sambil mencoba menenangkan diri. Nafasnya tersengal, matanya terasa tebal dan berat. Wanita itu merasa lelah setelah mengeluarkan semua emosinya dengan menangis.

Amber iba melihat Jessica mengusap ingus dan sisa air matanya dengan menggunakan pakaiannya. Wanita cantik itu nampak kacau balau dan tak berdaya.

Amber mencari sesuatu di kantong celananya, ia mengeluarkan sebuah daputangan bewarna merah muda dan menyerahkannya pada Jessica. Amber berharap wanita itu setidaknya tak mengotori pakaiannya sendiri.

Jessica terdiam melihat saputangan yang Amber sodorkan padanya. Ia ingat betul pada saputangan bewarna pink dengan inisial J di pojoknya. Itu adalah sebuah saputangan yang ia buat sendiri di kelas prakarya saat SD. Jessica memberikan sapu tangannya pada bocah yang sudah beberapa hari ia lihat duduk didepan rumahnya dengan peluh yang bercucuran karena kota Seoul saat itu sedang panas-panasnya.

"Gomawo." lirih Jessica mengambil saputangan yang disodorkan Amber.

Amber memilih diam, ia tak ingin mengganggu wanita disampingnya dengan beragam pertanyaan. Lagipula ia tak suka berbicara dengan orang asing.

"Mianhae, jinjjja mianhae~" lirih Jessica.

Amber mengangguk mengucap paham dan mengatakan bahwa itu bukan masalah.

"Maaf, tapi dari mana kau tau namaku? Apa kau mengenalku?"

"Aku teman Taeyeon."

"Ah~ Maaf, ada sedikit masalah dengan ingatanku."

"Tidak apa, ada baiknya juga kau melupakan semua. Kalau bisa akupun berharap seperti dirimu."

"Ne??"

"Tidak ada."

"..."

"Seleramu cukup unik." Jessica mengangkat saputangan pink yang diberikan Amber.

"Ah, itu pemberian seseorang."

"Siapa? Teman?"

"Bisa jadi. Aku bahkan tidak tau namanya, apakah itu bisa disebut sebagai teman?"

"Kalau begitu maukah kau jadi temanku? Perkenalkan, namaku Jessica." Jessica mengangkat tangan dan mendapat sambutan dari Amber.

Sama halnya dengan Amber, Jessica ingin membuang semua kenangan buruk yang sudah ia lalui. Ia ingin memulai semua dari awal. Memperkenalkan diri dengan semestinya pada Amber, melakukan hal yang dulu seharusnya dan belum bisa ia lakukan.

Amber memutuskan untuk segera kembali ke panti ketika mengetahui Taeyeon datang ke sana. Sudah cukup lama Amber rak menemui Taeyeon yang sibuk dengan pekerjaannya.

Jarak antara panti dan danau tak begitu jauh. Namun, Jessica yang terus memandangi Amber membuat pria itu merasa bahwa waktu berjalan sangat lama. Ia merasa risih dan tak nyaman dengan keadaan tersebut.

All Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang